Bunda share ya.....pusing banget nih kalau anakku udah teriak2.....gimana ngatasinnya...?kalau mau apa2 dia suka smbl teriak...padahal aku dideketnya....
Bunda, perilaku anak yang sering mengeluarkan kalimat dengan volume yang tinggi (berteriak) bisa dikarenakan beberapa hal. Pertama teriakan anak bisa merepresentasikan perasaannya yang senang, bersemangat atau sebaliknya karena marah. Perilaku sering berteriak juga bisa dilakukan karena ia ingin langsung mendapat perhatian dari lingkungannya. Perilaku ini juga bisa muncul karena si kecil meniru dari perilaku orang di sekitarnya.
Untuk membantu si kecil mengurangi perilakunya berteriak. Cobalah untuk menginformasikan bahwa berteriak dapat membuat orang lain tidak nyaman (misalnya merasa kaget atau merasakan sakit di kuping). Lalu buat kesepakatan bahwa saat si kecil berteriak ia tidak akan mendapat respon seperti dijawab pertanyaannya. Anda bisa mengingatkannya untuk berkata dengan volume yang lebih kecil dan kemudian meresponnya. Untuk mengatasi perilaku si kecil yang mungkin sering berteriak karena butuh perhatian, cobalah untuk bersikap responsif terhadap kebutuhan anak. Dengarkan si kecil saat ia berkata atau bertanya. Yang terakhir jangan lupa berikan contoh nyata pada si kecil bahwa komunikasi bisa dilakukan dengan cara tidak berteriak, minimalkan penggunaan suara dengan volume yang tinggi atau marah-marah yang dapat membuat anak meniru perilaku tersebut.
menambahkan dr ibu fatkhul, memang faktor lingkungan, anak dibiasakan bicara yg jelas, jelas bkn berarti keras.., diberi pemahaman ke anak jg efeknya kl teriak tdk bagus ganggu tetangga, tmn nya atau suaranya jd gak bagus//dll, moga membantu
ibu, anak2 itu kan belajar dr lingkungan sekitar terutama keluarga. mungkin kebiasaan teriak2 itu diperoleh krn terbiasa melihat / mendengar salah satu keluarga terutama orang tua yg suka teriak2...
.
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
4 August 2010, 23:11 PM
Untuk membantu si kecil mengurangi perilakunya berteriak. Cobalah untuk menginformasikan bahwa berteriak dapat membuat orang lain tidak nyaman (misalnya merasa kaget atau merasakan sakit di kuping). Lalu buat kesepakatan bahwa saat si kecil berteriak ia tidak akan mendapat respon seperti dijawab pertanyaannya. Anda bisa mengingatkannya untuk berkata dengan volume yang lebih kecil dan kemudian meresponnya. Untuk mengatasi perilaku si kecil yang mungkin sering berteriak karena butuh perhatian, cobalah untuk bersikap responsif terhadap kebutuhan anak. Dengarkan si kecil saat ia berkata atau bertanya. Yang terakhir jangan lupa berikan contoh nyata pada si kecil bahwa komunikasi bisa dilakukan dengan cara tidak berteriak, minimalkan penggunaan suara dengan volume yang tinggi atau marah-marah yang dapat membuat anak meniru perilaku tersebut.
Selamat mencoba
4 August 2010, 08:10 AM
4 August 2010, 04:56 AM
3 August 2010, 21:01 PM
3 August 2010, 20:44 PM
.