Berapa jarak yang Anda inginkan antara anak pertama dan kedua? Apakah berdekatan atau justru harus berjauhan? Banyak sekali pertimbangan yang melatarbelakangi keinginan para pasangan dalam menentukan jarak usia antara anak. Pertimbangan itu mulai dari kedekatan anak satu sama lain sampai cara mengasuh dan biaya pendidikan nantinya. Namun mana yang sebenarnya cocok untuk Anda dan pasangan? Memiliki anak dengan usia yang tidak terpaut jauh atau justru sebaliknya? Simak pemaparan berikut ini, seperti dirangkum Baby Center.

1. Anak dengan jarak usia dekat

Memiliki anak dengan rentang usia yang tidak terpaut jauh sudah pasti memiliki tantangan tersendiri pada tahun-tahun awal pertumbuhan anak. Anda akan merasa seperti memiliki anak kembar karena masa pertumbuhan mereka berada dalam masa yang relatif bersamaan.

Beberapa pasangan cenderung lebih memilih untuk bersusah payah mengurus anak dalam satu kurun waktu tertentu dan dapat meikmati hidup setelahnya dibandingkan jika harus mengulang kesulitan saat mengurus anak beberapa tahun kemudian. Selain itu, memiliki anak dengan jarak usia dekat dapat mempermudah ketika Anda harus menitipkannya di tempat penitipan anak atau harus menyewa babysitter. Bagi si anak sendiri, memiliki saudara dengan jarak usia hanya 1-2 tahun membuat mereka menjadi dekat dan mudah untuk saling menyaingi.

Namun, jika berpikir mengenai jangka panjang, Anda harus menyadari bahwa dengan rentang usia yang dekat otomatis Anda memiliki waktu yang lebih sedikit mengumpulkan uang untuk biaya pendidikan anak-anak. Jika Anda siap dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dua kali lebih banyak, Anda dapat mempertimbangkan memiliki anak dengan jarak usia dekat.

2. Anak yang usianya terpaut jauh

Bagi beberapa pasangan, memiliki anak dengan usia yang terpaut tiga tahun atau lebih merupakan sebuah keuntungan. Pasangan dapat menikmati waktu untuk bernafas setelah kesibukan mengurus anak bayi selesai. Selain itu, hal ini memberikan keuntungan bagi orangtua dan anak karena sang anak dapat mendapatkan perhatian lebih sebelum pada akhirnya orangtuanya sibuk mengurus adiknya yang baru lahir.

Dalam segi finansial Anda dapat lebih tenang karena memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengumpulkan uang dalam rangka pemenuhan biaya pendidikan anak. Keuntungan lainnya adalah jika melahirkan dengan rentan waktu yang lebih lama, Anda dapat lebih mudah mengencangkan kembali tubuh Anda. Anda bisa kembali memiliki tubuh yang indah seperti sebelum melahirkan.

Namun yang harus dipertimbangkan jika memang ingin jarak usia anak jauh adalah Anda harus siap untuk lagi-lagi terbangun setiap malam. Siapkan diri untuk mengulang lagi apa yang dihadapi ketika mengurus anak pertama.

Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan. Semuanya tergantung dengan kemampuan dan pilihan Anda dalam mengurus anak.

Hanya saja sebagai pertimbangan dari segi kesehatan, sebuah penelitian di Skotlandia membuktikan bahwa kehamilan dalam waktu enam bulan setelah melahirkan anak pertama meningkatkan risiko kelahiran prematur dan keguguran. Selain itu, anak tersebut lebih berisiko memiliki berat badan yang ringan saat lahir dan lahir sebelum waktunya atau prematur. Risiko ini akan semakin berkurang seiring dengan semakin lebarnya jarak antar kehamilan, namun akan kembali bertambah ketika kedua anak berjarak 59 bulan atau sekitar lima tahun.