Kehamilan lewat waktu

Prolonged pregnancy, atau kehamilan lewat waktu, atau kelahiran terlambat adalah suatu kondisi di mana perempuan hamil melebihi 42 minggu sejak saat terjadinya pembuahan di dalam rahimnya. Usia kehamilan dianggap normal jika persalinan terjadi dalam usia kehamilan 38-42 minggu. Jika lebih, maka kehamilan dianggap melewati waktu dan dapat membahayakan baik ibu maupun janin.


Penyebab kehamilan lewat waktu

Saat hamil, kehadiran si Kecil di tengah-tengah keluarga Anda tentu sangat dinanti-nantikan. Biasanya si Kecil akan lahir setelah ia berusia 9 bulan di dalam kandungan Anda. Akan tetapi pada beberapa kasus, ada beberapa wanita yang harus menunggu lebih lama untuk bisa mengeluarkan si Kecil dari rahimnya. Memang saat melahirkan tidak bisa diperkirakan tepat harus 9 bulan, ada kalanya terjadi lebih cepat atau lebih lambat beberapa hari dari yang telah diperkirakan oleh dokter.

Hingga sekarang penyebab pasti terjadinya kehamilan lewat waktu belum diketahui. Bisa jadi penyebabnya adalah kesalahan menghitung usia kehamilan akibat siklus haid yang tidak pasti. Karena saat Anda terlambat datang bulan, belum tentu sudah terjadi pembuahan. Pembuahan sendiri bisa saja baru terjadi dua hingga tiga minggu setelahnya. Kesalahan penghitungan usia kehamilan ini bisa dikurangi lewat pemeriksaan USG pada minggu ke 18 atau 20.

Selain itu, beberapa menduga hal ini terjadi akibat adanya kelainan pada janin yang menyebabkan tidak adanya kontraksi dari janin untuk memulai proses persalinan. Kelainan tersebut diantaranya adalah; anenefal, kelenjar adrenal janin yang fungsinya kurang baik, kelainan pertumbuhan tulang janin/osteogenesis imperfect, tali pusar pendek, kelainan letak janin, kekurangan enzim sulfatase plasenta, atau kekurangan hormon tiroid. Selain itu bisa juga diakibatkan karena faktor genetis.


Risiko kehamilan lewat waktu

Kehamilan lewat waktu dapat membahayakan, terutama pada janin yang bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani.

• Penuaan plasenta, plasenta penting untuk pernafasan dan menjadi media yang menyalurkan nutrisi yang dimakan ibu hamil kepada bayi dalam kandungan. Pada kehamilan lewat waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya menurun. Mengakibatkan bayi kekurangan asupan oksigen dan nutrisi.
• Cairan ketuban berubah warna dan kekentalan. Akibat kurangnya pasokan oksigen, janin bisa buang air besar di dalam rahim, yang menyebabkan cairan ketuban berwarna hijau pekat. Cairan ketuban ini dapat terhisap masuk ke dalam pernafasan bayi, sehingga harus segera dihisap ke luar agar bayi tidak mengalami gangguan pernafasan. Jika tidak diatasi akan mengakibatkan kematian bayi.
• Cairan ketuban berkurang bahkan bisa mengering habis.
• Pada Ibu dapat mengakibatkan distosia (kesulitan melahirkan) karena aksi uterus tidak terkoordinir dan pendarahan setelah melahirkan.