Kapan bayi bisa tengkurap?” mungkin ini salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh Ibu saat memantau tumbuh kembang si Kecil ke dokter, khususnya bagi para Ibu baru yang memiliki buah hati. Rasanya pasti nggak sabar melihat si Kecil bisa tengkurap, merangkak, dan duduk sendiri. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Yup! Saat membahas mengenai kapan bayi bisa tengkurap, itu tandanya Ibu perlu memahami juga tahap perkembangan bayi. Ibu perlu mengetahui sejak awal kapan bayi bisa tengkurap agar bisa melihat sejauh mana tahap tumbuh kembang yang sudah si Kecil lalui. 

Maka dari itu, artikel ini akan menjelaskan lebih lengkap mengenai kapan bayi tengkurap beserta tips untuk menstimulasi kemampuan si Kecil. Mari kita simak informasinya berikut ini, yuk! 

Kapan Bayi Bisa Tengkurap?

Untuk mengetahui kapan bayi bisa tengkurap, American Academy of Pediatrics (AAP) sebenarnya mengizinkan Ibu untuk memosisikan si Kecil tengkurap sejak minggu awal kelahirannya lho. Cara untuk memantau kapan bayi bisa tengkurap ini dapat Ibu lakukan dengan membiarkan si Kecil tengkurap di dada atau pangkuan Ibu, tetapi pastikan Ibu melakukan cara ini sebentar saja, ya.

Sebab, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa jika bayi terlalu lama tidur tengkurap akan meningkatkan risiko pernapasan terganggu dan suhu tubuh yang meningkat, sehingga menyebabkan si Kecil lebih mudah kepanasan. Oleh karena itu, sebaiknya Ibu melakukan cara tersebut hanya beberapa detik saja, jangan sampai terlalu lama. 

Artikel Sejenis

Kalau Ibu masih penasaran kapan bayi bisa tengkurap dengan baik, maka jawabannya bisa jadi beragam nih, Bu. Hal ini karena beberapa bayi sudah mampu berguling dari posisi tidur menjadi tengkurap saat usianya memasuki bulan ke-3 atau 4. Meski demikian, nggak jarang juga lho ada bayi yang baru bisa tengkurap saat usianya 5 bulan ke atas. 

Jika kondisi tersebut dialami oleh si Kecil, Ibu nggak perlu khawatir berlebihan ya, karena hal ini cukup normal dan bukan jadi tanda adanya keterlambatan perkembangan motorik si Kecil. Tapi, kalau waktu kapan bayi bisa tengkurap belum terlihat sampai usia si Kecil 8 bulan, sebaiknya Ibu segera membawa si Kecil ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Sebenarnya untuk memantau kapan bayi bisa tengkurap sudah bisa Ibu konsultasikan dengan dokter setelah si Kecil lahir. Dengan begitu, Ibu bisa mengetahui sejak awal mengenai hal-hal penting yang harus dilakukan untuk menstimulasi kemampuan si Kecil. Setelah mengetahui kapan bayi bisa tengkurap dengan baik, sekarang saatnya Ibu memahami manfaat tengkurap untuk si Kecil. 

Apa Saja Manfaat Tengkurap Bagi Bayi?

Momen tengkurap pada bayi sering juga disebut dengan tummy time. Ternyata hal ini cukup penting bagi tumbuh kembang si Kecil. Itulah sebabnya, setiap Ibu dianjurkan untuk mengetahui kapan bayi bisa tengkurap agar bisa mengoptimalkan tahap perkembangannya dengan lebih baik. Berikut ini beberapa manfaat tengkurap bagi bayi, antara lain: 

  • Meningkatkan kemampuan motorik

    Tengkurap dapat mendorong si Kecil belajar mengangkat kepalanya sendiri secara bertahap. Itu artinya, tengkurap bermanfaat untuk memperkuat otot kepala, leher, dan bahu, serta melatih kemampuan motorik si Kecil.

    Kalau Ibu membiasakan tummy time secara rutin, si Kecil akan semakin terlatih untuk belajar berguling (membolak-balikkan tubuh sendiri). Dari kebiasaan ini, nantinya si Kecil belajar untuk bisa merangkak, duduk, hingga berjalan secara bertahap. 

  • Mengurangi risiko kepala peyang

    Pentingnya mengetahui kapan bayi bisa tengkurap pun berkaitan dengan manfaatnya untuk mencegah kepala peyang pada bayi lho. Tahukah Ibu bahwa si Kecil yang dibiasakan terlalu sering tidur terlentang bisa menjadi salah satu kepala peyang, apalagi jika tidak menggunakan bantal yang tepat.

    Untuk menghindari kondisi ini, Ibu sesekali perlu mengubah posisi si Kecil dari terlentang ke tengkurap. Hal ini juga bisa mencegah rasa bosan yang dialami si Kecil, Bu. 

  • Meningkatkan perkembangan sensorik

    Saat si Kecil tengkurap, otomatis ia akan menyentuh permukaan kasur, karpet, atau alas empuk lainnya kan, Bu? Nah, cara ini bisa melatih kemampuan sensorik si Kecil karena ia akan belajar untuk mengenal tekstur benda yang ia pegang sambil mengeksplorasi pandangan yang berbeda selama tengkurap.

Cara Melatih Bayi Tengkurap

Ibu sudah memantau kapan bayi bisa tengkurap sejak dini, tetapi si Kecil nggak menunjukkan kemampuan ini dengan baik, bahkan usianya sudah 6 bulan? Nggak bisa dipungkiri, pasti ada rasa cemas yang muncul jika hal tersebut terjadi ya, Bu? 

Ibu nggak perlu khawatir berlebihan ya, karena di bawah ini ada beberapa tips untuk melatih bayi tengkurap, di antaranya: 

  • Berikan mainan di hadapannya

    Saat memantau kapan bayi bisa tengkurap dengan baik, Ibu bisa melakukan sejumlah cara, salah satunya memberikan mainan yang menarik perhatian si Kecil. Caranya, posisikan si Kecil tengkurap, lalu gerak-gerakkan mainan di hadapannya. Kegiatan ini bisa mendorong si Kecil untuk menggerakkan tangan saat melihat mainan yang menarik perhatiannya. 

  • Letakkan cermin saat si Kecil belajar tengkurap

    Cara lain untuk mengetahui kapan bayi bisa tengkurap yaitu saat Ibu meletakkan cermin ketika si Kecil belajar tengkurap. Sebab, cermin bisa membantu si Kecil untuk melihat dirinya sendiri lho. 

    Dengan begitu, pasti muncul rasa penasaran dalam diri si Kecil untuk berusaha memosisikan dirinya supaya lebih terlihat di depan cermin, bahkan ia juga akan berusaha untuk mengangkat kepalanya saat sedang tengkurap. 

  • Tunjukkan ekspresi lucu di depan si Kecil

    Ibu juga bisa melakukan cara ini untuk mengetahui kapan bayi bisa tengkurap. Ketika Ibu menunjukkan ekspresi lucu saat si Kecil tengkurap, ia pasti tertarik dan mencoba untuk menggerakkan leher, tangan, dan kakinya karena merasa antusias. 

Gimana, Bu? Cara-cara di atas cukup mudah, kan? Walaupun kelihatan mudah, Ibu tetap harus berada di samping si Kecil untuk memantau kegiatan tummy time berjalan dengan aman. Seperti yang sudah disebutkan ya, Bu, kemampuan tengkurap si Kecil termasuk ke dalam tahap tumbuh kembangnya.

Nah, untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil, Ibu nggak cukup menstimulasinya dari luar saja, tetapi juga harus didukung dari dalam tubuh. Caranya bagaimana? Tentu dengan memberikan si Kecil asupan bernutrisi. 

Si Kecil sebaiknya mendapatkan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang lengkap karena nutrisi ini sangat penting untuk meningkatkan tumbuh kembang si Kecil agar lebih prima. Ibu juga perlu mencukupi asupan nutrisi yang penting bagi otaknya, seperti DHA, minyak ikan, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), dan lain sebagainya. 

Bagi bayi berusia 0-12 bulan, Ibu dianjurkan tetap memberikan ia ASI secara rutin. Sebab, ASI kaya akan nutrisi yang penting bagi tubuh bayi. Oleh karena itu, Ibu juga harus meningkatkan kualitas ASI dengan cara mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM.

Susu Frisian Flag PRIMAMUM mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil.

Susu Frisian Flag PRIMAMUM juga mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel tubuh si Kecil.

Yang tak kalah penting, Ibu juga bisa memantau tumbuh kembang si Kecil menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Fitur ini memudahkan Ibu untuk memantau tumbuh kembang si Kecil sesuai dengan grafik pertumbuhan dari WHO dan CDC. Ibu bisa langsung mencoba fitur Rapor Tumbuh Kembang di sini.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.