Banyak orang tua menunda mengajarkan serba-serbi uang pada si balita, dengan maksud tidak ingin anaknya jadi mata duitan. Padahal, menurut Ann Douglas, penulis buku Family Finace: The Essential Guide for Parents, memberi pengertian tentang uang di usia dini bisa membantu anak memahami nilai uang secara proporsional. Ia juga akan lebih mampu menghargai usaha keras yang dilakukan orang tuanya untuk mencari nafkah. Apa lagi?


- Jawab pertanyaannya. Kalau anak bertanya dari mana datangnya uang, jangan menjawabnya secara sembarang-an. Daripada menjawab, ”Dari mesin ATM”, lebih baik Anda menjelaskan bahwa uang itu adalah hadiah untuk orang dewasa yang melakukan pekerjaannya dengan baik.
- Main jual-jualan, sehingga anak tahu bahwa barang yang berbeda memiliki nilai yang berbeda pula. Jadi, dia tidak akan merengek minta rumah boneka yang mahal kalau tahu bahwa Anda hanya punya uang Rp50 ribu di dalam dompet.
- Belajar matematika. Manfaatkan permainan jual-jualan untuk mengajari anak berhitung. Misalnya, satu koin Rp500 bisa ditukar dengan satu buah apel. Berarti, kalau apelnya mau dua, koin yang ditukar ada berapa?
- Ajari menabung. Kalau sudah paham nilai uang, ajari anak untuk menabung. Katakan, jika ingin sesuatu yang harganya mahal, dia bisa mendapatkannya dengan cara menabung seperti Mama dan Papa. Yang pasti, anak bisa belajar untuk tidak boros sejak usia yang amat dini.
- Ajari beramal. Katakan pada anak bahwa uang tidak hanya berguna untuk membeli sesuatu, melainkan juga untuk membantu orang lain. Misalnya, uang dikumpulkan untuk diberikan pada anak-anak panti asuhan.


sumber:parenting.co.id