1. Kembung

Perut kembung terjadi akibat peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan kinerja sistem pencernaan berjalan lambat, sehingga terdapat banyak gas di saluran pencernaan, itulah yang menyebabkan perut kembung.

Penyebab lainnya karena banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mudah membentuk gas, contohnya kol, apel, pir, soft drink, brokoli, keju, sereal dll.

Solusi: hindari makanan atau minuman yang dapat membentuk gas di saluran pencernaan atau konsultasi ke dokter Anda, biasanya akan diberikan obat yang mengandung enzim pencernaan.

2. Kulit retak

Permukaan kulit terlihat pecah-pecah atau membentuk garis-garis berwarna cokelat, biasanya terjadi di seputar perut yang mengalami pembesaran rahim dan dinding perut ibu. Semakin lama usia kandungan bertambah, maka peregangan kulit di perut akan semakin terlihat jelas. Pecah-pecah atau membentuk lekuk-lekuk garis tidak hanya terlihat diperut, biasanya juga dapat terjadi di pinggang, paha bahkan payudara.



Solusi: kondisi kulit retak/bergaris, pada umumnya akan hilang dengan sendirinya, paling tidak sekitar 6 – 12 bulan pasca melahirkan. Jika tak kunjung hilang setelah sekian lama, sebaiknya periksakan kondisi tersebut ke dokter agar dapat penanganan yang tepat

3. Kulit menjadi hitam atau belang

Mitos yang berkembang di masyarakat adalah jika ada bagian kulit yang menghitam biasanya anak yang dikandungnya berjenis kelamin laki-laki, namun sebenarnya jika diliat dari kacamata kedokteran, kondisi seperti ini disebabkan karena pengaruh hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone). Karena pengaruh hormon tersebut, kulit akan tampak menjadi gelap / kehitaman (hyperpigmentasi) yang biasanya terdapat pada leher, ketiak, perut bahkan payudara.

Solusi: selama hamil, kulit yang menjadi hitam memang sulit untuk dihilangkan karena memang faktor hormon yang terbentuk saat mengandung. Jangan khawatir, kondisi seperti ini tidak berbahaya hanya saja akan merubah penampilan ibu. Pasca persalinan, kendala ini akan berangsur hilang dengan sendirinya, namun jika menimbulkan bekas hitam, ibu bisa menggunakan bedak yang mengandung pelembap.

4. Gatal

Akibat perut yang membesar, maka otomatis kulit di perut akan meregang, karena peregangan ini membuat ibu merasa gatal disekitar perut.

Faktor penyebab lainnya adalah perubahan hormonal. Dapat juga ibu mempunyai riwayat alergi karena daya tahan ibu menurun. Di sisi lain, kulit selama hamil umumnya kering sehingga menyebabkan gatal.

Gangguan ini akan bersifat sementara setelah ibu melahirkan akan kembali normal lagi.

Solusi: hindari menggaruk karena akan menyebabkan iritasi atau luka yang menyebabkan infeksi disekitar perut. Coba olesi dengan pelembab kulit yang aman bagi kehamilan. Paling tidak dapat mengurangi rasa gatalnya. Perhatikan juga kuku-kuku Anda, usahakanlah selalu dipotong rapi, jangan panjang-panjang apalagi dikikir hingga lancip, hal ini menjaga agar ketika ibu menggaruk tidak sengaja disaat gatak tidak akan menimbulkan iritasi atau luka.

5. Kram

Saat hamil, terkadang muncul rasa keras dan kram di sekitar daerah perut. Umumnya tidak membahayakan, meski demikian jangan dianggap enteng, jika terasa sakit yang berkepanjangan. Periksalah ke dokter kandungan Anda.

Keadaan ini disebabkan ligamen di sekitar perut yang meregang, selain itu ibu hamil yang mengalami stress dapat juga menyebabkan kram perut ringan. Bahkan saat, berhubungan seksual, ibu hamil yang mengalami orgasme, juga dapat menimbulkan kram karena terjadi kemungkinan kontraksi saat orgasme.

Kram pada perut juga bisa terjadi karena gangguan asupan oksigen yang menuju rahim yang membuat aliran darah menjadi tidak lancar. Gangguan asupan ini dapat terjadi karena ibu terlalu aktif sehingga daya serap oksigen menjadi lemah. Bisa juga karena asupan gizi kurang baik, sehingga ibu kekurangan energi untuk menghantarkan darah dan oksigen ke rahim.

Yang juga harus menjadi perhatian adalah jika kram perut terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu, bisa jadi hal tersebut menandakan gangguan pada janin, waspadalah karena dapat terjadi keguguran.

Solusi: Bila ibu merasa lelah, bersegeralah beristirahat. Hindari aktivitas yang berlebihan, kurangi makan yang mengandung garam tinggi. Hangatkan area yang mengalami kram dengan air hangat.

Bila kendala ini terus berlanjut dan terasa semakin sakit, maka perlu berkonsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan CTG serta memberi vitamin B kompleks terutama BG untuk mengurangi kram.