Anakku Kecentilan...

Wajar sekali Bunda, dan justru bagus untuk anak seusia dia, karena berarti anak sudah betul-betul bisa membedakan orang-orang yang ada di lingkungannya. Nah, perilaku caper ini akan bertahan kalau dengan dia caper maka dia betul-betul diperhatikan, bukan hanya oleh si ‘target’ tapi juga oleh orang-orang lain, misalnya dianggap lucu. Sebaliknya juga bisa, kalau dia justru dimarahi, maka kebutuhannya untuk caper ini tak mendapat ‘pemuasan’ dan justru dia jadi penasaran.

Lain kali dia seperti itu lagi, boleh kok ditanggapi secara wajar, misalnya, “Kamu ingin mengobrol dengan Om ya, ingin mengobrol apa sih?” Kalau sudah selesai, boleh ditanya saja apa isi obrolannya tadi. Tak perlu terlalu dinilai negatif, apalagi dicela-cela walaupun tujuannya bercanda. Dorong dia juga untuk bersosialisasi dengan perempuan-perempuan lain, dan berikan pujian ketika dia juga mau mengobrol dengan perempuan itu. Soal permainan, coba cari permainan anak perempuan yang mengasyikkan dan ajak dia bermain, jangan lupa pujiannya kalau dia sudah memainkan permainan perempuan. Sementara kalau permainan laki-laki, anggap saja netral.

Menurutku alief senang berada dilingkungan orang-orang dewasa karena dia ingin jadi pusat perhatian, dan ingin diperlakukan spesial. Banyak kok anak yang seperti itu, tapi tetap diawasi ya.

wajar koq,usia 3 tahun anak memang sedang aktif,ponakan saya juga seperti itu.