Foto-foto liburan seharusnya bisa menjadi alat untuk menceritakan indahnya momen yang Mama alami bersama keluarga. Berikut ini tips agar foto-foto liburan menjadi menarik:

1. Tinggalkan pose standar
Sebaiknya sih foto anak saat liburan bukan merupakan foto berpose imut lengkap dengan jari di pipi. Cobalah bereksperimen dengan komposisi foto, anak tidak selalu harus berada di tengah frame. Jika anak sedang asyik bermain istana pasir di satu titik, coba Mama berpindah ke kiri atau ke kanan dan menempatkan anak di kiri atau kanan frame. Siapa tahu hasilnya lebih bagus (Pastikan hasil fotonya tidak terlihat ada pohon atau tiang listrik ‘tumbuh’ dari kepala anak).

2. Sesuaikan properti foto dengan tempat liburan
Kalau Anda liburan ke pantai ya bawalah seperangkat mainan pasir. Kalau Anda ke gunung, bawalah layang-layang atau busa sabun yang bisa ditiup. Apa hubungannya memotret dengan mainan? Konsepnya sama seperti foto studio, foto yang menarik sering menggunakan tambahan properti untuk hiasan, apalagi jika setting sudah ada. Demikian pula dengan foto liburan Anda. Jika punya ‘properti’ pendukung berupa mainan anak, mengapa tidak digunakan sekalian untuk menunjang foto liburan Anda? Anak senang bermain, Mama bisa mendapatkan hasil foto dengan ekspresi natural.

3. Jangan segan mencoba mencari angle baru
Saat liburan ke pantai, siaplah basah-basahan. Untuk menangkap moment tertawa dari depan, Mama harus berada lebih ke tengah laut dan membelakangi ombak sambil menelan kekhawatiran soal kamera yang berisiko kena air. Soalnya, saat memotret anak, Mama sebaiknya selalu mengambil posisi sejajar dengannya. Jika anak sedang main pasir di pantai sambil duduk, ya Mama harus ikut duduk atau bahkan tiduran di depannya untuk mendapatkan foto terbaik. Jadi, jangan segan untuk jongkok, naik kursi atau mengambil gambar dari balik pagar karena hasilnya bisa jadi foto yang unik.

4. Jeli menangkap moment (atau membuatnya jika perlu)
Namanya juga anak-anak, banyak hal yang bisa membuat mereka senang. Jangan anggap remeh momen kecil, saat mandi busa di bath tub hotel misalnya, atau saat makan es krim di taman. Semua bisa jadi momen indah saat terekam kamera. Ini berarti Mama harus siap dengan kamera setiap saat. Kalau momen itu tak kunjung datang, Mama boleh memancing anak agar siap difoto. Misalnya nih, si kecil sibuk berlarian kemana-mana padahal Mama ingin memotretnya di depan Menara Eiffel. Mintalah dia memberi roti pada burung-burung di sekitarnya dan Mama bisa memotret momen itu dengan latar belakang Eiffel. Ada bagusnya juga untuk memiliki kamera yang bisa bereaksi dengan cepat sehingga Mama tidak melewatkan momen penting.

5. Manfaatkan setiap waktu luang yang ada
Tidak ada salahnya bangun pagi kalau memang saat itulah anak paling segar dan paling bisa diajak kompromi berfoto. Apalagi jika Anda sekeluarga berlibur ke daerah pegunungan atau pantai, pagi hari (bahkan sebelum jam sarapan hotel dimulai) bisa menjadi saat yang menyenangkan untuk mengabadikan liburan Anda. Selain tempat bermain yang belum ramai, udara yang sejuk pun bisa membantu Anda membuat anak tertawa. Setelah itu tinggal cekrek-cekrek, deh.

6. Perhatikan sekeliling saat memotret
Terkadang, momen yang indah bisa terlewatkan hanya karena kita kurang jeli dengan lingkungan. Padahal banyak tempat bagus yang bisa dijadikan lokasi berfoto. Memang, Mama bukan fotografer profesional yang bisa tahu berapa banyak cahaya yang dibutuhkan agar foto terlihat sempurna. Tapi, sepanjang pengalaman saya, foto outdoor selalu menghasilkan gambar yang lebih baik meskipun cuacanya mendung.

7. Ambil lebih dari 1 frame
Semua Mama sudah tahu ini, tapi sering banyak yang mengabaikannya. Di zaman digital sekarang ini, mengambil lebih dari satu frame tidak menghabiskan film. Di akhir liburan, foto yang jelek atau buram bisa dihapus dengan mudah. Maka itu, jangan ragu untuk menekan ulang tombol shutter meskipun fotonya terlihat sama. Karena, siapa tahu senyum anak lebih lebar di frame kedua

8. Semua tips di atas bisa dimaksimalkan kalau Anda kenal kamera Anda (dan anak Anda tentunya)