Kenapa anak bisa menangis kesakitan saat pipis? Jangan-jangan ia terkena infeksi saluran kemih.

Ya, infeksi saluran kemih atau infeksi yang terjadi pada saluran pembuangan air seni ini bisa menimbulkan rasa nyeri ketika anak buang air kecil. Namun, yang perlu Anda waspadai adalah, penyakit ini berisiko rusaknya ginjal bila tak segera ditangani.

Beda usia, beda gejala. Penyebab utama infeksi saluran kemih (ISK) pada anak-anak ada dua, yaitu bakteri Escherichia coli (yang berasal dari saluran cerna), dan beberapa jenis bakteri lain yang kerap menginfeksi saluran cerna, seperti Proteus spesies, Aerobacter aerogenes, dan sebagainya. Selain itu, ada faktor predisposisi (yang mempermudah) timbulnya ISK, yaitu:

* Kelainan bawaan pada saluran kemih, seperti fimosis.
* Letak lubang kemih tidak normal.
* Adanya batu saluran kemih dan sering menahan pipis.

Perlu Anda tahu, gejala klinik yang ditunjukkan penderita ISK ini tergantung pada usia anak. Malah banyak juga yang gejalanya hanya menampakkan demam saja. Untuk itu, segera kenali gejala-gejala berikut ini agar Anda waspada, dan anak segera mendapat penanganan.

* Bayi baru lahir (0-28 hari): demam, kuning berkepanjangan, dan tidak mau menyusu.
* Anak usia 1-2 tahun: demam, susah makan, sering menangis, muntah, kemerahan di sekitar kemaluan, diare, dan berat badan tidak kunjung naik.
* Di atas 2 tahun (umumnya anak sudah bisa bicara): keluhan rasa sakit bila buang air kecil, merasa anyang-anyangan (selalu merasa ingin buang air kecil), volume urin yang keluar sangat sedikit, demam, sakit perut, urin tampak keruh dan berbau menyengat.

Cepat ke dokter. Anak yang dicurigai menderita ISK harus segera dibawa ke dokter. Karena, ISK yang tak segera diobati bisa berisiko terjadinya radang ginjal. Pada jangka panjang, radang ginjal itu dapat mengakibatkan rusaknya fungsi ginjal.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan urin dan pengobatan. Jika memang sangat sakit, dokter akan memberi antibiotik melalui infus, dan menganjurkan anak dirawat di rumah sakit. Sedangkan pada anak yang sakitnya tidak terlalu berat, dokter akan memberi antibiotik oral (diminum).

Disamping pengobatan, dokter juga akan melakukan berbagai pemeriksaan, antara lain ultrasonografi ginjal dan saluran kemih. Tujuannya, untuk mengetahui apakah ada kelainan anatomik atau kelainan fungsional yang mengganggu aliran urin.

Pada sebagian anak, ISK bisa berulang atau kambuh kembali. Mengapa? Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya, seperti bakteri yang terlalu ganas, adanya aliran balik urin dari kandung kemih ke arah saluran ginjal, dan daya tahan tubuh yang kurang baik.