Golden Years
Meskipun kemampuan multilingual, diyakini akan membawa sejumlah dampak positif pada anak, namun dikhawatirkan juga dapat memberikan dampak negatif. Salah satu dampak negatif tersebut adalah semi-lingualisme. Anak diajarkan multibahasa tapi tidak dapat menguasai masing-masing bahasa secara utuh. Akibatnya, kemampuan berbahasanya pun menjadi serba tanggung dan tercampur-aduk.
Menurut Gabriel, ketika anak mulai bersekolah dan diperkenalkan bahasa baru di sekolahnya, eksposur bahasa ibu sedikit demi sedikit mulai berkurang. “Mungkin saja hal ini akan memberi dampak, berupa keterbatasan anak untuk menguasai kedua bahasa. Hal ini dapat memicu timbulnya kesulitan dalam bidang akademis dan kemampuan sosial anak kelak,” kata Gabriel. Oleh karena itu, menurut Gabriel, seorang anak sebaiknya sudah terlebih dahulu menguasai bahasa ibunya, sebelum diperkenalkan pada bahasa tambahan.
Tapi menurut Fitria, pada masa golden years (usia 0-6 tahun), anak boleh-boleh saja diperkenalkan pada berbagai macam bahasa. “Memang banyak yang mengatakan, Bahasa Indonesia dahulu dipelajari, baru kemudian bahasa lain, supaya otaknya tidak bingung. Padahal otak manusia normal justru dibuat sedemikian rupa supaya bekerja seperti spons pada saat golden years,” katanya.
Ia berpendapat, dengan anugerah otak yang seperti spons dengan rasa ingin tau secara alami, anak normal bisa menyerap dan belajar berbagai macam hal sekaligus secara simultan. Jadi kalu ingin mengoptimalkan masa golden years, sebelum anak berusia tujuh tahun orang tua dapat mengarahkan anaknya agar dapat menguasai beberapa bahasa. Misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin atau bahasa daerah. ”Itu tidak masalah, selama dilakukan dengan konsisten,” papar Fitria.
Kendati demikian, beberapa studi menunjukan, anak yang belajar empat bahasa secara simultan, akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk dapat berbicara. Tetapi hal ini bukan disebabkan oleh belum memadainya kapasitas mental anak, melainkan karena kurang mendalamnya eksposur anak pada setiap bahasa yang dipelajarinya. Para peneliti menyarankan, jika orangtua ingin anaknya aktif berbicara dengan suatu bahasa, setidaknya anak harus dibiarkan mengalami eksposur suatu bahasa setidaknya 30 persen dari masa aktif anak tersebut.
Fitria mengakui, berdasarkan survei yang dilakukannya pada beberapa orang multilingual, sewaktu kecil mereka memang kerap merasa bingung dalam berbahasa. “Tetapi kebingungannya itu, justru karena dia tahu beberapa bahasa sekaligus untuk satu konsep tertentu, misalnya minum. Kalau sedang capek, kadang-kadang dia bingung memilih bahasa yang harus dipergunakan, karena dia mengerti banyak bahasa,” ungkap Fitria. Selama perkembangan kognitifnya normal, jarang sekali ketidakmampuan berbicara itu disebabkan oleh konsep bahasa yang tercampur aduk.
Metode Konsistensi
Menurut Fitria, konsistensi adalah kunci untuk mengajarkan berbagai macam bahasa pada anak. Jadi misalnya, di rumah anak menggunakan Bahasa Indonesia, di sekolah Bahasa Inggris, lalu mungkin ikut juga les Bahasa Mandarin. “Meskipun mungkin kita merasa, wah ini susah sekali. Tetapi selama itu dilakukan dengan konsisten dan ada repetisinya, tidak ada masalah. Kalaupun ada, mungkin hanya masalah perbedaan kemampuan individu,” jelas Fitria. Misalnya, ada satu anak, yang cepat sekali menangkap pelajaran bahasa baru, tetapi lambat dalam pelajaran matematika. Sementara anak yang lain kemampuan belajar bahasanya terbatas, tetapi bisa lebih cepat dalam pelajaran menari atau musik.
Prinsip konsistensi ini juga bisa diterapkan dengan sistem “One Person One Language.” Misalnya, anak berkomunikasi dengan Bahasa Inggris dengan ibunya, Bahasa Mandarin dengan papanya, dan Bahasa Indonesia dengan pengasuhnya di rumah. “Jadi anak mengetahui, Oh, kalau sama mama Bahasa Inggris, sama papa Bahasa Mandarin. Jadi semua bahasa bisa dipelajari secara simultan namun konsisten,” papar Fitria.
Metode itulah juga yang dilakukan oleh Amalia Wiryono (38 tahun), ibu Xavier Cornil (8 tahun), dan Alexia Pramesti Cornil (3 tahun). Kedua anaknya fasih berbicara dalam Bahasa Indonesia, Inggris dan Perancis. “Suami saya orang Belgia dan dia berbahasa Perancis. Semenjak menikah kami sudah sepakat, kalau punya anak dia akan berbahasa Perancis kepada anak-anak, dan saya berbahasa Inggris,” tutur Amalia. Kebetulan, ia sempat lama tinggal di luar negeri sehingga terbiasa berbahasa Inggris.
Untuk bahasa Indonesia, biasanya Xavier dan Alexia menggunakannya untuk berkomunikasi dengan kakek dan neneknya, orang tua Amalia yang asli orang Indonesia. “Memang saya pernah disarankan, kalau mau berbicara dengan anak-anak itu sebisa mungkin jangan dicampur-campur. Jadi kita konsisten, dan itu akan efektif sekali. Semua anak saya bisa tiga bahasa,” kata Amalia.
Metode tersebut memang efektif jika orangtua menguasai bahasa yang ingin diajarkan pada anak. Namun, bagaimana dengan orang tua yang ingin anaknya bisa berbahasa Inggris misalnya, tetapi tidak memahami satu pun bahasa asing?
Menurut Fitria, hal itu sebetulnya tetap bisa dilakukan. Psikolog di beberapa sekolah internasional ini, memiliki pengalaman untuk mengatasi masalah seperti itu. “Murid saya, kedua orangtuanya adalah orang Jepang, tetapi anaknya bersekolah di sekolah yang berbahasa Inggris. Bahasa Inggris anak tersebut baik-baik saja karena di sekolah gurunya konsisten berbahasa Inggris. Jadi selama di sekolah, anak harus full berbahasa Inggris, tidak boleh campur Jepang, karena akan membuat anak bingung. Anak pun tahu, kalau di sekolah berbahasa Inggris, di rumah berbahasa Jepang,” ungkap Fitria. Intinya, anak harus secara konsisten diberi stimulus dan waktu untuk dapat melatih bahasa tertentu. “Akan lebih baik kalau orangtua bekerjasama dengan gurunya,” Fitria menambahkan.
Akan tetapi, bila orang tua tidak sepenuhnya menguasai atau hanya separuh-separuh menguasai suatu bahasa asing, Fitria tidak menyarankan orangtua itu mengajarkan anaknya bahasa asing. “Kalau bahasa orangtuanya masih campur-campur atau masih belajar, tidak akan bagus efeknya bagi anak yang masih kecil, kata Fitria. Hal tersebut harus dihindari karena anak-anak cenderung meniru dan menjadikan orangtuanya sebagai model. Kesalahan berbahasa pada orang tua akan dianggap benar dan tak perlu disempurnakan. Lain halnya bila anak tersebut sudah cukup besar, sehingga dapat menyortir mana yang benar dan salah. “Takutnya, anak akan berpikir: Ah, mama saja bahasanya campur-campur, aku juga boleh dong. Kalau seperti itu, anak tidak akan maju. Lebih baik full saja sekalian,” kata Fitria mengungkapkan alasan.
Jika anak sudah mulai bingung dengan bahasa-bahasa yang dipelajari, dia perlu diarahkan untuk mendapatkan versi yang benar.tentu hal ini akan sulit jika orangtua sendiri masih belajar atau tidak tahu persis versi yang baik dan benar dari sebuah bahasa. Fitria mencontohkan. Seorang anak pernah berkata, “Don’t ikut-ikutan me.” Dalam menghadapi hal ini, kita harus bertanya, “What do you want to say?” dan berbuat seolah-olah kita tidak tahu apa yang dia bicarakan. “Karena kalau kita mengerti apa yang dikatakan, dia cenderung akan meneruskan. Ah, aku ngomong campur-campur saja, dia mengerti ini. Mengapa harus yang benar? Jadi harus kita balikkan ke yang benar. Misalnya, oh, you mean…kalau dia berbahasa Inggris, atau Oh, maksud kamu…kalau dia mencoba berbahasa Indonesia,” katanya menjelaskan.
?
Nice Info.. Thanks FF...
Nice Info.. Thanks FF...
Makasih ff infonya
nice info makasih FF
thank's infonya FF
thank's infonya FF
thank's infonya FF
makasih infonya ff...
makasih infonya FF :-)
Thanks infonya.
Thanks infonya.
Thanks infonya.
Thanks infonya.
Thanks infonya.
makasih infonya ff...
Mmg anak multilingual punya kecendrum prospek yg lbh baik dlm karir anak kedepannya.tp jgn terlalu membebani anak dlm usia balita utl mengenal banyak bahasa.krn dikhawatirkan anak malah mjd bingung dlm menyusun kata dlm percakapannya sehari-hari.yang ada sang anak malah menggabungkan 3 bahasa dlm 1 kalimat...
Thanks infonya FF.....
Thanx infonya FF
Thanks infonya FF
Thanx infonya FF
nice info FF.. thanks..
nice info FF.. thanks..
bermanfaat banget infonya FF.. thanks yah..
terimakasih sudah berbagi infonya Frisian Flag....
terima kasih infonya..
mksh atas info nya ff...
makasih infonya
Thanks Infonya FF.. sangat bermanfaat..
iya jangan dicampur2 pengajaran bahasanya biar kosakatanya gak gado2
makash infonya
makasih atas infonya...
makasih infonya
mkaasih infonya
terima kasih infonya FF :)
terima kasih infonya FF...
terima kasih infonya FF...
terima kasih infonya FF...
thanks infonya FF
Thanks infox ya ff! :)
makasih infonya
thks infonya.....
makasih ff infonya....
Makasih infonya FF,,
thanks buat infonya FF.................
thanks buat infonya FF.................
Thx info'a FF..
like this FF..
tks FF atas infonya..
mengajarkan dua bahasa dapat meningkatkan kecerdasan si kecil...
Meskipun kemampuan multilingual, diyakini akan membawa sejumlah dampak positif pada anak, namun dikhawatirkan juga dapat memberikan dampak negatif.ya...ya..
terima kasih moga bermanfaat untuk semua bunda
makasih kak fitri... lebih baik anak mengerti satu bahasa dari pada banyak tapi campur aduk gak karuan. dan lebih baik lagi kalau anak multilingual serta dapat menguasai semuanya dengan baik...^_^
alhamdulillah bund, anakq mudah menangkap kosakata baru dan bisa mudah hafal....so lebih mudah mengajarkannnya...:)
@bund lilis ,, ia bener bund ..^ ^
terima kasih atas infonya FF
nice artikel bun.......
terima kasih atas infonya
Belajar memang perlu proses yg bertahap n rutin,tp dg tips n ifo ni smg bs membantu saya nti untuk mengajak si kecil belajar bahasa asing..
Ayra tu suka bget breakdance bund, akhir2 ni Q kwatir karna Ayra dah mulai niruin gerakan yg tubuhnya drebahin ke lantai trus muter2
makasih infonya bund........
harus banyak belajar lagi
dtggu artikel lainnya ya :))
makasih infonya FF
tapi hendaknya tidak memaksakan pada anak
kemampuan bahasa memang penting
jadi ga boleh campur ya dlm satu kalimat..hhmm...harus byk belajar nih..
Anak saya secara tidak langsung belajar bahasa daerah dari teman-teman sekolahnya.
infonya oke banget dan perlu
info yg saya cari....ketemu disini...thx FF
makasi informasinya....artikel yang bagus.....ditunggu lg ff
oke juga artikelnya...
makasih infonya...ditunggu artikel yang lain ya........
artikelnya bangus dan perlu diterapkan pada anak...makasih FF
maksi infonya..ff.ditunggu artikel brnya...
bener banget klo orang tua bahasanya suka dicampur2 anak akan semakin bingung...makasih FF
oh gtu y...?!
tetep belajar menjadi orangtua yg baik dengan memberikan yg terbaik pula bwt anak,,,
ga ada salahnya dipraktekkan ke anak2 qt,,,
tapi tetap jangan dipaksakan...
ajari anak sejak dini biar berguna dikemudian hari :)
senangnya punya anak multilingual :))
dtunggu artikel menarik lainnya ya
maksih infonya FF
coba diterapkan ke anakq,,,
sippp dech....trims infonya....
OCE...OCE...SHIPPPPP
good...good...!!!,tapi jika ingin mengenalkan beberapa kosakata dalam bahasa yang berbeda dengan anak tetap bisa kan? misalkan, mengenalkan kata2 buah dalam bahasa inggris,dll.karena untuk bilingual indonesia-inggris, saya pribadi masih blm lancar.
selama ini anak juga ku kenalkan dengan bahasa lain untuk dipelajari. jadi misal warna putih itu bahasa inggrisnya apa? tp bukan pada aplikasi bahaSA CAMPUAN. MKSH INFONYA
Intinya konsisten ya FF,,supaya anak tidak bingung juga..thx infonya FF
makasih infonya FF............
oh..ini dia jawabannya. berarti selama ini aku salah ya ngasi contonya. hmm..
ya...ya....aq ngrti skrng
konsistensi yang terpenting ya...thanx infonya
tq infonya FF.....:-)
makasih infonya
sekali lg bagus..............
nice info FF,...tq
harus konsisten ya..... hmmm.... thanks infonya FF
anakku dikit-dikit dah bisa bhs inggris<br />
di sekolah anakku diajari bahasa mandarin, kalah deh aku sama dia :(
saya bisa bahasa inggris tapi kurang lancar... mudah-mudahan bahasa inggris si kecil bisa lancar..
anak zaman sekarang mang paling nggak bisa dua bahasa...
makasih infonya, bagus deh..
Saya berupaya supaya anak terstimulasi untuk bisa mengerti konsep dalam beberapa bahasa apalagi anak harus secara konsisten diberi stimulus dan waktu untuk dapat melatih bahasa tertentu. Terima kasih atas infonya
Mameng diusia golden years anak lebih mudah mengingat kosa kata yg kita ajarkan.tapi memang sering terjadi malah jadi campur2 bahasa ngomongnya.
baguuus banget infonya makasih FF. aku akan mulai menerapkannya...mudah-mudahan anakku bisa cepat menerima....
pengen juga punya anak dg multilingual.kan bs buat bekal dewasa nanti..
info yg menarik buat mengasuh buah hati..
trima kasih infonya ff
bahasa indonesia yg bagus aja dech,.
trimakasih ff infonya
benar tu bun.....campur aduk bahasanya kaya gado2...
Hidup........bahasa indonesia yg baik dan benar.
Makasiew Infonya FF....
tenkiu infonya,,, bagusss
For all parents: Ask to yourself before..are you capable in English language???
Just give the best for your children
Every children is able to learn several language with parents guidance
Ortu harus banyak belajar bahsa asing dulu...agar nanti bisa mengajari anaknya..
Ciptakan situasi yang kondusif agar anak semangat belajar
Manfaatkan golden years anak sehingga gampang untuk belajar
Manfaatkan golden years anak sehingga gampang untuk belajar
Banyak metode dalam mempelajari bahasa
makasih atas infonya...sangat bermanfaat sekali buat saya..
pasti oke............
sip..........
semakin pintar ajak anak klo bisa multilingual
wow info yg bagus ada lanjutannya
Jadi lebih paham cara-caranya mengajari anak. Intinya ternyata KONSISTEN. Makasih FF
lengkap deh!!! thank`s,....
makasiih.. Slalu bisa membantu
wah thx banget niyy artikelnya,
thank skali lagi buat sambungannya
artikel ini ok bgt........
terima kasih infonya....
jadi tambah wawasan lagi neh.... mksh y FF artikelnya...
terimakasih artikelnya sangat bagus bagus....
bermanfaat banget nih apalaghi nmau masukin anak ke skul bilingual.tx ya FF
artikel ini ok bgt................
sambungannya yg diatas ya! mksh ff jd tahu jg bermanfaat!
baru tahu lho aq..........thanks FF.
Info yang bagus banget dan menarik.
hmm....what do you want to say, Dante?
Info yang menarik,dan semoga berguna juga bagi yang lain
makasih banget FF
thx ya infonya
Jadi tau cara ajari anak bahasa asing...tq
thx ff...kapan yang baru?
hmmm..... harus konsisten yaaah.....
terimakasih FF, ditungggu info yang lebih penting lagi.......tengkyu
thanks FF artikelnya
thank infonya...............
mama harus asah lg bhs jepang mama donkz....
thanks infonya
dengan artikel ini jadi tambah pengetahuan deh
makasih infonya FF....
artikel yang bagus
thank's infonya
good artikel. thank's FF
makasih artikelnya
makasie artikel yg bgs buat ff,.anak saya ajarkan semuanya dengan perlahan2,.
trims ya ff
Saya ajarkan anak saya 2 bahasa, bahasa Sunda dan Indonesia supaya dia tetap mengenal budayanya ditengah anak2 yang semakin terseret arus westernisasi
Bahasa ibu (bahasa Jawa) anak saya di sekolah malahan nggak bisa. Tapi kalau bahasa Indonesia cepat sekali dia nangkapnya. gimana ya ...
oh gitu ya?jadi tau deh,makasih ya FF buat infonya
thank's FF
thank's artikelnya
Bukan hanya anak ya ternyata di sini orang tua juga dituntut untuk memiliki pemahaman dalam bahasa Inggris....Jadi, mari bunda kita belajar lagi selain mengajari anak juga kita mesti belajar lebih lanjut...
makasih ya infonya FF
wah harus lebih banyak eblajara lagi nih sbg ortu agar bisa konsisten, thanks ya FF
waduh gimana donk.... bahasa inggrisku n suamiku juga masih amburadul..... gimana dong.... supaya bisa konsisten... bingung dehc.....
Makasih infonya FF
mkasih ff...
Thanx infonya FF ^_^
hemmm perlu konsisten nih. terimakasih infonya ff
thank's FF artikel yang bagus
ok deh bisa dicoba
bicara konsisten kita sebagai orang tua mungkin bisa bisa konsisten, tapi bagaimana jika anaknya yang tidak konsisten? kira-kira gimana mengatasinya ya...
konsistensti memang hrs dilakukan thd hal apapun dm mengajarkan anak, hanya saja saya sdr juga kdg kurang konsisten dan tidak mudah memang...
Anakku 3th sdh paham 2 bahasa, bhs Indonesia klo ngumpul dgn saudara2,,,satunya bhs daerah juga buat sehari2. Kliatannya jg ga begitu mengalami kesulitan utk mencerna walau kadang kita ngajak bicara campur2...semoga sj perbendaharaan kata dan bhsnya makin bertambah
bagus banget infonya...
sulit jg ya kalau orang tuanya hanya setengah 2 kemampuan bhs asingnya, tapi perlu dicoba ( syaratnya konsisten he.he.he)
tambah 1 lagi ilmuku...
aq sdh coba...tp blm konsisten, msh campur2...jd hsilnya ga maksimal....susah mo menerapkannya.... :-)<br /> pngen juga spt temen sekolah anak2 (TK), yg bisa ngatur kalau bicara sama temennya pakai bhs indonesia,klo bicara sama saudaranya&mamanya pakai bhs jepang...
anakq dah bs beberapa kata bhs inggris,meskipun agak belepotan.he,,,he,,,
bisa dipraktekin nih metodenya...g cuma dirumah, tapi di pekerjaan juga!
Jadi seorang anak sebaiknya sudah terlebih dahulu menguasai bahasa ibunya, sebelum diperkenalkan pada bahasa tambahan. Ok lah
Thanks atas infonya
karena tidak semua orang dirumah bernahasa daerah (jawa) dengan halus, saya memilih untuk berkomunikasi dengan bahasa indonesia saja..
sulit sekali ya membiasakan bahasa asing dirumah bersama anak, inginnya si konsisten dan simultan begitu, tapi sering lupa bagaimana ya tipsnya?
jadi aku harus bahasa indonesia full dong. bahasa inggrisku cuman setengah setengah aja nih
semua berawal dr orang tuanya yah... makasih infonya FF
bunda hrz pintar dlm brbahasa
Sejak kecil anakku biasa memakai bahasa Indonesia, saat pindah ke rumah neneknya, bahasanya campur aduk. Memang sih, aku selalu membetulkan ucapannya, apakah pakai bahasa Indonesia atau daerah. Yang aku pikirkan, adiknya nanti pake bahasa apa ya... si kakak Bhs. Ind, si nenek yang tiap hari bersamanya bhs. daerah....
wah berarti selama ini gak salah apa yang dah kuajarkan
Wah berarti si bunda perlu belajar juga ya....
sebelum anak kitadulu yang harus pintar bahasanya...
brarti bundanya juga harus fasih berbahasa inggris,, agar bisa mengimbangi anak yg mau bertanya tentang bahasa inggris.
wah ada baiknya sy belajar menguasai bahasa lain dari sekarang...thnks ya infonya
sush jg ya menerapknny..aplg klo kita kurng menguasai./
senangnya kalau si kecil fasih dalam beberapa bahasa
ternyata harus konsisten ya. saya akan mencobanya..
Ya nih...anakku juga kadang suka bertanya Mah...apa bahsa Inggrisnya .......? Aku suka kewalahan sendiri kalau aku lupa lagi...jadi ortunya juga harus bisa dong.... Karena anak kita ingin lebih banyak tahunya,....dan itu patut kita syukuri..karena kita memiliki anak yang cerdas..!!!
belajar 2 bahasa.... kayaknya ada baiknya jg buat si kecil..
orang tuanya saja tidak bisa 2 bahasa, lalu bagaimana supaya anak bisa?
Wah seneng ya... kl si kecil dah fasih dalam berbagai bahasa...
Makasih banyak artikelnya.untuk sementara anakku baru terbiasa 2 bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Nanti kalo waktunya udah tepat, aku akan mengajarkannya bahasa asing juga, amiin.
jadi kalo ibunya yang mengerti bahasa inggris (tapi tidak ahli) dan bermaksud mengajarkan anaknya belajar bhs inggris, kira2 bagus tidak untuk perkembangannya? karena untuk ayahnya hanya bahasa indonesia...
wah sulit juga ya.. kalau kita sebagai orang tidak menguasai bahasa asing. tapi Terimakasih banget atas info na FF
memang gambang2 susah mengajar anak 2 bhs.
bagus bun.. tapi susah jg ya...
Orang tua mana yang tidak bangga jika anaknya mampu dan fasih berbicara dalam dua bahasa atau lebih. Apalagi jika si anak mampu menguasai beberapa bahasa di usia yang cukup dini. Memang kemampuan menguasai bahasa asing merupakan nilai tambah bagi si anak di masa depan,
good artikel...
makasih ya FF artikel yang bagus
terimakasih arikelnya ok bgt, anak saya baru usia 3,3 th tapi sdh minta kursus bhs inggris karena dia sering nonton dan main game online yang menggunakan bahasa inggris.
okey bgt tuh infonya......kebtulan aku jg lg bingung soalya anakku mau ku masukan k PG yg bhs pengantarnya b inggris pdhl aku yo g bs b inggris,info nya membantu bgt....matur suwun nggih................
Tq ya FF infonya
saya sependapat, thansk ya FF
benar juga, ada sisi negatifnya, yang jelas benar seperti dikatakan ibu makmuna bahwa jangan sampai tidak tahu bahasa daerahnya.
multi bahasa, jangan lupa juga bahasa daerahnya sebagai bahasa ibu, semua bagus untuk ditindaklanjuti
thanks.. thanks.. thanks
pengeeeenn banget si ade bisa berbagai bahasa, inggris khususnya... <br />
harus dicoba nih
wajib dicoba nih...
good article...
makasih infonya FF..
mencoba dengan pelan tp pasti,bertahap mungkin akan membantunya menjadi bisa,dan menjadikan hal yang baru spy ga monoton
Musti konsistens yang kuncinya... iya dech makin semangat aja mo ngajari anak... karena kita juga musti belajar lagi biar lebih menguasai...
Kekonsistenan orang tua, kesabaran dan semangat yang tak kunjung padam dalam mengajarkan anak untuk dapat multilingual sangat diperlukan.
oh....ini sambungannya jd ngerti
wah...qta jadi ortu yang cerdas nich...thanks FF
kita coba yuk...bun...
Terima kasih banyak atas artikel yang sangat bermanfaat ini....
saya kira multilingul yang kita ajarkan sejak dini selalu berdampak baik. hal negatif yang bisa atau mungkin timbul seperti yang dipaparkan diatas menambah wawasan kami bahwa pembekalan multilingual juga bisa menimbulkan dampak negatif. Walalu sebenarnya pendidikan dirumah dapat menghambat dampak negatif yang timbul tadi. terimakasih atas infonya
hmmm..intinya konsistensi..
Yups! memang sesuatu kelebihan itu pasti ada juga kelemahannya. Kayak putriku yg bisa bahasa jawa dan indoneisia kadang-2 ngomongnya dicampur-campur. jadinya ada kerjaan tambahan deh, yakni meluruskannya.
dari pada mengajarkan setengah-setengah kepada anak yang nanti hasilnya tidak maximal lebih baik ditunda dulu sampai anak bisa di kursuskan ke tempat les. thx
Thanks atas infonya. Mulai sekarang saya harus konsisten nih ngajarin bahasa Inggris ga boleh gado-gado.
jadi belajar bahasa asing bisa dari usia 1 tahun ya..??
emm..bagus..bagus..bagus..thanx ya moms
Thanks bnyk infonya ya..mulai skrg akan saya kurangi ngomong dgn bhs campur2...:)
Thanks yach infonya..jadi nambah pengetahuan nich
pengen juga punya anak bisa banyak bahasa.... belajar juga harusnya ya... bundanya ini...
thank's untuk info nya ... secara di sekolah anak saya baru ada bahasa Inggris itupun anak saya ditambah dengan ekskul di luar sekolah ... denger2 ke depannya bahasa Mandarin juga penting yah ? :)
terima kasih informasinya, aku sangat suka sama artikel golden age
kebetulan kemampuan bahasa asing sy cuma bhs inggris itupun pas2an..hehe.. jadinya shila berbahasa Indonesia, sedikit jawa (krn di rumah bhs jawa padahal suami orang palembang tp bhs jawa lancar).. thanks ibu dan balita atas infonya ;)
sepertinya memang saya harus membenarkan bahasa inggris saya dulu, baru saya terapkan ke anak, thank's ya infonya jadi tahu deh............
kebetulan saya mengajar di sekolah tiga bahasa jadi bisa sekalian mengajarkan bahasa mandarin, inggris dan yang terpenting bahasa indonesia...
ortunya mesti belajar bahasa inggris lagi nih kalo mo ajarin anaknya english..biar ga setengah2...:)
anaku dirumah pake bahasa jawa (krn kami orang jawa), di luar rumah pakai bhs Indonesia. JAdinya, kalau ditanya orang pake bahasa jawa jawabnya tetap bhs Indonesia. jadi lucu.. gitu. stl baca artikel...... ehm.... boleh juga... soalnya anakku yang satu mgomongnya campur-campur.... saya akan belajar dr artikel ini.
mungkin jika anakku sdh lancar bicara bahasa indonesianya,,aku bisa mengenalkan anakku bahasa inggris...boleh kan begitu bunda...trims artikelnya jadi tau cara mendidik anakku..
oh...begitu ya bun....tanks ya skrg jd tau....
info nya sangat bermanfaat sekali bunda..memperkenalkan bahasa pada anak...makasih bunda
sangat membantu sekali dalm mendidik putraku....makasih Bunda...
saya mau coba ah nerapin “One Person One Language” di rumah...<br /> makasih artikelnya, sangat bermanfaat.
bagus banget tuch artikelnya untuk mengetahui kunci dalam mengajarkan berbagai macam bahasa pada anak