Infeksi virus Hepatitis B dan Hepatitis C bisa menyerang dewasa, anak-anak dan bayi yang baru lahir. Hepatitis B dan juga Hepatitis C dapat menyebabkan infeksi kronik yang berakhir menjadi sirosis dan kanker hati.

Namun infeksi Hepatitis B pada bayi memberi resiko yang sangat besar. Pada bayi di kandungan maupun saat lahir yang tertular Hepatitis B mayoritas akan kronis. ''Bayi yang tertular Hepatitis B di atas 90 persen akan kronis dan seumur hidupnya akan menderita. Dan hanya 10 persennya yang bisa sembuh,'' jelas Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), Unggul Budihusodo, di Jakarta, Senin (25/7).

Kondisi ini berbeda pada orang dewasa. Bila orang dewasa terinfeksi Hepatitis B, maka hanya 10 persen yang akan kronis. Sementara 90 persen dewasa yang tertular Hepatitis B akan sembuh. "Karena itu vaksin Hepatitis B menjadi salah satu vaksin dari lima vaksin dasar yang harus diberikan pada bayi lahir usia 0-7 hari," kata Unggul.

Pada 2010 provinsi yang paling tinggi angka pemberian imunisasi Hepatitis B-nya adalah Yogyakarta. Sebesar 98 persen dari bayi yang lahir sudah diimunisasi. Disusul oleh Provinsi DKI Jakarta.

Unggul menambahkan sekitar 90 persen bayi yang tertular hepatitis B akan kronis karena bayi yang baru lahir belum punya daya untuk membuat antibodi. ''Jika ditemukan saat ini anak-anak mengidap Hepatitis B, maka si anak sudah sakit dari bayi,'' ujarnya.

Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa Hepatitis B lebih mudah ditularkan sebesar 50-100 kali dibanding penularan HIV. Penularan Hepatitis B bisa melalui darah dan cairan tubuh. Di antaranya penularan dengan transfusi darah, melalui jarum atau alat pribadi seperti pisau cukur orang yang mengidapnya. Semua penularan melalui kulit atau selaput lendir terluka, bukan melalui makanan.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Tjandra Yoga Aditama, menyebutkan bahwa penderita Hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan sebesar 30 juta orang. Sekitar 50 persen atau 15 juta orang menderita penyakit hati kronis dan 10 persennya menjadi kanker hati.

Dan 1,5 juta orang Indonesia dikatakan berpotensi untuk menderita kanker hati. Indonesia termasuk negara dengan prevalensi Hepatitis B dengan tingkat endemitas tinggi, di atas delapan persen.