Di usia emasnya, ada banyak sekali faktor yang dapat mengganggu tumbuh kembang si Kecil bahkan menghambatnya. Salah satunya adalah berbagai ketakutan pada suatu hal khusus yang mungkin dialami oleh si Kecil di masa balitanya. Salah satu jenis ketakutan yang sering dialami oleh balita yakni rasa takut pada hewan bahkan pada hewan yang aslinya jinak, seperti ayam, kucing, atau anjing. Hal tersebut bisa saja baru Ibu sadari saat mendapati anak berlarian sambil menangis dan menjerit ketakutan saat melihat ada kucing atau ayam menghampirinya.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Takut pada hewan pada dasarnya adalah hal yang wajar dialami oleh anak lho. Pada dasarnya anak memang gampang takut kok, Bu. Rasa takut yang timbul pada anak sejatinya adalah respon atau insting alami yang dimiliki anak untuk menghindari serta melindungi diri dari hal-hal berbahaya. Respon tersebut muncul sebagai mekanisme normal dalam mempertahankan diri secara alamiah dari seorang manusia.

Meski sebagai suatu hal normal, rasa takut pada hewan kadang juga berubah menjadi sangat mengganggu, baik bagi anak maupun bagi Ibu. Anak mungkin menjadi lebih rewel, bahkan bisa jadi justru enggan untuk mencoba hal-hal baru. Hal ini tentu akan berakibat buruk pada tumbuh kembangnya. Anak menjadi sulit berkembang bahkan jika ketakutan itu terus dibiarkan bisa saja berubah menjadi phobia atau trauma hingga masa dewasanya nanti. Jika sudah begitu, perlu penanganan khusus dari Ibu untuk bantu si Kecil atasi ketakutannya tersebut.

Beberapa langkah penting dalam menangani anak yang takut pada hewan yang wajib Ibu ketahui yakni:

Berikut ini akan disajikan 4 aplikasi ide kegiatan menyenangkan dalam menerapkan langkah utama menangani anak takut hewan di atas. Yuk, simak!

  1. Pelihara Hewan

    Mulailah ajak si Kecil untuk memelihara hewan seperti kucing, anjing atau kelinci di rumah. Memelihara hewan adalah salah satu cara untuk membiasakan akan untuk berteman, beradaptasi, dan merasa nyaman dengan hewan. Namun, jangan paksa anak untuk memegang atau melihatnya ya Bu. Biarkan si Kecil memegang dan melihat dengan kemauannya sendiri. Ajarkan pula pengetahuan untuk bermain dengan hewan secara aman yakni tidak menyakiti (memukul), tidak mengganggu hewan saat sedang makan, tidur atau anak hewan yang sedang dekat dengan induknya.

  2. Menonton Film & Membaca Buku

    Menonton film atau membaca buku cerita tentang persahabatan atau interaksi antara manusia dan hewan bisa membuat si Kecil makin mengenal hewan lho, Bu. Cara ini bisa mengubah sudut pandang si Kecil tentang hewan sebagai sahabat menyenangkan bagi manusia. Pengetahuan si Kecil bertambah sehingga ia akan semakin pintar dalam menilai dan memahami hewan!

  3. Aneka Mainan Anak Bentuk Hewan

    Berilah si Kecil kesempatan untuk berbelanja dan memilih beberapa mainan yang berbentuk hewan, seperti boneka hewan atau mainan patung hewan yang disukai. Kegiatan ini juga bisa menumbuhkan ketertarikannya untuk mengenal hewan dengan lebih baik.

  4. Kunjungan Teman

    Aturlah jadwal bagi si Kecil untuk mengunjungi rumah salah satu teman yang memiliki hewan peliharaan jinak. Hal ini dilakukan agar si Kecil bisa melihat langsung temannya saat sedang mengasuh, berinteraksi, dan bersenang-senang dengan peliharaannya. Cara ini juga bisa menumbuhkan kepercayaannya bahwa hewan bisa menyenangkan dan tidak semenakutkan seperti bayangannya.

Sebenarnya ketakutan anak akan semakin berkurang dengan sendirinya seiring pertumbuhannya lho, Bu. Ketakutan akan hewan si Kecil akan menghilang secara bertahap. Oleh karena itu, tetaplah sabar dan konsisten untuk bantu anak atasi ketakutannya ini. Sebab dukungan orang tualah energi positif paling besar dan bernilai bagi si Kecil.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.