u tetap membutuhkan kalori dan gizi ekstra setelah melahirkan agar ASI berlimpah dan memiliki kualitas yang baik.



Agar ASI berkualitas, Ibu memerlukan jumlah kalori yang lebih banyak dibandingkan saat hamil. Jika Ibu mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi, maka ada kemungkinan daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun, dan ibu akan rentan terkena penyakit. Padahal umumnya Ibu mengalami stres karena melahirkan dan kurang tidur.

Ibu sebaiknya tidak mengabaikan atau mengurangi waktu makan, yaitu 3 kali dalam sehari, karena hal ini sangat penting untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Lebih baik Ibu mengkonsumsi buah atau roti dibandingkan tidak mengkonsumsi makanan sama sekali. Selain itu, Ibu juga sebaiknya mengkonsumsi selingan yang kaya gizi, seperti gado-gado, asinan buah, sayur, jus buah, bubur kacang hijau, dan lain sebagainya.

Untuk menjaga produksi ASI, Ibu yang menyusui membutuhkan zat gizi yang kaya dan seimbang, makanan yang bervariasi, konsumsi air yang cukup (2 liter setiap hari), dan juga zat gizi esensial (protein, vitamin A, vitamin C, kalsium). Selain itu, kebutuhan akan zat besi dan vitamin lainnya meningkat.

Makanan yang sebaiknya dihindari selama Ibu menyusui adalah makanan yang berpengaruh pada ASI. Kadang-kadang makanan tertentu dapat mengakibatkan terjadinya kolik, kembung pada bayi, diare, muntah, bronkhitis, pilek, atau mengakibatkan kulit bayi menjadi merah. Contohnya, susu sapi dan olahannyam telur, jeruk, kafein, cokelat, bawang putih, kol, ketimun,. hasil olahan tepung gandum.

Ibu menyusui sebaiknya mengkonsumsi 1250 mgr kalsium setiap harinya, karena 2 hingga 8% dari total kalsium tubuh dimanfaatkan untuk memproduksi ASI. JIka Ibu tidak memperhatikan kebutuhan kalsium yang diperlukannya, maka akan terjadi kekurangan kalsium yang beresiko pada terjadinya osteoporosis.