Homeschooling atau yang juga bisa disebut sekolah rumah adalah jalur pendidikan yang dilakukan di rumah dengan pengarahan orang tua dan lembaga penyedia homeschooling atau tutor. Metode belajar ini tidak dilakukan di tempat formal seperti sekolah atau institusi pendidikan yang melakukan kegiatan belajar kolektif atau bersama-sama.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Dalam homeschooling, biasanya orang tua akan berperan menjadi guru atau memanggil guru tutor khusus. Orang Tua yang berkomitmen untuk mendampingi anak belajar jadi hal yang esensial dalam homeschooling.

Biasanya homeschooling dilakukan karena beberapa pertimbangan, seperti lingkungan sekolah yang dinilai tidak kondusif, ingin lebih menekankan nilai moral atau agama, bisa juga karena adanya ketidaksetujuan dengan program akademik yang ditawarkan oleh sekolah.

Sayangnya, di Indonesia pemahaman homeschooling kurang tepat sejak banyaknya lembaga non formal dengan label homeschooling yang jadi menyesatkan pemahaman masyarakat akan makna homeschooling itu sendiri. Apalagi metode homeschooling ini banyak dipilih oleh atlet, seniman, artis, anak dengan kondisi tertentu. Karena hal ini, homeschooling jadi dipandang eksklusif dan untuk kalangan masyarakat menengah ke atas. Padahal homeschooling bisa dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dengan komitmen orang tua yang memahami setiap pertimbangannya. 

Perbedaan Homeschooling dengan Sekolah Formal

Sebelum memutuskan untuk memberikan pendidikan si Kecil dengan metode homeschooling, Ibu bisa cek beberapa perbedaannya dengan sekolah formal:

Artikel Sejenis

  1. Lingkungan sekolah

    Dari segi lingkungan, sekolah formal memiliki bangunan sekolah khusus yang kondisinya sudah diatur agar suasananya kondusif untuk belajar. Dilengkapi dengan fasilitas sekolah yang diperlukan mulai dari ruang kelas, laboratorium, lapangan, dan lain-lain. Karena ini adalah bangunan sekolah, tentu ada aturan yang diberlakukan selama si Kecil berada di sana. 

    Berbeda dengan homeschooling, Ibu punya kontrol penuh dengan lingkungan untuk belajar. Bisa di rumah, di taman, museum, atau di perpustakaan. Homeschooling juga memungkinkan Ibu untuk mengurangi gangguan belajar yang mungkin terjadi di lingkungan luar.

  2. Kesehatan dan keamanan

    Untuk beberapa orangtua, melepas si Kecil untuk keluar rumah pergi ke sekolah jadi hal yang mengkhawatirkan. Mulai dari kemungkinan paparan virus atau bakteri dari luar, atau mungkin kejahatan yang tidak bisa diprediksi. Selain itu, Ibu juga tidak bisa memiliki pengawasan penuh untuk si Kecil selalu menjaga kebersihan dirinya.

    Dengan metode homeschooling, Ibu bisa mengawasi si Kecil dengan lebih efektif terutama dalam hal kesehatan dan keamanannya.

  3. Materi belajar

    Setiap sekolah formal biasanya sudah memiliki program atau kurikulum yang berdasarkan pemerintah. Kurikulum ini nantinya jadi acuan pembelajaran anak dalam satu tahun ajaran. Jika ada hal yang Ibu kurang cocok dengan kurikulum ini, Ibu tidak bisa menolaknya. Berbeda dengan homeschooling, Ibu bisa memilih materi belajar yang paling sesuai dengan si Kecil. Bahkan Ibu bisa fokus dengan materi belajar di ilmu pengetahuan yang mungkin paling dikuasai oleh si Kecil. 

  4. Perkembangan sosial

    Sekolah formal punya peran yang cukup tinggi dalam hal mendorong kemandirian si Kecil. Karena di sekolah, setiap anak akan berperan menjadi dirinya sendiri dengan bertemu banyak teman dan juga guru di sekolah. Mereka akan belajar bersosialisasi bahkan juga belajar berkompetisi untuk bisa mendapatkan nilai terbaik di kelas.

    Berbeda dengan homeschooling, si Kecil akan lebih sedikit mendapatkan pengalaman bersosialisasi. Karena di rumah mereka hanya akan bertemu dengan anggota keluarganya. Ibu mungkin bisa berikan waktu merek bersosialisasi dengan mengikuti mereka ke kegiatan atau komunitas yang sesuai dengan hobi mereka.

  5. Perhatian untuk si Kecil

    Karena dilakukan secara kolektif, di sekolah perhatian guru akan terbagi dan tidak terfokus dengan anak Ibu saja. Sebab satu orang guru harus mampu menyampaikan sebuah materi pelajaran kepada banyak anak di dalam kelas. Sehingga butuh kemandirian dari si Kecil untuk terus bisa mengikuti pelajaran dengan mandiri dengan bantuan guru atau juga teman-temannya. 

    Berbeda dengan homeschooling, Ibu atau mungkin guru pendamping akan bisa menunjukkan perhatiannya pada si Kecil. Dalam hal ini mereka bisa dipastikan sudah memahami materi sampai benar-benar mengerti.

Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling

Selain memahami beberapa perbedaannya dengan sekolah formal, Ibu juga bisa mempertimbangkan homeschooling dari keuntungan dan kekurangannya berikut ini:

Keuntungan homeschooling:

  • Waktu belajar yang lebih fleksibel dan menyesuaikan kondisi si Kecil
  • Si Kecil bisa fokus mempelajari hal yang bisa berfokus pada minat dan bakatnya
  • Orang tua bisa mengawasi anak dengan penuh
  • Si Kecil bisa punya kesempatan belajar di banyak tempat; museum, perpustakaan atau di alam terbuka
  • Waktu istirahat yang lebih optimal untuk si Kecil

Kekurangan homeschooling:

  • Fasilitas belajar yang terbatas
  • Perlu perhatian dan tenaga yang lebih ekstra dari orang tua
  • Ruang lingkup anak yang terbatas
  • Kurangnya momen sosialisasi yang dialami oleh si Kecil

Itulah sejumlah fakta dan info mengenai homeschooling. Selain menentukan metode pemberian pendidikan yang terbaik untuk si Kecil, ada baiknya Ibu juga selalu memerhatikan asupan nutrisi yang terbaik untuk mereka. 

Hal ini penting agar setiap pembelajaran dan stimulasi yang mereka terima dari orang tua atau guru bisa diterima dengan baik. Ia pun dapat tumbuh aktif, kreatif, dan berani. Jika perlu berikan asupan nutrisi pendukung untuk tumbuh dan kembang si Kecil yang optimal.

Sebagai pilihannya, Ibu bisa berikan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk anak usia 3 - 6 tahun, lho. Asupan DHA 4x lebih tinggi di dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ bisa jadi pilihan Ibu untuk memaksimalkan perkembangan otak si Kecil. 

Tidak hanya membantu perkembangan otaknya, DHA juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ juga merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung asam sialat dan sphingomyelin yang bisa memaksimalkan perkembangan kreativitas si Kecil lebih cerdas.

Kemudian, 9AAE (9 Asam Amino Esensial) di dalam Frisian Flag PRIMAGRO 3+ merupakan protein luar biasa yang mudah diserap oleh tubuh si Kecil guna mendukung tumbuh kembangnya. Kekurangan semuanya bisa menurunkan hingga 50% potensi tinggi badan dan kecerdasan si Kecil lho, Bu. 

9AAE sendiri tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, maka perlu didapat melalui asupan makanan, termasuk salah satunya dari susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+, Bu. 

Susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ juga diperkaya juga dengan 5 kombinasi nutrisi penting untuk daya tahan tubuh: zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C serta mengandung serat inulin yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan si kecil. Dilengkapi dengan pilihan rasa madu, vanilla, dan cokelat.

Selain pemenuhan nutrisi, Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba sekarang!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.