Bu, di 6 bulan pertama si Kecil ini, ASI tentu tidak hanya menjadi sumber nutrisi saja, tapi juga dibutuhkan untuk membangun sistem imun yang kuat sejak dini. Bukan hanya itu saja, saat menyusui pun menjadi momen indah untuk menciptakan ikatan kuat antara Ibu dan si Kecil.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Namun, seringkali kita menemui berbagai hambatan saat menyusui. Kalau pengalaman saya dulu, aktivitas menyusui ini seringkali terhambat karena harus bekerja atau adanya kegiatan yang membuat saya harus keluar rumah tanpa membawa si Kecil. Solusinya, saya harus rajin memompa serta menyimpan persediaan ASI perah (ASIP), baik di rumah atau di kantor.

Apa ada Ibu yang mengalami hal yang sama seperti saya? Nah, kali ini, saya ingin membagi beberapa tips nih, agar ASIP yang Ibu simpan tetap terjaga kualitasnya. Yuk, kita simak bersama, Bu!

 

Selalu pastikan pompa ASI dalam keadaan bersih

Artikel Sejenis

Sebelum memerah ASI, sebaiknya selalu pastikan bahwa pompa ASI yang akan Ibu gunakan sudah dalam keadaan steril. Caranya adalah dengan mencucinya dengan sabun serta air hangat kemudian bilas hingga benar-benar bersih lalu disterilisasi.

Gunakan kantung plastik khusus untuk menyimpan ASI

Setelah Ibu memompa ASI, tuang ke dalam kantung plastik khusus untuk ASI perah, kemudian tandai tiap plastik tadi dengan tanggal pemerahan. Ingat ya, Bu. Gunakan plastik khusus untuk menyimpan ASI yang bisa Ibu dapatkan di apotik atau toko perlengkapan bayi terdekat. Tidak mahal kok, Bu. Harganya sekitar Rp40.000 dengan isi 20 sampai 30 per kotak.

Atau ibu juga bisa menggunakan botol kaca khusus untuk menyimpan ASIP. Walau harga persatuannya lebih mahal daripada kantung plastik, tapi lebih ramah lingkungan dan bisa digunakan kembali. Saran saya, untuk membelinya coba cari di online shop.

Baca Juga: Tips Jitu Mengajak Si Kecil Mencintai Buku

Simpan di dalam lemari pendingin

Jika ASI sudah dimasukkan ke dalam kantung plastik dan sudah ditandai dengan tanggal pemerahan, kini Ibu tinggal menyimpannya di dalam lemari pendingin dengan ketentuan serta ketahanan seperti berikut:

Tips Menyimpan ASI Perah di Rumah 

Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menghangatkannya sebelum diminum oleh si Kecil? Supaya lebih jelas, silahkan simak cara-cara berikut:

 

Hangatkan ASI yang sudah disimpan paling lama

Agar kualitas ASIP tetap terjaga, sebaiknya tetap ikuti prinsip First In, First Out (FIFO) ya, Bu. Jadi, ASIP yang pertama kali masuk, harus keluar pertama kali juga. Oleh sebab itu, hangatkan ASIP yang paling lama disimpan dengan cara :

1. Jika ASIP simpanan Ibu masih dalam keadaan beku, pindah ASIP dari freezer ke bagian kulkas bawah selama satu malam sebelum disajikan. Setelah itu, keluarkan dan biarkan di suhu ruangan selama 1 hingga 2 jam baru kemudian dihangatkan dengan merendam plastik/botol menggunakan air hangat. 

2. Apabila ASIP tidak dalam keadaan beku, Ibu bisa langsung mengeluarkan simpanan ASIP dan biarkan di suhu ruangan selama 1 hingga 2 jam, kemudian hangatkan dengan merendam plastik ASIP dengan air hangat.

Saat menghangatkan ASIP, pastikan air yang digunakan untuk merendam tidak terlalu panas agar suhu ASI tetap terjaga dan si Kecil bisa menerimanya ya, Bu.

 

Jangan menggunakan microwave

Ini karena ASIP yang dipanaskan di dalam microwave bisa berisiko mengakibatkan susu menjadi terlalu panas bahkan dapat merusak kandungan nutrisi pada ASI.

Pada umumnya, ASIP yang disimpan baik dalam keadaan beku ataupun tidak memiliki kecenderungan untuk berubah warna maupun bau. Jika ASIP yang Ibu simpan seperti berubah warna, misalnya menjadi biru, kuning, kecoklatan atau oranye, jangan khawatir Bu, Hal tersebut wajar dan tidak berbahaya karena perubahan warna ini terpengaruh oleh makanan ataupun minuman yang dikonsumsi oleh Ibu sebelum memerah ASI.

Nah, supaya lebih pasti, jangan ragu untuk terus rajin mencari informasi lebih lengkap seputar ASIP ini ya, Bu. Selamat mencoba! 

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.