Ibu sedang banyak kegiatan di rumah, tetapi bingung cara menyimpan ASI yang tepat? Seperti yang diketahui ya, Bu, ASI sebaiknya disimpan dengan cara yang benar agar tetap awet dan segar. Sebab, jika ASI disimpan dengan cara yang tidak tepat, dikhawatirkan bisa memengaruhi kualitas nutrisi yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu, penting bagi ibu menyusui untuk mengetahui cara menyimpan ASI yang benar, sehingga tidak akan khawatir jika harus melakukan aktivitas di luar rumah. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Bagaimana Tips dan Cara Menyimpan ASI yang Tepat?

Sibuk beraktivitas di luar rumah bukan jadi halangan untuk tetap memberikan ASI eksklusif bagi si Kecil. Ini karena Ibu bisa memerah ASI terlebih dahulu dan nantinya disimpan di dalam tempat yang steril agar bisa dikonsumsi oleh si Kecil saat ia membutuhkannya. 

Panduan cara menyimpan ASI yang tepat mencakup beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari jenis wadah atau botol, waktu penyimpanan, suhu, hingga cara menyajikan ASI yang sudah disimpan. Untuk lebih jelasnya, kita simak penjelasan di bawah ini, yuk! 

  • Pilih jenis wadah atau kemasan yang tepat

    Cara menyimpan ASI yang tepat, yaitu dengan memerhatikan penggunaan wadah atau kemasan yang Ibu gunakan. Biasanya terdapat beberapa pilihan wadah yang dapat digunakan untuk menyimpan ASI, di antaranya botol plastik dan botol kaca yang bebas bahan berbahaya, serta kantong khusus penyimpanan ASI.

    Jika Ibu ingin menggunakan botol plastik atau botol kaca, pastikan pilih produk yang memang khusus untuk bayi. Artinya, produk yang bebas dari bahan berbahaya dan dapat digunakan berulang kali. 

    Artikel Sejenis

    Misalnya, cara menyimpan ASI pada botol plastik yang tepat bisa Ibu lakukan dengan memilih produk botol yang bebas dari BPA (Bisphenol-A). BPA merupakan jenis bahan kimia yang biasanya digunakan dalam pembuatan berbagai wadah makanan maupun minuman.

    Cara menyimpan ASI lainnya yang lebih aman, yaitu memilih botol plastik dengan nomor daur ulang “5” yang biasanya terletak di bagian bawah botol. Tanda “5” itu merupakan bukti bahwa botol plastik tersebut terbuat dari polipropilen (PP). Label PP atau nomor daur ulang “5” menjadi tanda bahwa produk plastiknya aman dan dapat digunakan berulang kali, bukan botol yang sekali pakai. 

    Selain menggunakan botol, cara menyimpan ASI yang tepat juga bisa menggunakan kantong khusus ASI. Meskipun sebagian besar kantong ASI sudah steril, tetapi Ibu tetap harus membersihkannya dengan benar. 

    Pastikan Ibu memilih kantong ASI yang memiliki segel rapat, serta kualitasnya cukup baik dan aman bagi bayi. Dengan begitu, ASI perah yang ditampung di dalamnya tidak mudah tumpah atau bocor.

    Jika dibandingkan dengan botol, cara menyimpan ASI menggunakan kantong memang lebih praktis dan tidak terlalu memakan tempat di dalam ruang penyimpanan. Namun, ASI yang disimpan di dalam kantong tetap harus Ibu pindahkan terlebih dahulu ke dalam botol saat hendak diberikan kepada si Kecil. 

  • Jaga kebersihan wadah

    Supaya cara menyimpan ASI dilakukan dengan benar dan kualitasnya tetap terjaga, penting bagi Ibu untuk melakukan sterilisasi botol atau kantong ASI perah terlebih dahulu. Lakukan sterilisasi dengan merebus botol dan bagian pompa ASI ke dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit.

    Selain merebus secara manual, Ibu juga dapat menggunakan alat sterilisasi elektrik. Namun sebelumnya, jangan lupa untuk mengecek keamanan dan ketahanan kemasan pada label ya, Bu. Ibu juga perlu hati-hati saat melakukan sterilisasi botol kaca karena bahan ini berisiko pecah jika tidak tahan suhu yang terlalu panas. 

    Selain botol atau kantong, alat pompa ASI yang Ibu gunakan juga harus bersih dan steril. Ketika sudah selesai digunakan, sebaiknya segera bersihkan pompa tersebut dengan air hangat dan sabun, lalu keringkan dan simpan di tempat yang aman. 

  • Jaga kebersihan tangan dan lingkungan sekitar

    Ibu juga perlu tahu bahwa cara menyimpan ASI yang benar itu meliputi kebersihan tangan dan area penyimpanan ASI perah. Dengan melakukan cara menyimpan ASI ini, maka Ibu dapat mencegah perkembangan bakteri dari ASI perah tersebut. 

    Sebelum menggunakan alat-alat untuk memompa dan menyimpan ASI, pastikan untuk mencuci tangan menggunakan sabun terlebih dahulu, serta cuci bersih botol atau kantong ASI sebelum dilakukan sterilisasi. 

  • Perhatikan waktu penyimpanan ASI

    Cara menyimpan ASI perah yang tepat sebaiknya disesuaikan dengan penggunaannya. Sebagai contoh, jika si Kecil membutuhkan ASI secepatnya, maka lebih baik ASI tersebut dimasukkan ke dalam bagian lemari pendingin yang tidak akan membuat ASI beku. 

    ASI perah dapat disimpan hingga 6 bulan lamanya, tergantung dari suhu ruang penyimpanan. Berikut ini penjelasan mengenai cara menyimpan ASI sesuai suhu dan waktu, di antaranya:

    • ASI perah bisa tahan hingga 6 jam jika disimpan pada suhu ruangan sekitar 25 derajat celcius
    • ASI perah bisa tahan hingga 24 jam jika disimpan dalam cooler bag yang ditambah kantong es (ice pack). Cara menyimpan ASI ini bisa menjadi salah satu solusi untuk menyimpan ASI perah saat mati listrik
    • ASI perah bisa tahan sampai 5 hari jika disimpan di dalam lemari pendingin atau kulkas dengan suhu minimal 4 derajat celcius
    • ASI perah bisa tahan sampai 6 bulan jika disimpan di dalam freezer dengan suhu sekitar -18 derajat celcius atau lebih rendah lagi 

Meskipun cara menyimpan ASI yang tepat itu bisa dimasukkan ke dalam freezer, tetapi Ibu juga perlu tahu bahwa proses pembekuan ASI perah mungkin saja dapat menghilangkan beberapa zat gizi yang penting untuk mencegah risiko infeksi pada bayi.

Semakin lama ASI perah disimpan, baik dengan cara didinginkan atau dibekukan, tentunya akan menghilangkan kandungan vitamin C dalam ASI. Meski demikian, ASI perah yang sudah dibekukan itu tetap mengandung zat gizi yang lebih baik dibandingkan susu formula biasa. 

Tips dan cara menyimpan ASI yang tak kalah penting yaitu memberikan label tanggal dan waktu pada setiap botol atau kantong ASI. Tips ini berguna agar Ibu mengetahui mana ASI yang harus dipakai terlebih dahulu. Sebaiknya gunakan ASI sesuai dengan tanggal dan waktu berdasarkan urutan penyimpan yang lebih awal. 

Bagaimana, Bu? Cara menyimpan ASI perah sebenarnya cukup mudah, kan? Selain memahami mengenai cara menyimpan ASI yang tepat, Ibu juga perlu meningkatkan kualitas ASI dengan baik. Salah satu caranya adalah minum susu Frisian Flag PRIMAMUM secara rutin karena mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan asam folat, omega 3 (ALA), dan omega 6 (LA) untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil serta kesehatan Ibu.

Selain itu, susu Frisian Flag PRIMAMUM mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan kalsium dan vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel si Kecil.

Frisian Flag PRIMAMUM termasuk susu dengan harga ekonomis dengan nutrisi lengkap yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Tersedia dalam rasa cokelat yang lezat dan tidak membuat Ibu merasa enek atau mual.

Yang tidak kalah penting, Ibu juga tetap perlu memantau tumbuh kembang si Kecil sejak dalam kandungan hingga 6 tahun pertama kehidupannya. Caranya mudah, Ibu bisa memanfaatkan berbagai fitur menarik yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima.

Saat si Kecil lahir, Ibu bisa memanfaatkan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima untuk memantau tumbuh kembang si Kecil agar lebih prima, sesuai dengan grafik pertumbuhan dari WHO dan CDC. Yuk, langsung gunakan fiturnya sekarang juga, Bu.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.