7 Dampak Negatif Makanan Terlalu Manis Bagi Perkembangan Anak
7 Dampak Negatif Makanan Terlalu Manis Bagi Perkembangan Anak
oleh Seseorang, 12 Tahun Yang Lalu
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 7 Dampak Negatif Makanan Terlalu Manis Bagi Perkembangan Anak - Bukan hanya orang dewasa saja yang perlu mengurangi konsumsi makanan manis, anak-anak dan remaja pun perlu membatasi asupan makanan manis. Terlalu banyak makan makanan manis dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Beberapa efek buruk gula termasuk meningkatkan risiko obesitas, diabetes, kerusakan gigi, gizi buruk dan tekanan darah tinggi. Gula juga telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan bahkan perkembangan kanker.
Seperti dilansir Naturalnews, Selasa (19/3/2013) berikut ini adalah 7 efek buruk konsumsi makanan manis bagi perkembangan anak-anak:
1. Menyebabkan kerusakan gigi
Gula yang sering ditemukan dalam permen beberapa makanan manis lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada gigi anak. Bakteri dalam mulut akan berkembang dengan cepat jika kebutuhan pangan utamanya, yaitu gula, terpenuhi dengan baik.
Bakteri inilah yang kemudian merusak gigi dan efeknya akan bertahan hingga dewasa. Masalah ini mungkin terlihat sepele, namun kesehatan gigi dan mulut yang buruk telah dikaitkan oleh berbagai risiko penyakit serius di kemudian hari, seperti penyakit jantung.
2. Pemenuhan gizi yang buruk
Masalah utama yang sering dialami oleh anak-anak pecinta makanan manis adalah dirinya cenderung menggantikan semua bentuk makanan lain dengan makanan dengan rasa manis. Meskipun makanan manis menyediakan energi yang memungkinkan anak untuk lebih aktif, tetapi sebenarnya gula memiliki nilai gizi yang sangat rendah.
Meskipun menyumbangkan kalori dalam jumlah besar, kebutuhan gizi anak tidak akan terpenuhi oleh konsumsi makanan manis. Pemenuhan gizi yang buruk berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Meningkatkan risiko diabetes
Ketika anak-anak lebih banyak terpapar gula, kadar insulin dalam tubuh akan meningkat. Hal ini dapat membahayakan pankreas dan meningkatkan risiko diabetes pada usia yang masih terlalu dini, yaitu remaja. Selain itu, terlalu banyak gula juga dapat meningkatkan resistensi insulin dan kemampuan tubuh untuk menurunkan kadar gula darah terganggu.
4. Penyebab obesitas
Penambahan berat badan merupakan masalah besar karena memiliki beberapa efek buruk bagi kesehatan, dan gula merupakan salah satu kontributor besar untuk kenaikan berat badan. Gula yang tidak terpakai dalam tubuh dapat menyebabkan timbunan lemak.
Kegemukan akibat timbunan lemak ini sejak kecil akan sulit diatasi ketika telah dewasa dengan cara diet biasa.
5. Meningkatkan tekanan darah
Terlalu banyak gula juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Menurut sebuah penelitian yang melibatkan pasien stroke dengan tekanan darah tinggi dan normal, peluang untuk bertahan hidup sangatlah rendah pada pasien dengan kadar gula darah yang tinggi.
6. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Makanan manis dapat mempengaruhi kadar kolesterol seseorang. Meskipun penelitian tidak membuktikan secara langusng bahwa gula dapat mempengaruhi kadar kolesterol, peneliti menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi sejumlah besar gula dalam dietnya ditemukan memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, penyebab penyakit jantung.
7. Mendorong pertumbuhan sel kanker
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa sel kanker akan berkembang dengan cepat karena paparan makanan manis. Makanan bergula dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh yang pada gilirannya, mendorong pertumbuhan sel kanker.
pagi bunda, Mengonsumsi makanan manis berlebih menyebabkan si kecil malas menikmati makanan utamanya. Dengan jenis makanan itu ia akan cepat merasa kenyang namun cepat pula merasa lapar. Sehingga tanpa sadar ia hanya akan mengonsumsi lagi dan lagi. Jika dibiarkan, kebiasaan ini akan terus berlanjut hingga dewasa.
Efeknya
Makanan manis dengan kandungan gula yang berlebih dapat membahayakan kesehatan anak. Efek dari mengonsumsi makanan manis berlebih, seperti :
- Obesitas
berlebihnya berat badan membuat aktifitas fisiknya terbatas. Selain itu ia jadi sulit konsentrasi dan sering mengantuk di kelas.
- Gelisah
Rasa gelisah juga terkadang muncul pada anak yang mengonsumsi gula berlebih. Terkadang juga disertai sakit pada bagian perut.
- Picky eater
karena seringnya mengonsumsi manis ia menjadi pemilih dan hanya mau makanan yang manis-manis saja. Minat anak menjadi berkurang pada jenis makanan lain.
- Kerusakan gigi
Gula yang tertinggal di sela-sela gigi membuat giginya makin lama makin keropos.
Cara Mengatasi
Mau tidak mau Bunda harus mencari cara mengubah kebiasaannya mengonsumsi makanan manis.
· Mulailah menyediakan makanan jenis lain selain makanan manis untuk menu sehari-hari. Memang awalnya ia akan merasa kesal, tetapi percayalah lama kelamaan ia akan terbiasa. Bila Bunda juga penyuka manis, Bunda juga perlu menguranginya dan jelaskan padanya. Sehingga ia mengerti mengapa ia harus melakukan itu
· Memadukan makanan manis dengan makanan sehat bisa juga dilakukan. Misalnya mencelupkan pisang ke dalam coklat leleh.
· Pastikan waktu makan si kecil teratur. Jangan mengundur-undur waktu makannya dan membuatnya mengemil. Terlalu banyak mengemil membuatnya lupa akan makanan utamanya.
Tips :
Daripada membujuknya dengan sekantung permen dan coklat lebih baik ajak dia membantu Bunda menyiapkan makanannya.
@Ami, mulai dikurangi aja bun.. jgn langsung dilarang.. dikurangi dikit2.. sambil kita kasih pengertian padanya klo makanan manis itu ga baik.. lama2 pasti bakalan nurut bun.. mudah2an bisa membantu yah..
aduh jadi bingung ni bunda ...anak saya umur 3 tahun suka....sekali sama yang manis manis terutama coklat ma permen ,klo ga dituruti nangis trz rewelnya minta ampun...gmn ni bunda solusinya....
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
12 Tahun Yang Lalu
Efeknya
Makanan manis dengan kandungan gula yang berlebih dapat membahayakan kesehatan anak. Efek dari mengonsumsi makanan manis berlebih, seperti :
- Obesitas
berlebihnya berat badan membuat aktifitas fisiknya terbatas. Selain itu ia jadi sulit konsentrasi dan sering mengantuk di kelas.
- Gelisah
Rasa gelisah juga terkadang muncul pada anak yang mengonsumsi gula berlebih. Terkadang juga disertai sakit pada bagian perut.
- Picky eater
karena seringnya mengonsumsi manis ia menjadi pemilih dan hanya mau makanan yang manis-manis saja. Minat anak menjadi berkurang pada jenis makanan lain.
- Kerusakan gigi
Gula yang tertinggal di sela-sela gigi membuat giginya makin lama makin keropos.
Cara Mengatasi
Mau tidak mau Bunda harus mencari cara mengubah kebiasaannya mengonsumsi makanan manis.
· Mulailah menyediakan makanan jenis lain selain makanan manis untuk menu sehari-hari. Memang awalnya ia akan merasa kesal, tetapi percayalah lama kelamaan ia akan terbiasa. Bila Bunda juga penyuka manis, Bunda juga perlu menguranginya dan jelaskan padanya. Sehingga ia mengerti mengapa ia harus melakukan itu
· Memadukan makanan manis dengan makanan sehat bisa juga dilakukan. Misalnya mencelupkan pisang ke dalam coklat leleh.
· Pastikan waktu makan si kecil teratur. Jangan mengundur-undur waktu makannya dan membuatnya mengemil. Terlalu banyak mengemil membuatnya lupa akan makanan utamanya.
Tips :
Daripada membujuknya dengan sekantung permen dan coklat lebih baik ajak dia membantu Bunda menyiapkan makanannya.
Sumber: infobundadotcom
12 Tahun Yang Lalu
12 Tahun Yang Lalu
12 Tahun Yang Lalu
12 Tahun Yang Lalu