Saat si buah hati harus menjalani rawat inap di rumah sakit, kesempatan emas untuk belajar, menambah pengalaman dan pengetahuan baru, seolah hilang akibat ketakberdayaan dan serentetan aturan medis. Akibatnya, hari-hari di ranjang rumah sakit dilalui dengan kemurungan, ketidakbergairahan, dan kerewelan. Siapa, sih, yang enggak bete kalau setiap hari harus berbaring terus di tempat tidur tanpa boleh melakukan aktivitas apa pun?
Padahal, kondisi psikologis yang tak menyenangkan hanya akan memperlambat kesembuhan si sakit. "Obat itu hanya 50% pengaruhnya terhadap kesembuhan anak. Yang 50% lagi adalah faktor psikis, yaitu keinginan anak untuk sembuh, ketabahan anak menjalani sakit, dan kebahagiaan anak selama sakit sehingga jauh dari stres," papar Dra. Endang Retno Wardani , psikolog dari RS Pondok Indah, Jakarta.
Alhasil, anak yang bisa menikmati hari-harinya di rumah sakit akan lebih cepat sembuh ketimbang anak yang selalu murung, tertekan, dan marah-marah. Bahkan, anak yang sedang koma pun, bila dihibur akan menunjukkan kemajuan yang sangat berarti. "Seorang teman yang anaknya mengalami koma selalu memutarkan lagu-lagu kesayangan anaknya itu. Terbukti, sekalipun koma, si anak tampak merespons dan kemajuannya bertahap secara lebih nyata," kisah Endang.