Batuk dan pilek berkepanjangan pada anak bisa jadi salah satu pertanda alergi susu sapi. Sayangnya masih banyak orang yang belum sadar akan tanda-tanda ini karena dianggap hal yang biasa.

Ahli kesehatan anak dari FKUI Dr. Zakiudin Munasir mengatakan bahwa alergi susu sapi tak selalu ditandai dengan gatal dan ruam pada kulit. Gejalanya bisa beragam, tergantung organ tubuh mana yang bereaksi.

“Batuk dan pilek merupakan gejala yang sering diabaikan. Sebab kebanyakan orang menganggap batuk dan pilek adalah hal yang biasa, bukan gejala alergi,” kata Zakiudin.

Gejala ini juga yang membuat banyak orangtua kecolongan. Sebab banyak orangtua yang tak menyangka bahwa batuk pilek berkepanjangan bisa disebabkan alergi susu sapi.

“Alergi susu sapi juga bisa membuat anak mengalami sesak nafas atau gejala asma. Hal ini terjadi jika alerginya terjadi pada saluran napas,” kata Zakiudin.

Contoh lain, lanjut Zakiudin, jika yang bereaksi dengan organ pencernaan, gejalanya bisa berupa muntah, diare atau tinja bercampur darah. Gejala ini juga kerap terlewat oleh orangtua.

“Kalau orangtua menemukan ada hal yang tidak biasa pada anaknya, sebaiknya jangan dicuekin terlalu lama. Segera cari pendapat ahli atau kalau perlu diperiksakan ke dokter,” imbuh Zakiudin.

Meski demikian Zakiudin mengatakan kalau orangtua yang mempunyai anak dengan alergi susu sapi agar tidak khawatir. Sebab alergi susu sapi biasanya akan menghilang sebelum anak berusia tiga tahun, meski ada juga yang menetap sampai anak beranjak praremaja.

Sebagai solusi, anak yang menderita alergi susu sapi sebaiknya menghindari produk makanan yang berbahan susu agar tidak menjadi berat. Secara bertahap mulai diperkenalkan pada susu sapi untuk mengetahui daya tahannya.