7 Keajaiban Balita
oleh Seseorang, 14 April 2011, 06:08 AM
Ada sejuta ulah anak balita. Ayahbunda pilihkan 7 yang paling ajaib, beserta rahasia di baliknya.
1. Penjelajah Ulung. Semua benda di rumah menjadi obyek penjelajahan dan sasaran rasa ingin tahu balita. Bahkan barang-barang yang tampak “tak bermutu”, seperti kotak sabun, plastik bekas, dan botol air mineral, dianggapnya harta karun. Jangan lupa, setiap benda yang baru dilihatnya, bisa diibaratkan sebagai tantangan baru.
Manfaat: Nicola Barber, pakar psikologi pendidikan dari Rochester, Inggris, mengatakan bahwa aksi menjelajah dapat membangun kemampuan kognitif. Selain itu, anak yang pede menjelajahi lingkungan, menandakan dia punya ikatan kuat dan perasaan aman terhadap pengasuhnya -orangtua, kakek-nenek, atau babysitter. Tentu, menjelajah itu tidak sebatas melihat-lihat. Kegiatan eksplorasi pasti melibatkan aktivitas fisik, sehingga Anda musti siap menghadapi ruangan yang berantakan, rak buku acak-acakan, dan majalah robek. Jangan marah, sebab semua “huru-hara” itu ada maksudnya.
2. Meniru. Orang yang lebih besar, entah itu ayah, ibu, atau kakak, adalah panutan balita. Ibarat fans berat Ia akan meniru segala sesuatu yang dilakukan idolanya. Entah itu menggosok gigi, menyisir rambut, memakai lipstik, bahkan bercukur!
Manfaat: “Meniru adalah aktivitas penting untuk mengasah berbagai kemampuan, mulai dari kemampuan berbahasa sampai bersosialisasi,” ujar Dr. Lisa Nalven, dokter spesialis anak dari New Jersey, AS, yang mendalami masalah perilaku anak. Meniru juga upaya mempererat bonding anak dengan orangtua, sekaligus mengenalkannya pada perkara gender. Dengan meniru, dia tahu kegiatan apa yang biasa dilakukan pria seperti ayah dan wanita seperti bunda. Selain itu, meniru adalah batu lompatan menuju kemandirian. Kalau bisa berperilaku seperti orang dewasa, anak akan merasa dirinya hebat dan pintar. Makanya, jadilah contoh yang baik baginya, karena balita belum bisa membedakan mana perilaku yang patut ditiru dan mana yang tidak.
3. Main Pura-Pura. Balita asyik menjelajahi alam pikirannya sendiri. Inilah saatnya dia bermain dengan imajinasi. Jangan buang kardus bekas pembungkus barang elektronik, karena itu bisa menjadi bahan pembuat kapal perang atau kereta kencana. Tak perlu heran jika Anda mendapati ia menjerit gara-gara menyentuh kaleng kosong yang baru dinobatkannya jadi panci panas. Jangan lupa pula bilang terima kasih ketika Anda disuguhi muffin dari gulungan kaus kaki.
Manfaat: “Main pura-pura adalah bagian penting dalam perkembangan sosial anak. Permainan ini membantu anak mengembangkan kemampuan bergaul dengan teman sebaya,” kata Barber. Kemampuan anak memerankan sesuatu yang bukan dirinya—misalnya saat main “ibu-ibuan”- juga menandakan dia mengerti dirinya adalah pribadi yang terpisah dan berbeda dari ibu. Permainan imajinatif membantu mengasah kemampuan anak memerkirakan apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan orang lain. Juga, meningkatkan pemahaman anak akan dunia di sekitarnya.
4. Hobi mengulang-ulang. Balita bisa minta dibacakan buku cerita yang sama 350 kali tanpa bosan sedikit pun. Atau, menceritakan lelucon yang sama berulang kali sembari tertawa terbahak-bahak. Padahal, telinga Anda sudah merah lantaran mendengarnya berulang-ulang.
Manfaat: Menurut Dr. Judith A Hudson, pakar tumbuh kembang anak dari Universitas Rutgers, New Jersey, AS, pengulangan adalah cara terbaik bagi anak untuk memelajari sesuatu. Itu sebabnya ia suka mengulang-ulang. “Mengulangi hal yang sama juga menyenangkan bagi anak-anak, karena dengan begitu mereka bisa mengantisipasi kejadian selanjutnya,” tambah Hudson. Balita juga mencintai rutinitas karena memorinya masih amat terbatas sehingga belum mampu memikirkan masa depan terlalu jauh. Jadi, rutinitas perlu ada agar anak bisa mengetahui apa yang dia nantikan selanjutnya.
5. Melompat-lompat. Jangan heran bila balita menjadikan berbagai macam benda landasan melompat; kasur, lantai, paving-block di taman, hingga anak tangga!
Manfaat: Menurut Dr. Lise Eliot, Associate Professor di Departemen Ilmu Syaraf, Chicago Medical School, AS, melompat berhubungan dengan kemampuan mempertahankan keseimbangan tubuh. Eliot menambahkan, proporsi tubuh balita—ukuran kepala lebih besar dari kaki dan tangan- juga menyulitkan anak menyeimbangkan diri ketika melompat. Jadi mereka perlu banyak berlatih!
6. Menemukan kata-kata baru. Bruk! Dor! Gedebuk! Wuss! Coba ucapkan kata-kata itu di depan bayi. Pasti dia tersenyum. Kalau diucapkan di depan balita? Dia bisa tertawa terbahak-bahak sampai berguling-guling di lantai.
Manfaat: Bagi balita, selain untuk berkomunikasi, kata-kata juga media untuk berhubungan dan mendekatkan diri dengan orangtua. “Balita senang kata-kata tidak lazim, karena orangtua biasanya mengucapkannya dengan bersemangat dan mimik lucu. Ekspresi itu disukai anak-anak,” kata Helen Rodwell, psikolog klinis dari Inggris. Itu sebabnya, anak bersemangat mencari kata-kata baru lain yang bisa mendatangkan ekspresi “heboh” dari orangtua. Kegiatan ini membuat anak menyadari, permainan kata-kata itu seru dan menarik dipelajari.
7. Bertanya terus. Pertanyaan yang diajukan terus tanpa kenal lelah, ciri khas balita dari belahan dunia mana pun. Mulai dari pertanyaan kritis dan membuat kita takjub (kenapa Tuhan menciptakan manusia?), pertanyaan lucu (kupu-kupu punya ibu guru, nggak?), sampai pertanyaan yang bikin jengkel karena diucapkan setiap lima menit sekali (sudah sampai di rumah nenek, belum?). Apa pun penilaian Anda, bagi anak, semua pertanyaan itu penting ditanyakan. Bahkan ketika Anda sudah bolak-balik menjawabnya.
Manfaat: Rasa ingin tahu anak, pertanda bahwa pikirannya tengah berkembang pesat. Seiring pertambahan usia, balita ingin tahu lebih banyak tentang dunianya. Dengan mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban, balita mempelajari dan memahami konsep sebab-akibat. Dia mulai tahu, ada alasan dan latar belakang di balik hampir segala sesuatu. Bagaimana kalau Anda tidak tahu jawaban pertanyaannya? Tidak masalah, Anda dan dia bisa mencari jawabannya bersama-sama dari buku atau sumber lain.
Ada 3 komentar pada diskusi ini
14 April 2011, 12:14 PM
14 April 2011, 08:06 AM
14 April 2011, 07:54 AM