Ajarkan Balita Membuat Rencana
Hal apapun jika dipersiapkan dengan rencana terlebih dulu, pasti hasilnya lebih baik. Agar terbiasa hingga dewasa, membuat rencana bisa diajarkan pada balita. Inilah caranya:

Mengenalkan konsekuensi : Anda bisa memberinya contoh misalnya ketika ia memencet hidung Anda, Anda bisa mengungkapkan rasa sakit dengan teriakan kecil,”Aww...” Konsep sederhana ini membuat anak mengetahui apa akibat yang muncul atas apa yang dilakukannya.

Mengajarkan kontrol diri : Si balita masih egosentris, segala sesuatu terfokus pada dirinya sendiri. Makanya jangan heran kalau ia bisa merebut mainan teman seenaknya sendiri. Untuk mengajarinya, anda bisa “ campur tangan” kontrol diri dengan mengajarkan bahwa anak musti minta izin meminjam mainan tersebut sebelum mengambilnya.

Mengajak “pikir-pikir dahulu” : Kalau ia bertindak seenaknya, misalnya melempar benda di dekatnya, tanyakan mengapa ia tampak tidak gembira, apa penyebabnya dan apa saja alternatif cara yang bisa dilakukannya untuk mengatasi kekesalannya.

Praktek membuat “rencana” : Praktekkan menyusun sebuah rencana yang membuat anak semakin tahu dan paham pentingnya ia punya rencana. Anda bisa mengajaknya menyusun rencana dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya menyiapkan makanan yang akan dimakan esok hari.

Memberi teladan : Anak belajar dari contoh. Anda role model pertama dan utama bagi anak. Ia merekam perilaku dan kebiasaan-kebiasaan Anda yang dilihatnya sehari-hari. Karena itu jika mengajarkan sesuatu kepadanya, Anda pun mesti menerapkan secara konsisten apa yang Anda ingin ia lakukan.