Suka atau tidak, matematika selalu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Saat bekerja, berbelanja, merencanakan biaya untuk keluarga. Hal ini perlu diperkenalkan pada anak sejak masih kecil

Matematika bukan hanya bagian dari ilmu pengetahuan untuk menghitung sudut, panjang gelombang suara, dan teori pelik lainnya. Matematikan sebenarnya dasar konsep berpikir logis yang membantu kita menghitung kemungkinan, atau pro dan kontra, sehingga kita bisa memecahkan masalah dalam kehidupan. Hal inilah yang sebenarnya penting dipelajari oleh anak. Karenanya sejak dini anak perlu dibuat tertarik dan tidak terbebani ketika berhadapan dengan matematika.

Cara paling menarik untuk mengajarkan matematika adalah mengajak anak mengalaminya secara langsung. Anda bisa menemukan berbagai permainan yang didesain untuk mengembangkan keterampilan strategi, dan melibatkan kemampuan berpikir logis, contohnya ular tangga, atau monopoli.Mainan ini bisa dimainkan bersama oleh orang tua dan anak. Ketika ia mengalami masalah selama bermain, Anda bisa membantunya dengan memberikan contoh sehingga ia mendapatkan panduan menyelesaikan masalahnya

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh seorang ahli perkembangan anak dari Florida, California, USA disarankan 8 cara praktis untuk membantu si kecil mengakrabi matematika. Cara tersebut adalah:
1. Dorongan positif
Sebagai dasar proses belajar, dorongan positif merupakan hal yang penting. Sehingga anak mengerti harapan yang diinginkan dari mereka, dan terdorong untuk selalu mencapainya. Setiap kali anak mendapatkan nilai baik atau berhasil mengerjakan tugasnya dengan cepat dan tepat, jangan lupa untuk memuji atau memberikan hadiah kecil, seperti ekstra waktu bermain game, dan nonton film kartun.
Sebaliknya ketika anak belum berhasil, jangan memarahi atau memberi target. Beri penjelasan yang mudah dipahami tentang cara menyelesaikan tugasnya, agar ia mengerti dan dapat mengerjakan latihannya lebih baik.

2. PR monitor
Guru matematika cenderung memberi PR agar anak bisa berlatih di rumah. Anak yang telah paham pelajaran tersebut, tentu tak kesulitan mengerjakannya. Sebaliknya, jika tidak paham maka anak cenderung mengabaikan PRnya. Orang tua diharapkan untuk mendampingi anak mengerjakan PR matematikanya.
Hal ini tidak berarti matematika lebih istimewa dibanding pelajaran lain, tetapi karena rasa nyaman dan pendampingan orang tua akan memberi dorongan yang besar bagi anak untuk menyelesaikan PR yang sulit. Anak juga akan aman karena tahu bahwa ia akan mendapatkan penjelasan ketika dibutuhkan.

3. Beri contoh
Orang tua dapat memberi contoh yang praktis pada ana ketika mengajari matematika. Untuk anak berusia SD (6-12 tahun), secara sederhana bisa meminta mereka menghitung berapa uang yang harus disiapkan untuk membeli tiket Kidzania, misalnya. Atau, ketika berada di jalan, ajak mereka menghitung jumlah mobil merah yang berpapasan dengan mobil keluarga Anda.

4. Matematika praktis
Jelaskan pada anak bahwa matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan, sehingga mereka mengerti bahwa bukan rumus yang sulit yang harus mereka pelajari, tetapi pemahaman menggunakannya.
Contoh sederhana; Anda bisa meminta anak menghitung total potongan pizza yang harus dibeli jika setiap orang dalam keluarga ingin mendapatkan 2 potong. Anda bisa mengajarinya dengan penjumlahan, atau dengan perkalian bagi anak yang telah lebih besar (usia SD).

5. Biarkan anak terbuka
Bantu anak untuk terbuka membicarakan kesulitannya belajar matematika. Ini adalah langkah yang baik untuk memantau kemampuannya. Jika anak perlu dibantu, Anda akan segera tahu darinya, bukan dari nilai-nilai ulangannya yang rendah, atau PR yang dengan sengaja tidak dikerjakannya.

6. Nilai Uang
Anda bisa menggunakan uang, untuk membantu anak mahir berhitung. Anak bisa belajar pengurangan, penambahan, dan pembagian untuk menentukan uang yang harus mereka miliki untuk mendapatkan sesuatu, sisa uang yang akan mereka terima sebagai kembalian, pada proses membeli.

7. Menyebutkan Waktu
Ajari anak menyebutkan waktu dengan melihat jam. Gunakan lebih dulu jam digital, ketika anak baru belajar angka, baru kemudian gunakan jam analog (memiliki jarum) ketika anak mulai dapat mengerti penjumlahan dan pengurangan dua digit (total detik dan menit adalah dua digit). Jelaskan secara detail tentang konsep detik, menit, jam dan hari.

8. Permainan Matematika
Belajar matematika mestinya bisa menjadi menarik dan menyenangkan bagi anak. Anda bisa memadukan matematika dengan berbagai cara praktis yang membuat si kecil merasakan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya belajar angka dengan menggunakan remote control TV, atau menggunakan flash card berisi angka-angka yang dimainkan seperti permainan kartu

9. Gunakan komputer
Anda bisa meningkatkan kecepatan si kecil belajar dengan menggunakan komputer, dan berbagai software pendidikan. Saat ini anak-anak lebih familiar dengan komputer dibandingakn kita saat seusia mereka. Bisa ditemukan berbagai permainan komputer yang melibatkan keterampilan matematika.