Tiadanya semangat untuk ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik atau mematok standar yang tak rendah bagi diri sendiri seringkali menjadi kendala kesuksesan diri. Bermental juara tanpa perlu menjadi ambisius bukanlah sesuatu yang bisa gampang dipetik. Ada proses sosialisasi dan pembiasaan yang perlu dilakukan, terutama bila diterapkan sejak masa kanak-kanak.
Ketua Jurusan Psikologi Universitas Paramadina, Ayu Dwi Nindyati, Msi, Psi menyatakan bahwa juara tidak hanya merajuk pada anak yang memenangkan kompetisi tertentu. “Anak bisa juga dikatakan juara saat dia berhasil melakukan apa yang seharusnya dia lakukan,” kata Ayu. Seringkali makna juara yang seperti ini kurang disadari, baik oleh orangtua maupun anak.
Jika orangtua sudah menyadari hal ini, maka hal selanjutnya adalah membentuk mental juara pada anak. “Membentuk mental juara yang dimaksud adalah bagaimana orangtua membantu anak-anak untuk menang dalam setiap langkahnya,” papar ayu. Caranya adalah dengan mengajari anak untuk menghargai sekecil apapun prestasi yang dia miliki. “Dengan begitu, ia juga akan belajar untuk menghargai orang lain,” tambahnya.
Dra.Puji Lestari Prianto,M.Psi, dosen Psikologi Pendidikan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menyebutkan bahwa membentuk mental juara juga berarti menempa anak supaya lebih tangguh menghadapi segala tantangan. “Tentu saja untuk masa sekarang ini anak perlu ditempa untuk itu,agar ia siap menghadapi tantangan dan menjadi anak yang mandiri,”urai Puji.
Menurut Puji, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pembentukan mental juara pada anak. Antara lain anak menjadi siap, tidak bergantung pada orang lain, percaya diri, tidak cepat putus asa, serta menjadi sosok pribadi yang terbiasa untuk memecahkan masalah (problem solver).
Cara tepat orangtua membentuk mental juara, kata Puji, adalah dengan tidak selalu membantu anak, tidak selalu menganggap anak masih kecil.” Orangtua perlu menyadari kapan anak perlu dibantu dan kapan anak bisa dilepas untuk menyelesaikan masalahnya sendiri,”kata Puji. Dengan demikian orangtua dapat membentuk anak menjadi tangguh. Selain itu orang tua juga perlu menanamkan motivasi dari dalam diri anak sendiri, sehingga anak tidak selalu harus disuruh dan ditentukan oleh lingkungannya, dalam melakukan segala sesuatu.
Aspirasi Vs Ambisi
Orangtua kerap menyalahartikan konsep membentuk mental juara dengan menuntut anak untuk selalu menjadi juara.”Memotivasi memang penting, tapi jangan lupa bahwa antara memotivasi dengan memaksa itu cukup dekat. Orangtua harus hati-hati agar maksud baiknya untuk memotivasi tidak dilakukan dengan memaksa,”kata Ayu.
Ayu yang juga menjadi konsultan Psikolog untuk pengembangan Sumber Daya Manusia ini menyayangkan bahwa seringkali orang tua lebih termotivasi memiliki pride atau prestise saat anak memenangkan sesuatu, sehingga yang dikejar adalah hasilnya, bukan prosesnya.” Inilah yang menciptakan anak ambisius, di mana anak hanya akan berorientasi pada pencapaian hasil,”ujarnya. Berbeda dengan anak yang memahami proses maka akan tercipta aspirasi di dalam dirinya.”Anak yang memiliki aspirasi artinya terinspirasi dan termotivasi untuk senantiasa melakukan yang lebih baik lagi,”tambahnya.
Dengan demikian, aspirasi sifatnya lebih jangka panjang daripada ambisi.”Pada anak yang ambisius, anak akan sangat keras berusaha mencapai sesuatu akan tetapi dilain pihak anak akan cepat puas dan bangga apa yang diperolehnya dan berhenti hanya sampai di situ,” terang Ayu. Oleh sebab itu, ajarlah anak untuk lebih menghargai proses daripada hasil.
Hal senada juga diungkapkan oleh Puji, yang penting bukanlah menjadi juaranya, tetapi bagaimana usaha anak untuk mencapainya.” Anak tidak harus selalu menjadi juaranya, tetapi bagaimana usaha anak itu untuk mencapainya.”Anak tidak harus selalu menjadi juara, tetapi menjadi lebih baik dari yang ia lakukan selama ini. Ia bisa lebih percaya diri, siap menghadapi berbagai tantangan,” paparnya.
Puji menambahkan, menghadapi kekalahan pun merupakan salah satu membentuk mental juara. Dalam hidup, seseorang tidak selalu menghadapi keberhasilan tetapi juga dalam saat-saat tertentu menghadapi kegagalan atau ketidakmulusan.”Dengan adanya hal-hal seperti ini, justru anak belajar bahwa diperlukan usaha untuk mengatasi sesuatu,”katanya.
Latih Mental Juara Sejak Dini
Baik Ayu maupun Puji mengatakan bahwa mental juara dapat dibentuk dan dilatih orangtua sejak kecil, terutama begitu anak mulai berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Puji menguatkan penjelasannya dengan teori Erickson yang banyak membahas perkembangan psikososial anak. Menurut teori Erickson, tahun-tahun pertama merupakan tahun pembentukan dasar kepribadiannya kelak, dan dalam hal ini lingkungan sosial amat berpengaruh.
Awal kehidupan anak ditandai dengan adanya trust dan mistrust. Trust atau rasa percaya menunjukkan adanya perasaan kenyamanan fisik dan sedikit rasa takut. Trust dimasa kanak-kanak membentuk harapan dalam kehidupan bahwa dunia ini merupakan tempat yang nyaman.
“Jika anak tidak merasa nyaman dengan lingkungannya maka yang berkembang adalah rasa mistrust,” kata Puji. Ayu juga menekankan bahwa anak bukanlah bentuk mini orang dewasa.” Dalam membentuk mental juara dan memotivasi anak harus mementingkan kenyamanan dan kebahagiaan anak, dengan cara-cara yang fun, jangan sampai anak merasa terpaksa dan tidak enjoy terhadap apa yang dilakukannya,”tegasnya.
Selanjutnya pada usia 1-3 tahun ditandai dengan autonomy dan shame and doubt. Pada masa ini anak mulai menemukan dan mengembangkan tingkah lakunya. Jika anak diberi kesempatan untuk mencoba maka akan muncul autonomy, tetapi kalau anak banyak diarahkan, dilarang atau “jangan ini jangan itu” maka akan menjadi anak yang pemalu dan ragu-ragu. Pada usia ini cukup ideal untuk melepas anak memecahkan masalahnya sendiri, yang merupakan salah satu cara membentuk mental juara.
Sementara pada masa anak-anak awal yaitu usia 3-5 tahun ditandai dengan initiative dan guilt. Masa ini muncul diusia prasekolah, dimana kehidupan sosial anak sudah lebih berkembang. “saat anak mulai aktif, banyak perilaku perlu dikembangkan agar anak bisa mengatasi atau beradapatasi dengan lingkungannya,” jelas Puji.
Anak belajar untuk bertanggung jawab atas berbagai hal, menjaga milik mereka. Berkembangnya rasa tanggung jawab akan menanamkan rasa inisiatif pada diri anak. Sebaliknya akan muncul anak yang memiliki rasa bersalah dan cemas dikarenakan tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak diberi kesempatan untuk mandiri. Dengan adanya pengalaman dari lingkungan yang menjadikan anak memiliki rasa percaya pada dunianya, mandiri dan penuh inisiatif, diharapkan membuat anak akan lebih siap mengahdapi dunianya. Hal-hal inilah yang merupakan esensi dari mental juara.
Hal Yang Perlu Diwaspadai
Dalam membentuk mental juara serta memotivasi anak ada beberapa hal yang penting diwaspadai.” Anak menjadi juara bisa membuat anak lebih percaya diri, inilah dampak positifnya. Yang perlu dijaga adalah bila suatu saat anak ini sudah tidak menjadi juara lagi;”papar Ayu. Menurutnya, anak yang selalu atau sangat sering menjadi juara kerap menjadi lebih down ketika mengalami kegagalan. “Terlebih lagi jika orang-orang di sekitarnya bersifat menyalahkan, anak bisa merasa tidak berharga dan tidak dicintai lagi karena sudah gagal,”sambungnya. Hal semacam inilah yang baisanya terjadi apabila orangtua dan lingkungan anak yang lebih mengutamakan hasil daripada proses. Akibatnya self –esteem atau penghargaan diri anak menjadi relatif rendah.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah munculnya sifat angkuh atau sombong pada anak yang sering menjadi juara atau pemenang.”Sejak awal anak mengikuti suatu kompetisi tertentu, dia harus disiapkan untuk menang maupun kalah,”tegas ayu. Pujian maupun evaluasi hendaknya diberikan secara proporsional. “Sekecil apapun achievement anak perlu dihargai. Di sisi lain apa yang menjadi kelemahan atau kekurangannya perlu dievaluasi, dicari solusinya,”jelasnya. Dengan demikian anak tidak sombong, tetapi juga masih mau berusaha untuk lebih baik dikesempatan yang akan datang.
Yang juga perlu diperhatikan dalam membentuk mental juara ialah menghindarkan anak dari sikap individualis. Seyogyanya anak bermental juara justru mampun beresonansi dengan lingkungn sekitarnya.” Anak yang menghargai dirinya sendiri berdasarkan proses, biasanya juga akan menghargai orang lain,” kata Ayu. Menurut Puji, anak perlu diajarkan untuk menyadari siapa dirinya dan bisa menjelaskan bagaimana hubungannya dengan orang lain. “Dengan memahami siapa dirinya, maka ia akan tau perannya: apa yang ia miliki, apa yang ia bisa dan apa yang ia akan lakukan,”urai Puji. Bila ini sudah tercapai, anak akan bisa mandiri tanpa melupakan hakikatnya sebagai mahkluk sosial.
Catatan penting bagi setiap orangtua adalah bahwa mental juara dapat dibentuk atau dilatih oleh siapapun, termasuk dari orangtua yang pernah gagal atau tidak terlalu sukses.”yang perlu diingat adalah bagaimana orangtua menghadapi kegagalan itu sendiri, apakah orangtua merupakan orangtua yang optimis atau frustasi dan pencemas,”kata Puji. Jika orangtua yang kurang berhasil tetap ia memilki kepribadian yang positif dan memiliki motivasi dan keinginan untuk mengembangkan anaknya dalam lingkungan yang sehat, tidak ada paksaan, diharapkan anak bisa tangguh menghadapi tantangan.
Setiap anak mampu menjadi juara! Hal ini harus disadari oleh setiap orangtua. Tapi juara juga tidak dicetak dengan mudahnya, butuh usaha dan proses. Salah satu prestasi anak Indonesia yang paling membanggakan adalah ketika Tim Indonesia menjadi Juara Dunia dalam Olimpiade Fisika.
Prof Yohanes Surya PhD, fisikawan, peneliti, sekaligus pendidik yang membawa anak-anak Indonesia meraih kemenangan tersebut, membagai rahasia sukses juara dunia olimpiade fisika kedalam sebuah buku berjudul An Aspirational Book: Mestakung. Konsep yang disebutnya sebagai Mestakung (Semesta Mendukung) tersebut diambil dari konsep sederhana fisika, bahwa ketika sesuatu berada dalam kondisi kritis maka setiap partikel disekelilingnya bekerja serentak untuk mencapai titik ideal.
Berikut ini nilai-nilai penting dari konsep Mestakung, yang akan dapat menginspirasi Anda para orangtua yang hendak membentuk mental juara pada anak:
- Mestakung terjadi dimana-mana
Tugas prakarya Amir harus dikumpulkan besok pagi. Awalnya Amir begitu stress karena belum mengerjakan apa-apa. Diapun mulai bekerja dan bekerja, seluruh sel-sel tubuhnya mulai dari kaki, tangan hingga otak bekerja bersama-sama. Bahkan ayah, ibu, kakak dan adiknya tergerak untuk membantu. Akhirnya pekerjaan Amir pun selesai. Mestakungpun terjadi dalam hal sehari-hari seperti ini. - Mestakung terjadi ketika kita mau melangkah
Tantangan dan hambatan akan senantiasa hadir dalam setiap langkah kehidupan. Mestakung terjadi bila kita tidak takut untuk terus melangkah, bahkan sampai melakukan pengorbanan jika perlu. Mestakung berawal dari niat dan kegigihan. - Mestakung dalam otak melahirkan kreatifitas
Salah satu ciri mental juara adalah pioneer (perintis) yang memiliki kreativitas tinggi. - Mestakung butuh waktu dan kesabaran
Mestakung merupakan proses yang tidak didapatkan dalam sekejap. - Tidak ada kamus menyerah dalam mestakung
Bermental juara berarti siap untuk terus berusaha dan melakukan lebih baik. - Mestakung pantang bicara ”tidak mungkin”. Segala sesuatu adalah mungkin asal kita berupaya.
- Mestakung dimulai dari mimpi
Impian dan cita-cita merupakan titik awal sebuah proses pencapaian. - Mestakung butuh fokus
Seperti halnya anak-anak dalam tim olimpiade fisika yang berhasil menjadi juara dunia, ajar anak untuk memiliki fokus dalam hidupnya. Dengan demikian proses pencapaian yang dijalaninya memiliki tujuan-tujuan yang jelas. - Mestakung tidak mengenal kata gagal
Kekalahan hanyalah kemenangan yang tertunda. Terus yakinkan anak bahwa dia selalu dapat berbuat lebih baik dari waktu ke waktu. - Mestakung menghasilkan sukses yang luar biasa
Dari proses panjang yang telah dilewati pada akhirnya aka nada hasil yang dicapai. - Bermimpilah setinggi-tingginya dan raihlah itu
Biarkan anak mempunyai impian dan cita-cita, serta bantulah dia untuk mewujudkannya. - Kritis, Langkah dan Tekun
Kunci Mestakung adalah kritis, Langkah dan Tekun. Saat anak menghadapi masa kritis, misalnya saat ujian atau sedang bertanding, dampingi anak untuk terus melangkah dengan tekun.
Saya ingin tau caranya klu nuker vcr gopay
mksih ff infonya :D
mksih ff infonya :D
mksih ff infonya :D
mksih ff infonya :D
infonya bagus...makasih ff
makasih infonya FF
thank's infonya FF
thank's infonya FF
thank's infonya FF
thank's infonya FF
makasih infonya ff...
makasih infonya FF :-)
Thanks infonya.
Thanks infonya.
Thanks infonya.
Thanks infonya.
Thanks infonya.
makasih infonya FF...
makasih atas infonya ff...
Thanks infonya FF.....
nice info FF.. thanks..
Thanks infonya FF
MAKASIH INFONYA
MAKASIH INFONYA
MAKASIH INFONYA
terimakasih sudah berbagi infonya Frisian Flag....
terimakasih sudah berbagi infonya Frisian Flag....
terima kasih..
mksh atas info nya ff..
MAKASIH INFONYA
Thanks Infonya FF.. sangat bermanfaat..
klo aku sih bilangnya ke anakku klo pas ikutan lomba...juara ya Alhamdulillah, gak juga gak papa yang penting udah berusaha dan melakukan yang terbaik. jadi walaupun gak dapet juara anakku tetap semangat
makaish infonya
makasih atas infonya FF...
makasih infonya
makasih infonya
terima kasih infonya FF...
terima kasih infonya FF...
terima kasih infonya FF...
makasih infonya FF
Thanks infox ya ff! :) tapi saya selalu ajak ngobrol anak saya saat sedang melakukan aktivitas dimana saja "de,nanti kalo sekolah pas buguru bilang siapa yang mau jadi pemimpin kelas,dede jawab saya bu! Gitu ya!?" Dan anak saya juga manut2.. Kalo lomba juga saya selalu bilang,,"kamu juara dimana pun de,dalam hal kebaikan,terutama dihati mama!"
thks infonya FF....
juara tak harus saat berkompetisi...<br /> thank's ff...info yang bemanfaat,
makasih infonya FF
Thx info'a FF..
thanks buat infonya FF.................
thanks buat infonya FF.................
thanks buat infonya FF.................
siap eksekusikan !!!
like this FF..
nice info...
tks FF atas infonya..
kita harus menghargai oranglain jika kita juga ingin dihargai oleh orang lain, pembentukan mental juara dan sportivitas sangat penting untuk si kecil....^_^
wah,,,akan diterapin nehhh ntar sama anak saya
untuk membangun mental juara pada anak, sebagai orang tua kita jangan selalu melihat hasil yang dicapai anak tapi bagaimana kita bisa menghargai proses yang dilalui anak sampai mereka mencapai hasil yang sesuai dengan usaha mereka..
semua anak di indonesia harus mempunyai mental JUARA !!<br /> itulah tugas buat para bunda... :D
nice bunda husnia...:)
terima kasih atas infonya
membangun mental juara kepada anak sangat penting , kelak kemudian hari ia akan menjadi pemimpin yg optimis dan tidak pesimis untuk meraih sesuatu yg ia inginkan , selama semuat itu positif : )
nice artikel,,, thc ya I&B
nice info, motivasi ortu memang sangat berarti bunda...:)
Menang kalah adalah biasa yg penting semangat n ttp berusaha lebih baik lagi,SEMANGATT..:),terimakasih FF n IB...
terima kasih atas infonya ini sangat bermanfaat bagi saya
biarkan anak mempunyai impian & cita2,qta sbg ortu hrs membantu utk mewujudkannya,,
sip bgt infonya
dtggu info lainnya
terimakasih infonya FF
Tantangan dan hambatan akan senantiasa hadir dalam setiap langkah kehidupan.
peran orang tua sangat penting dalam menbangun mental juara pada anak
info mnrik skli
thanks untuk infonya FF
keren infonya.....
heheh ..pernah anak saya nggak dapat juara ,...malah nangis....
infonya bagus i like it
dulu aku d tuntut slalu jd juara..<br /> tp ga prnh da penghargaan buat aku...<br /> aku brjuang buat d hargain. .lama2 aku cpe..<br /> dn bkn'a brusha jd juara lgi,aku malah jd ga pdli ma apa yg mereka..<br /> smua mkin krna rasa kcwaku..<br /> <br /> skrg aku dah pny anak...aku ga mw anak<br /> aku ngalemin apa yg aku alemin
tapi dari umur brpkah anak dah hrus dbangun mental juara
iya kdang ambisi ortu yg bkin anak2ny gagal.saya juga harus bnyak bljar ni.spaya bsa membangn mental juara pd anak2 saya
makasi informasinya............
makasi informasinya.........bermanfaat banget...........
patut ditiru nih
memberikan pengertian kalah menang dalam lomba itu sudah biasa.....spt pada anakku...makasih FF
PRLU DITERAPKAN NIE.....TY
thankz infonx!
senangnya anak jika dapat juara....tapi siapkan mental untuk kalah juga agar nantinya anak tidak terlalu kecewa
tq infonya,,,,
MAKASI ATAS MOTIFASINYA..........
PRLU DITERAPKAN JG NI .THX
bingung juga punya anak ambisi jadi juara...klo ga juara dia ga mau ikut perlombaan......
Infonya sangat membangun,makasih infonya FF
berikan motivasi terus pada anak,,,
sippp....infonya bagus sekali...makasih ya infonya
siiip... bisa diterapkan. terima kasih infonya.
makasih infonya
Ayo semangat yah nak ,,,,,,bunda selalu ada mendukung kamu....:-)
ohhhh gitu yah,,,,makasih infonya FF
bagus artikelnya..........
wah perlu diterapkan nih
ty infonya ff
FF, tq infonya..... TOP dech.
FF, tq infonya..... TOP dech.
good article...Thank you FF
thx infonya FF jd tambah pengetahuan nih
luar biasa bagus sekali
membentuk mental juara juga berarti menempa anak supaya lebih tangguh menghadapi segala tantangan. Tentu bukan hal yang mudah tapi tidak berarti tidak bisa dong..
thx infonya...FF
artikel yang bagus
Pasti senang punya anak unggul di banyak hal
makasi ya infonya
ff kamu telah mengajariku untuk menjadi ibu sejati
makasih ya ff
Thanks infonya FF
trimakasih ff infonya
sangat bermanfaat untuk putra-putra ku. thanks infonya
Pujian maupun evaluasi hendaknya diberikan secara proporsional
mental juara dapat dibentuk dan dilatih orangtua sejak kecil
Orangtua harus hati-hati agar maksud baiknya untuk memotivasi tidak dilakukan dengan memaksa
banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pembentukan mental juara pada anak
membentuk mental juara juga berarti menempa anak supaya lebih tangguh menghadapi segala tantangan
makasih atas infonya...sangat bermanfaat sekali buat saya..
Sipp, Insyaalloh selalu dampingi anak untuk terrus melangkah dengan tekun. Amin
trima kasih artikelnya...........
mental yg kuat awal dari kesuksesan
perlu itu trim ya infonya.........
biar anak tdk mudah down perlu juga dibekali mental yg kuat
anak juara pasti ortu senang
bisa dipratekkan biar anak juara pasti senang
info yg bagus nih
trimakasih infonya
Nice info...
i like it.info ny
jadi tambah wawasan lagi neh.... mksh y FF artikelnya...
artikel yang bagus....................makasih FF.
Terima kasih FF informansi yang kamu berikan sangat berguna banget.
Informasi yg bagus, aku setuju. Sejak dini aku berusaha menerapkan mental juara ini pada anak2ku, dgn menghargai sekecil apapun prestasi yg telah diraih. Ini yg memacu anak utk lebih baik lg
bagus banget artikelnya FF,,,,^_^
thx infonya
thx infonya yaaaa
sangat membantu sekali artikelnya.....
terimakasih FF, ditungggu info yang lebih penting lagi.......tengkyu
ocedeh....................
wow thanks infonya
Makasih artikelnya ff..sangat berguna..
thxs ya infonya
info yg bgs..thx FF
Thx atas artikelnya...moga2 anakku dapat menjadi yang terbaik
artikel membangun menatl juara pd anak bgs skali,.thx ff
info yang bagus sekali
thank's ya FF artikelnya
u pasti bisa
artikel yang bagus
thanks FF...sangat bermanfaat
baru tau nih makasih FF atas tulisan arikelnya, semoga lebih bermanfaat
info yg bgs nih
buat pembelajaran ke depan nich thx artikelnya bagus
artikel ini sangat penting untuk dibaca para orang tua supaya menciptakan generasi penerus yang bermental juara!
beri semangat terus
beri dukungan apapun hasilnya
Anakku pernah aku ikutkan lomba merangkak yang diadakan Frisian Flag, tadinya udah mau menang, eh tinggal dikit lagi, malah nangis cz banyak yg sorak2, jd g menang deh.. Awalnya sempet kecewa, tapi aku harus lapang dan jadi pengalamn buatku kelak kalo anakku menghadapi kejuaraan yang lain.. TQ FF^^
info yang menarik. thanks ya..
Waktu anakku paud , diadakan lomba utk mewarnai di situ aku memberi dia motivasi agar menjadi juara , tp sayang banyak saingan dr mana2 , walaupun tidak juara, tetapi di hatiku dia tetap juara kr sdh mau berusaha... Masih ya FF utk artikelnya
Setiap ortu ingin anaknya menjadi yg terbaik/juara, THX infonya....
top banget infonya. terimakasih ff
woow bagus banget infonya. TQ FF
makasih infonya....
oke top banget infonya...
??????. ??????, ???? ??? ????? ? ?????? ??????? ????????, ???? ????? ???????
bagus banget... supaya... ga cemen...
mestakung...semangatttt!!!
setuju banget, yang penting prosesnya bukan hasilnya . kalah ataupun menang anakku tetap juara dimataku. makasih ff
good artikel....
wow..jura..semoga aj deh..
sangat bermanfaat utk pengetahuan saya
terkadang obsesi ortu malah jadi beban bagi anak yach.....
tentu setiap ortu pasti ingin anaknya juara
thx info nya
boleh saya copas untuk artikel pribadi saya sehingga bs saya baca ketika wktu senggang
like this..
makasih pencerahannya..
Thanks atas infonya
anak bermental juara..hmmm..pasti nanti besarnya bakal punya sikap dan pendirian...
bagi yang bermental juara kemenangan sudah ditangannya, kalah dan menang bukan urusannya yang terpenting usaha dan proses baginya.
info yang sangat berguna
juara adalah garis tangan dari Tuhan. yang penting proses yang dilalui untuk jadi juara
yg jelas anak hrz semangat n tgs qt mberinya suport n motivasi.
tetep semangat dan berusaha...
tdk pnting mnjadi juaranya ap tdk...tp brusaha tuk mlakukan sbaik mungkin...smangat..
semangat...!!!
Yups dukungan dan motivasi orang tua sangat penting...
smoga anakku memiliki mental yg baik.... mjd juara atau tdk smg ttp berlapang dada.. amin.... :)
doa bunda smoga kamu menjadi "juara" aminnn
waduh jadi tambah semangat...!!!
nambah idea nih artikelnya untuk memotifasi anak..
sedini mungkin tanamkan mental juara pada si kecil banyak sekali manfaatnya, trims FF
semoga anakku punya mental juara, amiiin
orang tua mana yang ga menginginkan anaknya jadi juara.......<br /> ayo smua semangat membangun mental juara pada diri anak qta
Anakku tentu bisa jadi juara....ayo berjuang!!!
aminn....smoga anakku menjadi juara...
sebelum terlambat, aku kan berusaha....makasih artikelnya
oohhh...jadi begini ya caranya, bagus banget deh artikelnya, Thnx 2 FF
good artikel...thanks FF
nice info.. ayo ryu kamu bisa jd juara..
Perlu diterapkkan pada anakku nich....terima kasih FF
membangun mental juara rupanya sgt bermanfaat.thx infonya buat aq & anakq juga.
di save lalu diprint ahh...thx FF
terima kasih FF, artikel bagus BGT
Membentuk mental juara adalah bagaimana orangtua membantu anak-anak untuk menang dalam setiap langkahnya. Dengan mengajari anak untuk menghargai sekecil apapun prestasi yang dia miliki. Dengan begitu, ia juga akan belajar untuk menghargai orang lain.
akhirnya saya memahami juga..terima kasih FF
Hal yg sulit tetapi bukan berarti tidak mungkin..
artikel yang bagus dan harus dipraktekkan,jangan disia2kan
artikelnya bagus banget..setuju nih..hrs disave n dibaca berulang-2 serta dipraktekkan
artikelnya bagus loh... ayo sering dibaca.. kita save aza..
sama Bunda Vifa, artikelnya buat kumpulan pribadi kita juga, saya juga copy paste.
anak bukanlah bentuk mini orang dewasa, setuju banget pada pernyataan ini, saya sering melihat ortu memaksakan kehendak kepada anak (misal anak harus bisa ini dan itu). dalam artikel ini saya memperoleh pengetahuan baru ttg anak. thanks
hampir 50 halaman aku copy parte artikel FF, thanks again again and again
semoga anakku besok bisa jadi yang terbaik amien
tak boleh sering memberi larangan agar anak bisa berkembang dg baik...
setuju dengan artikelnya... sebagai orang tua kita harus mengajar anak cara emnghargai dirinya dan orang lain.
yap betul, mental juara harus disiapkan sedini mungkin oleh orang tua....
terimakasih artikelnya.... smg saya bisa membentuk mental juara pada anakku...
anakku mulai sering menjuarai berbagai kegiatan dan menurutku ia pun bermental juara karena kalau kalah ia tidak putus asa tetap berjuang semampunya....
Menjadi mental juara, harus disiapkan sedini mungkin oleh orang tuanya. Terima kasih infonya ya.
bagus utk pengetahuaan dlm mendidik anak
qta semua harus kompak donk...saling bantu agar anak tidak merasa berat sendirian...
terima kasih ya FF...artikelnya bagus. saya berusaha untuk membiarkan anak berusaha melakukan sesuatu yang dia mau. Namun terkadang bentrok dengan Nenek nya yang selalu berusaha untuk membantu nya. Nah gm tu/?
Terima kasih banyak atas artikel yang sangat bermanfaat ini....
lebih tapi tidak berlebihan
Wah jadi punya bekal mempersiapkan anak jadi juara....be leader son....!
dg begitu anak jadi lebih PD dlm aktvtasnya di sekolah.
Semakin bersemangat mendorong anak untuk berprestasi tanpa harus memojokkannya...:)
Semakin semangat untuk mengajak anak lebih berani mengikuti berbagai kompetisi
trims..bermanfaat banget artikelnya..
makasih infonya
terima kasih FF. artikel ini sangat membantu saya untuk membangun mental juara anak saya. karena dia pernah merasa sedih karena tidak mendapatkan piala
Kereeen....trimakasih frisian flag, artikel ini betul2 menginspirasi saya sbg mama baru untuk mencetak anak yg bermental juara...
anakku azwa (07 juni 2004) suka berkompetisi. Dalam kurun waktu 1 th ( th 2009) sudah 16 piala yg azwa raih dari berbagai kejuaraan seperti modeling, mewarnai, menari dan presenter. Setiap kali azwa ingin berlomba...saya selaku ibunya selalu berkata " Dalam mengikuti perlombaan, azwa jangan mengharapkan piala, azwa sudah ikut lomba dan tampil di panggung saja ..ibu sudah bangga"....akhirnya...sampai sekarang..walaupun dalam lomba ....azwa tidak mendapat piala, azwa fun saja...tidak seperti anak2 yg lain yg kadang..jika tidak menang akan menangis...dan harus dibujuk rayu dulu agar tangisnya mereda
saya pikir yang paling penting dalam menanamkan mental juara adalah menanamkan kepercayaan diri kepada si kecil diiringi dengan memberikan pengertian kepadanya bahwa menang kalah dalam suatu kompetisi itu tidak menjadi masalah, karena yang terpenting adalah si kecil berani mencoba mengapresiasikan dirinya kepada lingkungan
"senangnya dapat hadiah " ini mungkin yang ada difkiran anakku ketika pertama kali mengikuti lomba 17an dirumah, jadi saat 17an berikutnya dengan semagatnya ia ikuti lomba dengan keyakinan menang dan pasti dapat hadiah dan ternyata Benar, banyak hadiah yang ia terima. walau nilai hadianya tidak seberapa tapi aku bangga anakku punya mental jadi pemenang.
terima kasih frisian flag atas artikelnya.saya sangat membutuhkan artikel seperti ini.akan saya prin ini.
wow..artikelmu bikin aku semangat untuk mendukung anakku memiliki mental juara
Pertama baca judul artikel ini aku pikir isinya bagaimana menjadi juara tapi tidak sombong dan lain sebagainya sehingga belum perlu untuk anakku yang belum perna memenangkan lomba apapun. Ternyata isinya bagaimana berjuang tanpa putus asa untuk mencapai sesuatu. Aku sih tak henti-henti mengajak anakku latihan dan ikut berbagai lomba tapi tidak perna menang. Bagiku anak sudah mau ikut/naik panggungpun sudah menang menaklukkan dirinya sendiri dan sudah jadi juara buatku, karena banyak teman sebayanya yang untuk naikpun masih ketakutan. Sampai akhirnya dia lelah tidak mau ikut lagi kalau tidak dapat piala. Maka aku tak kalah akal ku coba ikutkan lomba-lomba yang baik kalah atau menang tetap dapat piala. Hal itu untuk menumbuhkan semangat agar dia tetap mau berkompetisi dimana mau tidak mau untuk mencapai masa depan, harus melewati dunia yang langsung maupun tidak langsung adalah berbagai kompetisi baik dirinya sendiri maupun lingkungannya sekitarnya.
Mksh banyak artikelnya, sangat besar manfaatnya buat saya. Akan saya baca ulang2 deh... dan gk lupa untuk diterapkan...Thanks a lot
ketika anak pertamaku di playgroup. dia suka sekali mewarnai. pada waktu itu ada lomba mewarnai di sekolah, dia ikut. singkat cerita pengumuman pemenang di umumkan. anaku tidak menang. ketika di rumah anaku bercerita. "bunda kok aku ga menang, kan gambarku bagus" aku bilang " ga pa pa sayang, mungkin gambar temen kamu lbh bagus". "tapi bunda" anaku melanjutkan " temen aku itu di bantu sama mba nya, kan aku enggak". Ah...aku mulai marah dan sedih. kasian anaku dia melihat ketidak adilan di depan matanya.
bambang sutrisno<br /> Saya sangat setuju bahwa dalam membangun mental juara pada anak perlu lebih mengedepankan proses dari pada hasilnya.Islam mengajarkan perlunya usaha yang sungguh-sungguh dalam beraktivitas dan hasil akhirnya kita berharap kepada anugerah Allah semesta. Trimakasih atas informasi'mestakungnya' Prof.Yohanes Surya Ph D
balitaku umur 14 bulan. baca artikel ini bikin saya tahu harus bagaimana memperlakukan si kecil agar bisa membangun mental juara pada si anak. trims
artikel yang sangat bagus membangn kemandirian anak untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan bisa menjadi bekal menghadapi tuntutan jaman dan bekal masa depan..salut FF!!!
hai...saya baru bergabung tetapi langsung mendapatkan info2 penting yg sangat berharga...memang mental juara harus diterapkan sejak dini...thx ff buat infonya...
Dizaman sekarang ini memang sudah seharusnya setiap orang tua mulai menanamkan mental Juara pada anak-anak biar mentalnya menjadi tangguh, kuat dan tidak cengeng dari berbagai terpaan....karena mereka adalah tunas-tunas bangsa yang akan memimpin Bangsa ini nantinya........Mental Juara tidak selalu harus Juara paling tidak menjadi baik diantara yang terbaik.............<br />
Membangun mental juara kepada anak sangat perlu supaya anak kita bisa maju dan jangan lupa kita harus mangajarkan bagaimana menghadapi kegagalan, biar seimbang.
Utk era yg sgt kompetitif sekarang ini, sangat diperlukan anak dg mental juara, thx FF
kesabaran,kegigihan dan ketekunan orangtua yang disertai doa adalah sebuah kunci bagi anak untuk menjadi sang juara.Artikelnya sangat memberi masukan dan pelajaran bagi semua ortu dalam mendidik serta membimbing anak2nya.
melatih mental ini memang benar2 -benar memerlukan optimalisasi orangtua untuk memmbantud an mengarahkannya dan peran orang tua benar-benar teruji.:)<br /> Terimaksih artikelnya..boleh si share ya..:)
Wah...artikel yang sangat bagus, menambah wawasan dalam mendidik si kecil. Ayo bunda2, kita bimbing putra-putri kita agar dapat membangun mental juaranya sedini mungkin.
artikel yg bagus bgt, di jaman spt sekarang emang diperlukan anak2 bermental juara..apapun jadinya si anak nanti, pasti akan membuat bangga ayah bundanya..
Saya selalu mengucapkan terimakasih ke Van-Vin setiap kali mereka melakukan hal2 yg baik misalnya membuang sampah pd tempatnya atau saat mereka membereskan mainan (walau akhirnya harus saya pilah2 lagi krn masuk bukan pd tempatnya).<br /> Saya juga memuji gambar mereka walau cuma seperti benang ruwet, atau nyanyian mereka meski nadanya amburadul dan syairnya tidak lengkap. Semoga itu bisa men-support mereka menjadi anak yg punya watak 'juara'
Iya memang benar kadang2 saya mengharapkan sikecil bisa melakukan segala sesuatu,artikel ini lebih menyadarkan diri saya sendiri.terima kasih untuk artikelnya.Pasti semua bunda mengaharapkan si kecil menjadi sang juara.
baca artikel ini saya jd inget kata dokter anak2 saya. dia bilang "anak2 jgn bnyk dikasih kata 'jangan' ato 'ga boleh' '. waduh...susah mnerapkannya.
thx bgt nih buat artikelnya....<br /> ayo kita support si kecil untuk tumbuh menjadi sang juara
wah, bgs sekali artikelnya. Selama ini sy merasa anak sy terlalu di manja nenek kakeknya dan ternyata ada dampaknya ya, anak menjadi kurang tangguh. Memang sampe usia 11 bln dia blm bs merambat, tp suka titah dan pake baby walker, dia jg blm bisa tidur sendiri. Apakah itu dampak dr kemanjaan kakek neneknya ya?
Artikelnya sangat membantu saya,...supaya kita sebagai ortu tidak terlalu memaksa kan kehendak kita pada si buah hati.... biarkan anak kita berjalan dan belajar sesuai dengan usia mereka,...kita selaku ortu hanya memantu dan melihat apa yg di lakukan bener ato salah.....<br /> Terima Kasih Bunda artikelnya bagus banget saya tunggu artikel2 yg lainnya yaa....supaya saya bisa belajar lebih banyak lagi......
Terkadang msh bnyk ibu2 yg pingin anaknya jd " number one"dgn les ini les itu yg melebihi porsi sesuai usianya atau terlalu lebaaay...
Tx artikelnya betul-betul sangat menginspirasi saya.
memang Orangtua kerap menyalahartikan konsep membentuk mental juara dengan menuntut anak untuk selalu menjadi juara.tips yang bagus banget nich agar kita ga menekan kebebasan juga buat anak
hm bener banget bunda ira saya setuju, saya juga suka mengikutkan anak saya lomba itupun awalnya sih iseng, pas perdana ikut alhamdulilah menang eh udah itu keterusan gitu, eh malah sikecilnya jadi seneng banget ikutan lomba apalagi dah naik kepanggung, wuih sikecilnya seneng bukan main, yah biar dia belajar berani gitu,tapi bunda dia sepertinya udah tau kalo menang ekspresinya bahagia banget tapi kalo kalah keliatannya gak terlalu bersemangat, anak sy tuh umurnya dah 2 tahun lebih,tapi yang penting dia bahagia saya sih cuma menyalurkan hobinya aja,soal menang kalah itu, hanya bonus aja, benarkan bunda?
Alhamdulilläh dapat ilmu yg semoga bermanfaat.. Little think make perfect..
Jd tertarik dg konsep mestakungnya Prof.yohanes surya.kdg2 sy mengikutkan anak sy lomba batita,tp tjuannya bkn utk juara,sy hny ingin dia bsnang2,tll dni utk menargetkannya jd juara,klopun juara itu sy anggap bonus.