1. Ketika seorang guru menemukan seorang anak yang terlambat dalam membaca,
Ia harus mempelajari sebab-sebab keterlambatanya, kemudian melakukan terpi sesuai dengan keadaan yang di alaminya, sehingga masalah nya tidak semakin membesar. Kondisi ini semakin memburuk jika penangananya terlambat.
Berikut ini program-program pilihan dalam mendiaknosa kondisi keterlambatan anak dalam membaca,yaitu:
1.Membatasi keterampilan anak
Guru harus membatasi keterampilan membaca anak dengan pertimbangan bahwa anak-anak yang memilih kemampuan yang sama belum tentu sama juga kemampuanya dalam membaca.ada sekelompok anak yang siap membaca,namun ada pula sekelompok lain yang belum siap. Anak yang dapat membaca secara efektif akan membuat langkah-langkah positif dalam belajar. Mereka mmengerti dengan baik setiap arti dalam buku bacaannya, kemudian kalimat-kalimat itu menjadi bahasanya sehari-hari.mereka juga dapat memahami dan mengungkapkan pemikiranya melalui bahas yang baik pula.
2.Menentukan waktu penanganan yang tepat.
Guru sebaiknya memulai program ini pada saatyang tepat, sehingga anak benar-benar siap untuk di terapi. Hubungan guru dan anak yang bemasalah harus baik, anak meng hargai dan menyukainya. Selain itu anak harus mengalami kemajuan meskipun sedikit. Guru harus senantiasa memberikan motivasi dan pujian secara berkesinambungan. Sebaiknya guru pura-pura tidak mengetahui kesalahan-kesalahan yang ia dapati dalam bacaan anak dan tidak mengoreksinya secara langsung. Guru harus dapat semua kemajuan yang di capai oleh anak, sehingga memmotivasinya untuk melanjutkan terapi.
3.Menentukan materi bacaan yang sesuai
guru harus menetukan materi bacaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak yang terlambat membaca. Misalnya cerita-cerita, majalah anak, kaset video dan sebagainya. Materi-materi tersebut harus menghibur sehingga anak tidak bosan. Mayoritas anak yang mengalami keterlambatan membaca disebabkan oleh materi-materi yang telah disiapkan oleh guru tidak sesuai dewngan kemampuanya, dan ini menyebabkan cepat bosan. Sebaiknya guru memilih judul-judul yang pendek, kemudian memaparkan kepada anaknya tanpa paksaan. Biasanya anak yang lambat pemahamanya, ketika mendapat materi yang panjang akan cepat bosan. Jika anak menerima judul-judul yang pendek, maka ini dianggap sebagai keberhasilan terapi, sebab anak telah meletakan dasr-dasar kegemaranya dalam membaca.
4.Aplikasi tes dan latihan
Peran tes dan latihan-latihan membaca yang baik dapat di jadikan sarana yang efektif untuk mengetahui tingkat kemajuan yang dicapai oleh anak selama menjalani terapi. Tingkat tes tersebut harus bertahap, dimulai dari yang bnudah ke yang sulit, sesuai tingkat IQ nya.
a)Tes untuk menentukan hambatan membaca keras
1)Tes keterampilan membaca keras
2)Tes mengetahui kesulitan mengucapkan.
3)Tes mengetahui kesulitan mendengar dan melihat
b)Tes untuk menentukan hambatan membaca tanpa suara
1)Tes keterampilan penguasaan, pemahaman, dan kecepatan membaca.
2)Tes kemampuan mengingat materi bacaan.
3)Tes keterampilan gerakan berpindah mata dari satu kalimat ke kalimat yang lainya atau dari satu baris ke baris selanjutnya.
c)Beberapa latihan untuk mengatasi hambatan membaca keras
1)Latihan memahami arti kalimat.
2)Latihan untuk menambah kebendaharaan bahasa.
3)Latihan melihat huruf dan kalimat.
d)Beberapa latihan untuk mengatasi hambatan dalam membaca tanpa suara.
1)Latihan membekdakan huruf pertama dan kalimat.
2)Latihan membedakan huruf terakir dan kalimat.
3)Latihan membedakan huruf ke dua dari beberapa kalimat.
4)Latihan mengenali bentuk kalimat serupa.
5)Latihan membedakan bentuk kalimat.
6)Latihan membuat susunan yang benar pada akir kalimat.
7)Latihan menyempurnakan dengan benar kalimat yang kurang.
8)Latihan mengenali sinonim kalimat.
9)Latihan mengenal antonym kalimat.
10)Latihan mengenal pokok pikiran.
11)Latihan memilih kata dalam kalimat.
12)Latihan memilih topic sesuai.
e)Beberapa tes untuk mengukur bacaan yang baik
1)Tes kemampuan mendengar.
2)Tes kemampuan melihat.
3)Tes kemampuan gerak.
4)Tes mkemampuan mengucapkan kalimat.
5)Yes kemampuan bahasa.
6)Tes kecepatan IQ dalam meraba.
7)Tes kemampuan mendengar dan mengingat..
8)Tes keselarasan pendengaran, pengelihatan, dan daya ingat.
5.macam-macam latihan dan saranaya
program terapi harus meliputi latihan dan sarana-sarana yang beragam, agar anak tidak bosan dalam menjalankanya.latihan yang berfariatif akan membuat anak bersemangat dan dapat menerima program terapi yang diajukan.
Terapi singkat
Ketika guru merasakan bahwa program yang diterapkanya gagal maka ia harus segera menghentikanya, mungkin program itu cocok bagi yang lain. Selain itu guru harus mencatat pula tingkat efektifitas latihan tertentu dalam memberi terapi pada anak, jika dalam waktu yang lama anak masih belum baik bacaanya, mungkin saja metode yang digunakan salah.
Membangkitkan perhatian dan minat anak
Guru tidak boleh menunjukan tekanan dalam bentuk apapun, lebih-lebih kemampuan IQ nya terbatas.maka harus mempersiapkan anak membaca dengan cara membangkitkan motifasinya untuk membaca materi-materi yang telah ditentukan oleh guru, menulis beberapa kalimat di papan tulis untuk membangkitkan perhatianya
8.beberapa metode terapi individual dan kolektif
dalam memberikan pengarahan secara individual dengan kolektif berbeda sehingga membutuhkan kadar berbeda pula, jika individual maka guru harus mengetahui kemampuan individual anak tersebut. Sedangkan kolektif cukup di lihat secara umum.