Biang keringat pada anak adalah kondisi kesehatan yang sering kali terjadi pada si Kecil. Biasanya, biang keringat wajar muncul pada bayi namun tidak jarang juga kondisi ini terus terjadi hingga usia si Kecil menginjak 3-6 tahun

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Biang keringat ini terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan meradang. Sehingga, keringat terperangkap di bawah kulit dan bintik-bintik kecil atau lecet bermunculan. Menurut penelitian, pada si Kecil yang memiliki kulit cerah, bintik ruam ini biasanya terlihat berwarna merah. Untuk si Kecil yang memiliki kulit gelap, bintik ruam ini terlihat kecokelatan bahkan keabuan.

Secara umum, biang keringat biasanya disebabkan karena cuaca yang panas, aktivitas si Kecil yang padat, atau pakaian yang digunakan si Kecil tidak menyerap keringat. Biasanya, biang keringat pada anak akan hilang sendiri setelah 3-4 hari sejak ruam merah muncul. Tapi selama itu pula, tentu si Kecil akan merasa tidak nyaman dan aktivitas mereka bisa terganggu. Oleh karena itu, yuk kita simak bersama gejala, penyebab serta cara menangani biang keringat pada anak. 

Gejala biang keringat pada anak

Cermati gejala biang keringat pada anak berikut supaya Ibu bisa mengatasinya dengan baik:

  • Muncul ruam merah kecil di wajah, leher, di bawah dada, atau pada anak laki-laki; di bawah skrotum atau kulit yang membungkus buah zakar.
  • Gatal pada ruam
  • Beberapa anak mengalami pembengkakan pada ruam merah

Penyebab biang keringat pada anak

Biang keringat pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini sejumlah hal yang bisa memicu biang keringat pada anak:

Artikel Sejenis

  • Kepanasan

    Biang keringat pada anak bisa terjadi saat si Kecil overheating atau kepanasan karena pakaian yang terlalu hangat atau tidur dengan selimut yang tebal dalam waktu yang lama.

  • Aktivitas fisik

    Biang keringat pada anak juga bisa terjadi karena si Kecil melakukan aktivitas fisik yang membuat mereka banyak berkeringat kemudian menjadi biang keringat.

  • Saluran keringat belum terbentuk sempurna

    Karena usianya yang masih dini, sistem tubuh bayi dan anak-anak seringkali belum terbentuk dengan sempurna. Dalam hal ini, saluran keringat belum berkembang dengan baik kemudian pecah dan menjebak keringat di bawah kulit. Sehingga muncul biang keringat pada anak.

  • Istirahat di kasur

    Jika si Kecil sedang mengalami gangguan kesehatan tertentu yang mengharuskan mereka istirahat total di kasur atau bed rest dalam waktu tertentu, sering kali akan muncul biang keringat pada anak. Apalagi jika suhu tubuh si Kecil sedang tinggi atau demam.

  • Iklim tropis

    Indonesia yang termasuk dalam negara dengan iklim tropis, memiliki cuaca yang terbilang hangat sehingga menjadi penyebab biang keringat pada anak. Karena udara panas akan meningkatkan produksi keringat lebih banyak dan tubuh bisa merasa 'kewalahan' yang kemudian memicu biang keringat.

Cara Mengatasi Biang Keringat pada Anak

Jika kulit si Kecil mulai menunjukkan gejala biang keringat, yang pertama Ibu harus lakukan adalah tetap tenang. Kemudian lakukan beberapa cara mengatasi biang keringat pada anak berikut:

  • Memberi si Kecil pakaian yang nyaman

    Untuk meredakan biang keringat pada anak, Ibu bisa pilih jenis pakaian untuk mereka dengan bahan serat alami dan hindari yang menggunakan kain sintetis. Sebab jenis kain sintetis bisa memicu keringat menumpuk.

    Selain memilih jenis bahannya, Ibu bisa longgarkan ukurannya untuk meredakan biang keringat pada anak.

  • Menghindari udara panas

    Untuk mengatasi biang keringat pada anak, Ibu bisa hindari si Kecil dulu dari udara panas dan lembap. Tempatkan si Kecil di ruangan yang sejuk dan teduh, jika perlu Ibu bisa memanfaatkan AC atau kipas angin sehingga si Kecil terhindar dari udara panas. 

  • Menjaga kulit si Kecil tetap kering

    Selama biang keringat pada anak muncul, Ibu harus selalu memastikan kulitnya kering. Jika perlu saat mereka berkeringat langsung ganti bajunya dengan baju kering. Keringkan juga keringat di tubuh si Kecil dengan handuk yang lembut.

  • Menggunakan bedak

    Bedak anti gatal atau bedak bayi bisa jadi alternatif Ibu untuk memastikan kulit si Kecil tetap kering dan meredakan gatal karena biang keringat pada anak. Pastikan kulit si Kecil kering saat menggunakan bedak. Karena jika kulitnya masih basah, bisa menyumbat pori-pori dan memperparah biang keringat pada anak.

  • Kompres dingin

    Untuk mengatasi biang keringat pada anak, Ibu bisa mengompres kulit mereka dengan kompres dingin. Ibu bisa membungkus es batu dengan kain atau membilas handuk dengan air dingin kemudian ditempelkan di kulit si Kecil. Sensasi dingin dan sejuk dari kompres ini bisa meredakan peradangan kulit karena biang keringat pada anak.

  • Mengoleskan lidah buaya

    Lidah buaya punya kandungan antiradang dan antiseptik yang bisa meredakan biang keringat pada anak. Ibu bisa oleskan cairan dari lidah buaya ini pada kulit yang meradang sekaligus mencegah infeksi lanjutan.

  • Mandi dengan air dingin

    Meredakan biang keringat pada anak juga bisa Ibu lakukan dengan mengajak mereka mandi. Gunakan air dingin untuk membuka pori-pori yang tersumbat sekaligus menyegarkan badan si Kecil. Pastikan setelah mandi, Ibu mengeringkan tubuh si Kecil sampai kering untuk mencegah iritasi lanjutan ya. 

Kapan Ibu Harus Membawa Si Kecil ke Dokter?

Meski biang keringat pada anak biasanya bisa menghilang dengan sendirinya, Ibu tetap harus waspada jika si Kecil menunjukkan gejala ini:

  • Nyeri pada ruam merah
  • Nanah yang keluar dari bintik biang keringat
  • Demam
  • Menggigil

Sebab, jika biang keringat pada anak disertai dengan gejala di atas, Ibu harus segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan solusi yang tepat. 

Itulah sejumlah informasi mengenai biang keringat pada anak. Selain memberikan pakaian yang tepat untuk mencegahnya, pastikan asupan nutrisi si Kecil selalu terjaga sehingga daya tahan tubuhnya lebih optimal. 

Pastikan Ibu memberikannya makanan dan minuman yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil. Salah satunya adalah dengan memberikannya susu pertumbuhan yang selain mengandung DHA & 9AAE untuk perkembangan otot dan otaknya, juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya, 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang kaya akan DHA 4x lebih tinggi dan 9AAE. DHA berperan penting untuk mengoptimalkan kecerdasan otak dan kesehatan retina mata si Kecil. 

Sedangkan 9AAE (9 Asam Amino Esensial - protein yang mudah diserap oleh tubuh untuk mendukung pertumbuhan otak dan otot si Kecil) sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. 

Kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. DHA dan 9AAE harus bekerja bersamaan agar optimal dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.

Selain pemenuhan nutrisi Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba sekarang!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.