Apa saja sih masalah yang sering terjadi pada bayi, apa penyebab dan bagaimana menanganinya? Sebaiknya ikuti petunjuk dari Dr. Yafri berikut:

Tersedak

Tersedak, hal yang seringkali terja- di pada bayi yang baru lahir (1 bulan), hal ini terjadi karena reflek menelan pada bayi belum sempuma. Karena itu, terkadang ketika menyusu bayi menjadi tersedak. Agar cairan tak masuk ke dalam paru-paru hingga berakibat fatal, saat tersedak sebaiknya segera miringkan tubuh bayi.

Penanganannya:

Bila hal ini terjadi, naikkan tubuh si kecil ke atas atau miringkan tubuhnya, lalu tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut. Biasanya bayi akan memuntahkan sebagian susu yang telah ditelannya, sehingga merasa lega.

Alergi Makanan

Gejala ini sering terjadi pada anak yang menggunakan susu formula dan telah mengonsumsi makanan tambahan. Biasanya makanan yang memicu alergi adalah telur, ikan, tomat, coklat, dan kacang-kacangan. Saat si kecil terkena alergi, gejalanya adalah kulit merah-merah, pembengkakan pada mulut, atau kulit sekeliling mata, sakit perut, diare, atau munculnya serangan asma (untuk bayi yang memiliki asma).

Penanganannya:

Agar terhindar dari alergi, untuk itu orangtua harus mengenali makanan yang dapat memicu alergi anak, sehingga dapat menghindarinya. Andai telanjur salah makan, berikan obat antihistamin untuk menghentikan gejalanya.

Kolik

Adalah rasa sakit yang dialami anak di daerah saluran pencemaan bagian bawah yang membuat bayi menangis hebat. Kolik ini dapat terjadi pada anak usia bayi hingga 5 th. Kolik pada bayi disebut juga kram usus, jenis kolik ini umumnya terjadi pada bayi berusia 2-4 minggu. Untuk melihat bayi kolik sangatlah mudah. Bayi yang terserang kolik cirinya menangis dengan keras sambil menggesek-gesek kedua belah kakinya.

Menurut Yafri, ada tiga penyebab kolik yang sering terjadi. Pertama karena ketidakmampuan tubuh menerima laktosa susu, ini biasanya terjadi pada anak yang hipersensitif (alergi makanan), sehingga usus menegang dan perut terasa kembung. Penyebab kedua, akibat toleransi susu sapi yang sulit dicerna bayi (tak cocok susu formula). Ketiga karena daya kerja usus bayi yang belum sempurna.

Penanganannya:

Beri obat kolik yang dapat dibeli di toko obat atau apotik. Atau kompres perut bayi dengan botol air hangat atau handuk hangat. Bila penanganan ini tak membantu si kecil, segera membawanya ke dokter.

Diare Adalah kadaan di mana anak kehilangan cairan. Karena telah buang air besar lebih dari 3 kali clan berupa cairan. Penyebab diare ini dikerenakan banyak hal. Dapat karena infeksi virus, bakteri (wadah makanan yang kotor), kuman, ketiiakcocokan pada susu atau keracunan makanan. Bisa juga karena adanya suatu penyakit lain pada anak. Jika diare pada anak tak ditangani dengan benar, dalam waktu 6 jam anak bisa terkena dehidrasi berat (kekurangan cairan tubuh) hingga napasnya sesak, muntah-muntah dan tubuh mengalami syok. Hingga anak harus dirawat di rumah sakit

Gejalanya:

Anak dikatakan diare jika buang air besar lebih encer dari biasanya dan frekuensinya sering. Misalnya biasanya 3 kali sehari, maka yang dikatakan diare, andai buang air besar lebih dari 3 kali. Selain itu bentuk tinja yang keluar pun berupa cairan. Jika Anda mendapati si kecil 6 kali mengalami buang air, segeralah membawanya ke dokter.

Penanganannya:

Cara menangani anak diare cukup mudah, yakni dengan memberinya oralit atau campuran larutan gula dan garam. Berikan oralit sebanyak mungkin: semampu anak, untuk menggantikan cairan yang hilang. Kemudian jangan mengonsumsi makanan yang merangsang pencemaannya. Supaya kondisi tubuhnya tetap kuat, berikan susu yang diencerkan. Jika menggunakan ASI teruskan pemberiannya.

Sembelit

Masalah yang satu ini kerap terjadi pada kebanyakan anak. Sembelit adalah keadaan di mana anak sulit mengalami buang air besar, karena feces (tinja) yang dikeluarkan sangat keras. Bisanya sembelit tidak berlaku pada bayi yang masih menyusu dengan ibunya. Keadaan sembelit ini seringkali terjadi pada bayi yang menyusu formula, penyebabnya kandungan zat besi yang berlebihan atau bayi yang hipersensitif /alergi pada makanan.

Penanganannya:

Biasanya deugan diberi cairan atau buah seperti pepaya ataupun makanan yang banyak mengandung serat, problem sembelit ini akan hilang. Sedangkan untuk bayi yang belum mendapat makanan tambahan bisa diberi sup. Tapi Jika tak berangsur membaik, dan keadaan sembelit berlangsung selama 4 hari, segera bawa si kecil ke dokter. Ini berarti kondisi tubuhnya perlu penanganan lebih lanjut. Dokter akan memberi obat, baik itu diminum atau yang dimasukkan ke dalam anus untuk melunakkan feces.

Cegukan

Penyebab cegukan adalah peregangan diagframa karena ada rangsangan yang membuatnya meregang. Seperti orang dewasa, bayi pun mengalami cegukan, walaupun tidak berbahaya tapi keadaan ini sangat tak menyenangkan bagi anak. Cegukan bisa diatasi dengan memberi cairan yang banyak pada bayi.

Penanganannya:

Telungkupkan si bayi atau peluk si kecil ke dibahu Anda, lalu tepuk-tepuk pantatnya.

Bayi Kuning

Yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir mereka sering tampak kuning. Hal ini terjadi karena tak seimbangnya proses pemecahan sel darah merah pengangkut bilurubin dalam darah ke hati. Hal ini menyebabkan penumpukan bilurubin di dalam darah yang menyebabkan wama kuning. Selain itu, bayi kuning juga dapat terjadi karena ketidakcocokannya darah ibu dan anaknya. Misalnya si bayi berdarah 0 sedang si ibu berdarah A.

Masalah bayi kuning umumnya sudah terdeteksi sejak lahir, sehingga paramedis segera menanganinya. Karena kebanyakan kuning muncul 2×24 jam setelah bayi lahir. Tapi ada pula bayi kuning muncul setelah pulang ke rumah. Ciri bayi kuning adalah kulit, mata, selaput lendir tampak kuning, perut bayi kembung dan warna urinnya cokelat.

Penanganannya:

Untuk mencegah bayi kuning berikan ASI sebanyak mungkin pada bayi untuk mencegah meningkatnya kadar bilurubin. Jika Anda merasa kuning pada bayi tak normal segera membawanya ke rumah sakit, agar bayi mendapat penyinaran lampu biru. Atau jemur bayi pada pukul 6-10 pagi selama 15 menit.

Ruam Popok

Ruam popok adalah kelainan kulit yang sering terjadi pada bayi dan anak, terutama pada anak yang menggunakan popok sekali buang. Radang akibat air seni ini bisa disembuhkan, caranya menjaga agar bokong si kecil tetap kering. Jadi Anda tak perlu cemas.

Penangannya:

Rajin menganti popok dan membersihkan bagian bokong dengan baik, serta memberinya salep untuk membantu melindungi bayi dari ruam. Sebab jika ruam diabaikan ia akan menyebar menjadi jamur. esi