Dikutip dari Thechildrenhospital.org, Kamis (12/8/2010) ada beberapa anggapan yang keliru soal demam pada anak dan hanya menjadi mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu:

1. Mitos: Jika suhu anak terasa hangat disimpulkan bahwa anak demam.
Fakta: Anak bisa memiliki suhu yang lebih hangat karena beberapa sebab, seperti bermain terlalu keras, menangis atau keluar dari tempat yang hangat. Biasanya kondisi ini akan normal kembali setelah 10-20 menit.

Untuk memastikannya orangtua bisa mengukur suhu tubuh anak dengan menggunakan termometer. Anak dikatakan demam jika suhunya lebih dari 38 derajat celsius.

2. Mitos: Demam merupakan kondisi yang buruk bagi anak-anak
Fakta: Jika demamnya masih pada suhu 37-38 derajat celsius biasanya baik untuk anak karena membantu tubuh untuk memerangi infeksi.

3. Mitos: Semua demam harus diatasi dengan obat
Fakta: Demam harus diatasi dengan obat jika menyebabkan ketidaknyamanan dan biasanya memiliki suhu lebih dari 38,8 derajat celsius.

4. Mitos: Demam bisa menyebabkan kerusakan otak
Fakta: Kerusakan otak terjadi jika suhu tubuh lebih dari 42,2 derajat celsius, suhu tubuh yang naik setinggi ini biasanya juga dipengaruhi oleh paparan suhu lingkungan yang ekstrim.

5. Mitos: Jika suhu demam sudah turun, maka infeksi sudah hilang juga.
Fakta: Demam biasanya akan berlangsung selama 1-2 hari sampai perkelahian tubuh dengan serangan virus selesai, karenanya proses ini tidak bisa terburu-buru.

6. Mitos: Dengan pengobatan, maka demam harus kembali normal.
Fakta: Pengobatan yang dilakukan biasanya akan menurunkan demam sebanyak 2-3 derajat