Bu, apakah nutrisi pada si Kecil sudah terpenuhi dengan baik? Nutrisi pada balita adalah modal utama bagi tubuh si Kecil untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik . Apabila kebutuhan nutrisi seperti vitamin, protein, dan mineral tidak tercukupi, maka si Kecil berisiko terserang penyakit-penyakit berbahaya yang tentunya tak Ibu harapkan.
Beberapa gangguan kesehatan akibat kekurangan nutrisi tersebut memang bisa diobati, akan tetapi banyak juga di antaranya yang mengarah pada risiko kematian. Agar Ibu bisa mencegah hal ini terjadi pada si Kecil tersayang, yuk ketahui apa saja bahaya kekurangan nutrisi pada balita berikut ini:
- Anemia
Anemia adalah salah satu masalah kesehatan yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Anemia ini menyebabkan tubuh mudah lemas, lelah, kurang konsentrasi, dan wajah terlihat pucat. Untuk mencegah ini, berikan si Kecil makanan yang sehat seperti sayuran yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan juga daging.
- Xeroptalmia ,p>Xeroptalmia adalah salah satu penyakit akibat kekurangan vitamin A. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan yang sering menimpa balita. Untuk mencegah terjadinya penyakit ini pada si Kecil, pastikan Ibu memenuhi kebutuhan vitamin A melalui makanan yang mengandung wortel, ikan tuna, serta mangga.
- Gondok
Bu, pasti sudah sering mendengar tentang penyakit gondok, bukan? Penyakit berupa pembengkakan di bagian leher ini terjadi akibat gangguan pada kelenjar gondok dalam tubuh yang disebabkan kekurangan nutrisi berupa iodium. Agar si Kecil terhindar dari penyakit ini di masa depan, Ibu perlu mencukupkan asupan iodium dengan rajin menyajikan masakan yang terbuat dari udang, kentang, serta kerang.
- Marasmus dan Kwashiorkor
Protein merupakan salah satu nutrisi pada balita yang sangat penting untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhannya. Masalah kesehatan yang diakibatkan kekurangan protein ini biasa disebut dengan KEP (Kurang Energi Protein). Tiga kelompok masalah kesehatan yang termasuk dalam KEP adalah marasmus (ditandai berat badan rendah), kwashiorkor (ditandai pembengkakan badan), dan kwashiorkor marasmus (busung lapar). Untuk menghindarkan ini, penuhi nutrisi pada balita dengan makanan tinggi protein, seperti telur, daging, dan juga kacang-kacangan.
Bu, ingatlah bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan mencukupi kebutuhan zat besi, protein, vitamin A, dan nutrisi lainnya, itu berarti Ibu telah menyelamatkan masa depan si Kecil tersayang. Mulai saat ini, lebih cermat dalam memerhatikan nutrisi pada balita tersayang ya, Bu!
Apa pendapat Ibu tentang artikel ini?
Tulis Komentar