Orangtua yang mendapati keterlambatan tumbuh kembang pada anak, sebaiknya tidak membandingkan kondisi anak dengan anak lainnya. Orangtua juga sebaiknya tidak panik menyikapi masalah tumbuh kembang pada anak, karena setiap anak unik.

Psikolog dari klinik tumbuh kembang Rainbow Clinic, Rika Ermasari, SPsi, Ct, CHt mengatakan orangtua perlu berpikir rasional menyikapi keterlambatan tumbuh kembang anak.

"Anak tidak ada yang sama. Konsultasi ke dokter tetap perlu jika anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang, namun jangan terlalu khawatir. Tapi jangan juga terlalu telat melakukan pemeriksaan," tuturnya.

Selain mengatasi kekhawatiran, orangtua juga perlu tahu kapan harus mulai memeriksakan anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Menurut Rika, setiap anak mengalami dampak berbeda dari keterlambatan tumbuh kembang di masa golden age ini.

"Orangtua bisa mengandalkan instingnya, bisa tahu kapan sebaiknya mulai memeriksakan anak. Asal jangan terlalu lama, karena semakin lama keterlambatan ini dibiarkan, akan semakin sulit memperbaiki dampak yang ditimbulkannya. Kalau kesulitan ditangani di masa golden age, akan lebih mudah memperbaikinya," saran Rika.

Menurut Rika, keterlambatan tumbuh kembang punya dampak berbeda pada setiap anak. Umumnya, anak cenderung mengalami kesulitan sosial emosi, seperti tidak bisa berinteraksi, kurang tanggap, sulit bicara, juga kesulitan mengikuti instruksi. Jika keterlambatan tumbuh kembang dibiarkan, dampak jangka panjangnya anak menjadi anti sosial.

sumber:kompas.com