Hi Bunda...mohon sarannya donk....Anak saya 17 bulan , dia tuh kalo disapa atau didekati oleh orang dewasa yang tidak dia kenal pasti langsung teriak-teriak tidak suka...walaupun lama kelamaan jinak juga kalo orang dewasa tersebut bisa membujuknya....Tapi kalo dengan sesama anak kecil dia bisa langsung akrab...Bagaimana cara mengatasinya ya....????Terima kasih.
Tenang Bunda, ini bukan sesuatu yang salah kok. Apalagi kalau dia bisa cepat akrab dengan anak seusianya. Daripada Bunda melarang dia teriak-teriak, Bunda bisa lakukan beberapa langkah ini:
1. Sebelum bertemu orang dewasa lain, katakan kepada si kecil bahwa kita akan bertemu dengan Tante A atau Om B, supaya dia ’bersiap mental’.
2. Sampaikan juga bahwa kalau bertemu, nanti kita bersalaman yuk. Kalau perlu latihan dulu salaman, biasanya anak suka.
3. Ketika betul bertemu, coba latihan tadi diterapkan.
4. Kalau dia menolak, berikan pilihan lain, ”Mungkin kamu mau salamannya setelah Bunda dan Ayah salaman ya.” Lalu bunda dan ayah salaman dulu, kalau dia belum mau juga, tawarkan lagi, ”Oh, mungkin kita semua harus menghitung dulu. Kamu mau berhitung sampai berapa? 10?” Lalu berhitunglah sampai 10, lalu ajak anak salaman lagi. Jangan memaksa, tapi boleh kok membujuk dia. Yang penting, Anda sendiri jangan sampai merasa malu atau marah kepada anak, tapi santai saja karena ini memang normal anak menolak.
5. Kalaupun anak tetap menolak, ya sudah santai saja. Boleh bilang kepada si orang dewasa, ”Tante, sekarang aku belum salaman, nanti saja ya kalau kita ketemu lagi.”
Jangan sampai gara2 si anak teriak2, Bunda jadi menjauhkan anak dari si orang dewasa itu. Nanti anak malah berpikir, ”Oh, supaya nggak harus ketemu dengan si Om, lebih baik aku teriak2 saja.” Dan akhirnya justru semakin sulit buat kita untuk mempertemukan anak dengan orang dewasa. Jadi, santai saja. Yakin deh, anak pasti mau!
Kalo ma anak2 sebaya sih g masalah...tiap pagi n sore juga sering diajak keluar jalan2 n maen2 dengan teman2 sebayanya...Tapi kalo ma orang dewasa yang kalo g dikenal ma dia bakalan di galakin....
Mungkin putra ibu diajak lebih banyak bersosialisasi, biasakan bertemu dgn orang banyak dan mengenal orang2 disekitar lingkungannya. Mungkin dgn demikian dia tidak akan takut lagi dengan orang lain selain dgn keluarga sendiri. Sebab saya sendiri juga mengalaminya, usia 3 bl - 1 th, anak saya yang ke 2 biasa sy titipkan ke ibu mertua, jam 8 pg saya antar langsung masuk rumah tdk keluar jam 6 sore sy ambil, lsg masuk rumah main2 sebentar terus tidur. Tapi sekarang sedikit2 udah saya latih keluar rumah dan mengenal orang banyak.
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
4 May 2013, 08:21 AM
9 March 2011, 19:09 PM
19 August 2009, 06:26 AM
1. Sebelum bertemu orang dewasa lain, katakan kepada si kecil bahwa kita akan bertemu dengan Tante A atau Om B, supaya dia ’bersiap mental’.
2. Sampaikan juga bahwa kalau bertemu, nanti kita bersalaman yuk. Kalau perlu latihan dulu salaman, biasanya anak suka.
3. Ketika betul bertemu, coba latihan tadi diterapkan.
4. Kalau dia menolak, berikan pilihan lain, ”Mungkin kamu mau salamannya setelah Bunda dan Ayah salaman ya.” Lalu bunda dan ayah salaman dulu, kalau dia belum mau juga, tawarkan lagi, ”Oh, mungkin kita semua harus menghitung dulu. Kamu mau berhitung sampai berapa? 10?” Lalu berhitunglah sampai 10, lalu ajak anak salaman lagi. Jangan memaksa, tapi boleh kok membujuk dia. Yang penting, Anda sendiri jangan sampai merasa malu atau marah kepada anak, tapi santai saja karena ini memang normal anak menolak.
5. Kalaupun anak tetap menolak, ya sudah santai saja. Boleh bilang kepada si orang dewasa, ”Tante, sekarang aku belum salaman, nanti saja ya kalau kita ketemu lagi.”
Jangan sampai gara2 si anak teriak2, Bunda jadi menjauhkan anak dari si orang dewasa itu. Nanti anak malah berpikir, ”Oh, supaya nggak harus ketemu dengan si Om, lebih baik aku teriak2 saja.” Dan akhirnya justru semakin sulit buat kita untuk mempertemukan anak dengan orang dewasa. Jadi, santai saja. Yakin deh, anak pasti mau!
11 August 2009, 12:14 PM
11 August 2009, 09:43 AM