Menjawab pertanyaan yang dilontarkan

Ketika Anda mempunyai anak yang kritis terhadap sesuatu, maka usahakan untuk menjawab apapun pertanyaan yang diberikan. Karena dengan begitu, rasa keingintahuan anak akan terpecahkan. Si anak kritis tentu tak akan berhenti sampai disitu, ia akan memikirkan hal-hal baru yang bahkan tak pernah Anda pikirkan.

Sebagai orang tua, Anda harus tetap berusaha menjawab pertanyaan yang dilontarkan, meski terasa capek. Jawaban yang dilontarkan juga harus masih dalam logika anak-anak dan tidak asal-asalan karena sang anak akan merekam setiap jawaban yang Anda utarakan.

Tetaplah sabar

Dalam mendengarkan pertanyaan oleh anak Anda secara terus menerus, tentu rasanya sangat menjengkelkan. Akan tetapi, hal tersebut harus Anda tahan dan cobalah untuk terus bersabar. Karena dengan bersabar, Anda dapat memberikan respon yang baik pada buah hati.

Rasa nyaman pun akan tercipta dengan sendirinya antara anak Anda dengan diri Anda. Jika Anda merasa kesal dan tidak bersabar, maka hal tersebut bisa membuat anak Anda berpikir bahwa bertanya adaah sesuatu yang salah.

Balik bertanya

Setelah Anda menjawab pertanyaan yang ada, maka Anda harus melanjutkan dengan balik bertanya pada buah hati Anda. Karena dengan melakkukan komunikasi secara dua arah anak akan merasa dihargai dan dipuji oleh orang tua mereka sendiri. Tentunya, hal itu juga akan terus meningkatkan rasa keingintahuan dari dalam diri anak Anda.

Misalnya Anda bisa melontarkan pertanyaan berupa “menurutmu bagaimana”. Dengan begitu, anak akan mengeluarkan pendapat mereka yang akan berdampak pada benar atau salah jawaban mereka. Jika jawaban salah maka menjadi kewajiban orang tua untuk membernarkannya.

Gunakan bahasa yang sesuai

Untuk menghadapi anak yang kritis, Anda harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan tumbuh kembang anak Anda. Hal ini bertujuan agar anak Anda paham mengenai apa yang disampaikan dan akan membuat mereka untuk bertanya pada pertanyaan yang sama.

Anda juga bisa menjawab pertanyaan dengan perumpaan agar mudah untuk dipahami oleh anak. Bahasa juga merupakan faktor yang harus diperhatikan karena mereka akan melakukan dan merekam apa yang dikatakan oleh orang tua mereka.

Demikianlah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi anak yang bertipe kritis. Bila mendapat perhatian dan pengashan yang baik, maka anak yang kritis dapat menjadi pribadi yang potensial dari segi karir di masa depan. Oleh karena itu, syukuri sang buah hati yang terus aktif bertanya dan arahkan sesuai dengan umur si kecil.
sumber:: http://perempuan.com