Pernah melihat si Kecil tiba-tiba menangis kencang atau berteriak-teriak sambil marah saat Ibu mau pergi ke kantor atau bahkan pergi sebentar ke luar rumah? Hal ini dikenal sebagai ‘separation anxiety’ atau kecemasan saat berpisah ketika Ibu meninggalkan si Kecil bersama pengasuhnya di rumah. Kecemasan ini merupakan bagian normal dari fase perkembangan si Kecil. Dengan memahami perasaan si Kecil dan menyiasatinya dengan strategi tertentu, mungkin Ibu dapat mengatasi hal ini.
‘Separation anxiety’ merupakan perkembangan emosional si Kecil dimana ia belum terlalu memahami bahwa walaupun seseorang atau suatu benda tidak terlihat atau tersembunyi, bukan berarti hilang. Keadaan ini dikenal dengan istilah object permanence.
Saat si Kecil berusia 8 bulan hingga memasuki usia 1 tahun , ia akan tumbuh menjadi anak yang lebih mandiri. Namun pada usia tersebut, ia belum dapat mengerti akan perpisahannya dengan Ibu. Hal inilah membuat si Kecil cemas dan panik, sehingga ia menjadi marah dan sedih saat Ibu pergi meninggalkannya, walau Ibu hanya sekedar beranjak ke dapur atau mandi.
Usia timbulnya kecemasan pada anak bervariasi, biasanya antara usia 18 bulan hingga 2,5 tahun . Namun ada juga yang tidak mengalaminya. Beberapa peristiwa yang membuat si Kecil stres dapat memicu timbulnya kecemasan saat berpisah dengan Ibu, misalnya pindah rumah, memiliki pengasuh baru, punya adik, dan lainnya.
Berapa lama kecemasan berpisah ini berlangsung, tergantung pada temperamen anak dan respon Ibu. Pada beberapa kasus, kecemasan berpisah dapat berlangsung dari masa bayi hingga usia sekolah dasar. Kecemasan ini juga dapat mengganggu aktivitas normal si Kecil yang nantinya akan berkembang menjadi gangguan kecemasan yang lebih dalam. Namun jika kecemasan berpisah ini terjadi pada anak yang usianya lebih tua, mungkin disebabkan oleh masalah lain, misalnya kemungkinan adanya abusing atau bullying.
Saat si Kecil menolak berpisah dengan Ibu, hal ini merupakan pertanda adanya kedekatan atau ‘attachment’ yang sehat antara ibu dan anak. Secara bertahap, nantinya si Kecil akan memahami bahwa ibu akan selalu kembali setelah pergi sebentar, dan hal ini akan memberikan rasa nyaman pada si Kecil dan memberi kesempatan perkembangan kemandiriannya.
Bagaimana mengatasinya?
1. Waktu adalah segalanya. Saat si Kecil berusia 8 bulan – 1 tahun, sebaiknya Ibu tidak mengantarkan si Kecil ke daycare dengan orang yang tidak dikenal, karena pada rentang usia ini, biasanya rasa cemasnya muncul. Pun sebaiknya Ibu tidak meninggalkan si Kecil saat ia lelah, lapar atau belum istirahat. Jika memungkinkan, sebaiknya Ibu mengatur waktu keberangkatan setelah si Kecil tidur atau makan.
2. Latihan. Berlatih berpisah dengan mengenalkan orang dan tempat baru. Jika ada pengasuh baru, ajaklah untuk bermain bersama saat di dalam kamar.
3. Tetap tenang dan konsisten. Ciptakan ritual yang sama sebelum Ibu pergi dengan mengatakan kata-kata yang menyenangkan, sayang dan tegas. Tunjukkan keyakinan pada si Kecil. Yakinkan si Kecil bahwa Ibu akan kembali dan jelaskan berapa lama sampai Ibu kembali dengan konsep yang dipahami olehnya, misalnya sampai makan malam, karena seusia ini si Kecil belum paham benar dengan waktu.
4. Menepati janji. Hal ini sangat penting untuk membentuk rasa yakin pada anak dan agar anak bisa melalui saat berpisah dengan Ibu.
Terima kasih banyak infonya ..<br /> Anak saya usia 3 th, terbiasa sy titip ke tetangga klo saya tinggal kerja sjk msh bayi.<br /> Saat ini tetangga tsb sedang isolasi mandiri karena terpapar covids19, begitupun dg bbrapa tetangga dilingkungannya. Mau tidak mau saya harus menitipkan anak saya ke daycare.<br /> Entah krn belum terbiasa, atau ada yg membuat dia gak nyaman disana, dia hanya bertahan 2 hari di daycare. Hari selanjutnya sdh menangis histeris meskipun hanya liat belokan jalan ke arah daycare.<br /> Di satu sisi saya tidak tega melihat dia menangis tapi saya juga gak mungkin meninggalkan pekerjaan terlalu sering.<br /> Barangkali ada yg punya masalah spt saya? dan punya solusi mengatasinya...
Thanks infonya FF ....
nice infonya
pasti selalu nangis kalo dia lihat kita akan pergi...kadang anaknya di umpetin dulu baru bisa kita tinggal kerja..kalo gak gitu gak tega liat anak nangis.
Bunda selalu ad untuk mu Nak....
sip,,sip,,,sip
Makasih ff artikelnya...
beberapa hari ini, anakku yg br 18bln selaliu nangis teriak2 kalau aku tinggal kerja. baru berhenti nangisnya saat pengasuhnya bilang mau di ajak beli jajan hehehe..jd kebiasaan, ibunya dtg lsg di ajak k warung..
nice artikel..makasih Ibu dan Balita, sangat bermanfaat
makasih infonya ff
makasih infonya ff
nice info makasih ff
wah ini merupakan hal yg penting dipelajari.apalagi saat anak2ku nanti masuk usia SekolahUsiaDini.biar anak2gak cemas waktu ditinggal disekolah dengan gurunya
Artikelnya sangat membantu terimakasi FF....
si kecil saya dlu jg susah skali utk d tinggal km mn...<br /> tp sekarang setelah usianya menginjak 1 tahun lebih sedikit demi sedikit sudah mulai trbiasa pisah sm saya aphlagi sekarang malah udah saya tinggal kerja,,,<br /> hari2 pertama memang berat tp seiring waktu ternyata sikecil menjadi terbiasa...
makasih FF artikelnya...bagus
sikecil sering begitu kalo di rumah, sampe kadang jengkel karena baru ditinggal sebentar ke dapur, menangis keras sekali. Pokoknya tidak mau saya pisah dengan dia, pengennya saya ada di dekatnya..ternyata sikapku salah, feel guilty jadinya :(<br /> harus merubah sikap segera supaya si kecil jadi mengerti...
trimaksih FF,,,,adek aldan emang sering begitu.... tp alhamdulillah skg usia 3 tahun sdh bs mngerti keadaan,,,, <br /> <br /> thanks tips nya sangat bermanfaat.
makasih infonya FF
terimakasih FF infonya..soalnya anakku susah banget untuk aku tinggal?apa-apa harus sama ibunya ga mau sama siapapun
sejak bayi anak saya yg pertama Neena, sudah saya biasakan berpisah dengan saya dan dia tinggal dengan mertua saya. terkadang tinggal di rumah orang tua saya. dengan maksut, saya bisa leluasa bekerja begitu pun ayahnya, selain itu bisa dekat dengan kakek dan neneknya. <br /> ternyata di usia 20 bulan (adiknya pun lahir), tidak sesuai keinginan saya. dia jadi histeris ketika saya akan memulai beraktivitas apapun itu. dia jd takut ditinggal bundanya. sampai ke kamar mandipun, dia ikut. terlebih perhatian terpecah dengan lahirnya adik. cara demi cara saya lakukan untuk memberikan pengertian, pemahaman, walaupun itu butuh waktu yg sgt lamaaaa......baru dia mengerti. histeris itu berangsur hilang di usia 27 bulan. saat ini Neena berusia 29 bulan. Adheknya Theo 9 bulan. 2 anak, tp saya masih bisa bekerja<br />
trima kasih y infony ff