Bagaimana Mengatasi Anak Yang Suka Menangis/senjatanya Menangis Jika Tidak Dituruti Kemauannya?
Bagaimana Mengatasi Anak Yang Suka Menangis/senjatanya Menangis Jika Tidak Dituruti Kemauannya?
oleh Seseorang, 9 September 2009, 12:23 PM
kadang saya suka sampai kesal sekali klw anak sdh menangis dan tidak mau diam klw kemauannya belum dituruti,sebaiknya bagaimana ya bunda didiamkan saja/ di beri kemauannya,tapi kalau diberi kemauannya pasti nanti kebiasaan.terima kasih
Ada hukum perilaku yang bilang bahwa kita akan mengulangi perilaku yang menguntungkan / menyenangkan buat kita. Contohnya kalau kita orangtua membujuk anak dengan sosis dan kemudian dia jadi mau makan, lain kali kita pasti akan mengulangi lagi bujukan ini ketika anak tak mau makan. Hukum ini juga berlaku buat anak. Misalnya nih, kalau anak meminta sesuatu tak dikasih, eh ternyata setelah dia menangis, orangtuanya (marah sih, tapi.....) kemudian memberikan apa yang dia minta itu. Hmmm, anak yang pintar pasti akan mengerti bahwa tangisannyalah yang membuat orangtua memberikan apa yang dia mau. Lain kali, tentu saja dia akan berusaha mengulanginya kalau dia punya kemauan.
Nah, kalau Bunda senang anak menangis, tentu saja Bunda perlu melakukan ini berulangkali, agar anak paham bahwa kalau dia belum menangis maka dia tak akan mendapat apa yang dimauinya. Namun sepertinya Bunda tak senang kan. Artinya Bunda perlu melakukan sebaliknya, kalau anak menangis, seperti apapun tangisannya, tak perlulah Bunda memberikan apa yang dia mau.
Memang sih, di awal tentunya akan berat buat Bunda dan juga buat anak. Kemungkinan dia akan menangis lebih keras, karena selama ini tangisan sudah menjadi senjatanya (dan dia akan mengira bahwa dia perlu mempersenjatai dirinya lebih dahsyat). Tapi selama Bunda konsisten dan terus menerus menolak memberikan apa yang dimaui (dan hanya memberikan jika anak meminta dengan manis), tentu saja lama kelamaan anak akan mengerti.
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
11 April 2012, 10:05 AM
7 March 2011, 17:26 PM
12 February 2011, 10:35 AM
13 September 2009, 04:50 AM
Nah, kalau Bunda senang anak menangis, tentu saja Bunda perlu melakukan ini berulangkali, agar anak paham bahwa kalau dia belum menangis maka dia tak akan mendapat apa yang dimauinya. Namun sepertinya Bunda tak senang kan. Artinya Bunda perlu melakukan sebaliknya, kalau anak menangis, seperti apapun tangisannya, tak perlulah Bunda memberikan apa yang dia mau.
Memang sih, di awal tentunya akan berat buat Bunda dan juga buat anak. Kemungkinan dia akan menangis lebih keras, karena selama ini tangisan sudah menjadi senjatanya (dan dia akan mengira bahwa dia perlu mempersenjatai dirinya lebih dahsyat). Tapi selama Bunda konsisten dan terus menerus menolak memberikan apa yang dimaui (dan hanya memberikan jika anak meminta dengan manis), tentu saja lama kelamaan anak akan mengerti.
Nah, dicoba dulu Bunda. Nanti kalau ada pertanyaan lagi, silahkan ditanyakan kembali!
10 September 2009, 11:51 AM