Balita cenderung rawan kecelakaan. Survei menunjukkan bahwa banyak anak di bawah 4 tahun meninggal karena kecelakaan setiap bulannya, dan kebanyakan di antaranya tergolong kecelakaan yang masih bisa dicegah.
Kecelakaan sering terjadi karena kebanyakan orang tua tidak menyadari apa yang bisa dilakukan anaknya. Ketika anak-anaknya mulai masuk pre-school, anak-anak sudah bisa berjalan, berlari, memanjat, melompat dan mencoba segala sesuatu. Pada masa ini, semua hal baru yang mereka temukan bisa menjadi sesuatu yang berbahaya untuk mereka. Dan ini adalah tanggung jawab orang tua untuk melindungi anaknya dari kecelakaan. Terkadang anak-anak sulit mengingat kata “Jangan” ketika menemukan hal-hal baru. Selain itu, mereka juga tidak sepenuhnya mengerti kata “bahaya”.
Para orang tua seharusnya mengajarkan anak-anak bagaimana mengenali dan bereaksi dalam situasi berbahaya dan bagaimana mengembangkan kemampuan untuk mengenali cara bermain yang lebih aman untuk mereka. Karenanya, para orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik dalam menerapkan kebiasaan bermain yang aman untuk anak-anaknya. Caranya dengan membuat peraturan dan dengan tegas menerapkan peraturan-peraturan tersebut untuk mrnciptakan lingkungan bermain yang aman di bawah pengawasan Anda, para orang tua.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengajarkan anak-anak bermain dengan aman:
- Untuk mengantisipasi segala situasi, ajarkan anak-anak tentang tata tertib lalu lintas dan rambu-rambu jalan. Selain itu, ajak mereka untuk memahami bahaya berinteraksi dengan orang asing, cara aman bermain dengan binatang, cara aman bermain di air dan bahaya bermain dengan api. Untuk memudahkan proses pemahaman ini, para orang tua bisa mengkonsultasikannya pada dokter dan psikolog anak atau membaca buku-buku cara melindungi anak dari bahaya kecelakaan di toko buku atau perpustakaan terdekat.
- Ajak anak Anda untuk menonton acara televisi yang cocok untuk balita seusia mereka. Ini adalah cara yang bagus untuk mengajarkan mereka arti keamanan dengan cara mengidentifikasi dan mendiskusikan bahaya-bahaya yang ada di sekitar mereka.
- Ajaklah anak Anda untuk membaca buku tentang keamanan yang sesuai dengan usia mereka. Buku-buku ini biasanya banyak tersedia di toko buku ataupun pespustakaan.
- Ajak anak Anda menyaksikan demo keamanan yang diadakan oleh komunitas yang khusus memberikan penyuluhan seperti, polisi lokal, pemadam kebakaran, dll.
- Jadikanlah anak Anda anggota aktif “safety surveillance” (penjaga keamanan). Contohnya, buat anak bertanggungjawab untuk membereskan mainannya setelah selesai bermain. Mulai sekarang, ajak anak Anda untuk ikut mengecek keamanan rumah. Dengan melakukan hal ini, para orang tua bisa memperlihatkan bagaimana cara kerja alarm kebakaran, bagaimana membuat rumah menjadi tempat bermain yang lebih aman untuk anak-anak, bagaimana cara mengecek area bermain yang aman untuk balita, dsb. Berikan anak Anda kepercayaan dan tanggungjawab untuk mengingatkan orang lain untuk memakai sabuk pengaman saat bepergian dan untuk selalu waspada terhadap penyebrang jalan yang melintas di depan kendaraan kita.
Menjadikan rumah sebagai tempat bermain yang aman untuk anak-anak nampaknya akan menjadi PR yang tak akan pernah selesai untuk para orang tua. Seiring dengan berkembangnya kemampuan dan keingintahuan anak, tanggung jawab orang tua untuk mengedukasi anak pun terus bertambah. Untuk memulainya, para orang tua harus turun langsung untuk mengajari anaknya tentang cara bermain yang aman di dalam rumah, atau ikut mengamati kondisi rumah dari perspektif anak-anak. Latihan seperti ini bisa membantu menanamkan kesadaran pada anak Anda untuk bermain dengan cara-cara yang lebih aman di dalam rumah. Melalui latihan-latihan seperti ini anak-anak mulai menyadari dan menghindari furniture atau perabot rumah tangga lainnya yang berujung lancip dan tajam, serta menjauhi yang pengharum ruangan atau obat nyamuk yang mengandung zat-zat beracun. Tips-tips di atas merupakan cara-cara alternatif untuk membantu para orang tua melindungi anaknya dari bahaya. Namun hal terpenting untuk menghindari kecelakaan pada anak adalah dengan memberikan pengawasan dan perhatian penuh dalam proses bermain dan belajar anak-anak.
Sumber:2006. World Book's Childcraft - Guide And Index. Chicago: World Book, Inc.