ASI eksklusif sangat penting bagi balita dalam masa pertumbuhan. Tak hanya menguatkan sistem kekebalan tubuh, penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa ASI eksklusif juga terbukti memperkuat sistem pernapasan.

Ketika memasuki usia sekolah atau sekitar usia 12 tahun, anak-anak yang semasa kecilnya diberi ASI eksklusif memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik daripada anak-anak yang diberi susu formula. Uniknya fungsi paru-paru yang baik sangat justru terlihat pada anak yang memiliki ibu penderita asma.

Peneliti dari Swiss dan Inggris menganalisis data dari hampir 1.500 anak-anak yang lahir pada tahun 1993 hingga 1997 di Inggris. Peneliti mengunakan kuesioner untuk mengetahui lama menyusui, gejala pernapasan, dan paparan lainnya.

Fungsi paru-paru anak diukur ketika anak berusia 12 tahun. Anak-anak yang mendapat ASI eksklusif secara keseluruhan mengalami perbaikan dalam aliran pernapasannya. Untuk mengetahui pernapasan anak-anak, peneliti menggunakan tes yang mengukur jumlah dan kecepatan udara keluar dari paru-paru selama menghembuskan napas.

Anak-anak dengan ASI eksklusif yang ibunya menderita asma juga mendapat hasil lebih baik pada dua tes indikator penting fungsi paru-paru lainnya. Dua tes tersebut adalah tes untuk mengukur kecepatan perubahan volume udara di paru-paru selama pernafasan yang dipaksakan atau disebut forced volume capacity (FVC), dan jumlah udara yang dapat dikeluarkan dalam waktu 1 detik (FEV1). FVC dan FEV1 merupakan indikator utama fungsi paru-paru.

Penelitian ini menepis anggapan bahwa penderita asma sebaiknya tidak menyusui anaknya. Beberapa penelitian sebelumnya menyarankan bahwa menyusui bisa berbahaya pada anak dari ibu yang menderita asma.