Adik! Jangan gunakan tangan kiri, ayo gunakan tangan manis..”

Kata-kata seperti itu seringkali terdengar di sekitar kita, karena budaya timur yang masih kental, dimana tangan kiri dianggap sebagai ‘tangan jorok’, dalam arti tangan yang berguna untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kotor, seperti cebok dan lainnya sehingga tidak sopan untuk digunakan. Jika anda termasuk orangtua tipe ini, sebaiknya segera hentikan kebiasaan anda. Anak kidal bukanlah anak yang abnormal, kecenderungan anak menggunakan tangan kanan atau tangan kiri semua tergantung dari dominasi otaknya. Bahkan jika kita memaksakan kehendak mengubah kemampuan tangan kirinya menjadi tangan kanan dapat berakibat anak menjadi stress dan mengalami gangguan emosional.

Kemampuan anak menggunakan tangan kiri ini berkaitan dengan fungsi otak kanan dan otak kiri yang sudah terprogram sejak anak berada dalam kandungan, walaupun nantinya lingkungan juga dapat mempengaruhi hal ini.

Otak kiri berfungsi untuk mengatur kemampuan berbahasa, kemampuan berbicara, membaca, serta menulis, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata bahasa.
Otak kanan berfungsi untuk kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang dan situasi, kewaspadaan, serta perhatian dan konsentrasi. Atau biasa dikenal dengan kemampuan matematik.

Pada anak kidal, perkembangan otak kanannya lebih baik. Demikian juga sebaliknya, anak yang memiliki kecenderungan tangan kanan, berarti otak kirinya yang memiliki perkembangan lebih baik. Kidal atau tidaknya anak biasanya mulai terlihat pada usia 2-3 tahun dan akan menjadi permanen pada usia 6 tahun. Oleh karena itu jika kita ingin mengubah kebiasaan anak kidal ini, sebaiknya lakukan sebelum dia berusia 6 tahun, dan lakukan secara bertahap dan jangan memaksa.