menurut saya, sebaiknya lihat dulu kondisi anak,kalau memang kondisinya mencurigakan seperti, badannya panas, susah bernafas dan muntah dan lain lain, maka bunda harus segera bawa dia ke dokter untuk diperiksa, dan bila dokter menganjurkan harus dirongent maka segera lakukan agar bisa dilakukan penanganan yang lebih baik. Untuk mencegah agar tidak ada benda yang tertelan, maka orang tua harus menjauhkan benda-benda yang berbahaya untuk si kecil dan selalu mengawasinya saat bermain.
Klo emang tertelan sesuatu yang berbahaya, kan kelihatan efeknya, bisa sakit si kecil. Jadi klo tidak ada tanda2 mencurigakan, ngapaian harus dirontgen? malah kasian lho ...qt sebagai orang tua harus lebih selektif memilih mainan maupun tempat bermaian buat si kecil
yah bun mendingan jangan langsung main rontgen deh bun kalo belum pasti anak kita nelen sesuatu apa ga? memang ya anak sekitar usia 2 th itu semuanya dimasukkan kemulut, sekedar berbagi pengalaman aja nih ,dulu waktu anak saya sekitar 2th semua mainanya ukuran gede-gede,kayak boneka bola, boneka kubus-kubus,dan kebetulan anak saya suka sekali buku-buku cerita bergambar, coba aja bun.yang penting kita harus ekstra hati-hati bun.
Soal perlu atau tidaknya, setahu saya, anak tidak boleh dirontgen jika tak sangat perlu, karena sebetulnya ada bahayanya. Jadi lebih baik Bunda tanyakan kepada dokter anak karena saya tak punya wewenang untuk menjelaskan bahayanya lebih detil. Namun saya akan mengupas dari sisi psikologisnya.
Jika kita memiliki anak yang masih suka memasukkan segalanya ke mulut (biasanya anak yang masih tahap Oral, usia 2 tahun ke bawah), kita memang harus hati-hati jangan sampai anak memasukkan barang berbahaya ke mulut. Ada baiknya memiliki tempat bermain khusus buat anak, tak harus berupa ruang tersendiri sih, tapi bisa saja satu pojokan yang nyaman buat anak. Pojokan itu perlu diberi batas yang tegas, misalnya dengan adanya pagar (sekarang banyak dijual dalam berbagai bahan). Jadi area bermainnya seperti ia berada dalam box, tapi ukurannya lebih lebar dari box.
Di area itu perhatikan hal-hal ini (berikut ini adalah khusus untuk anak yang masih suka memasukkan mainan ke mulut ya Bunda, untuk anak usia lebih tua, ada beberapa yang bisa dikurangi):
• Lantai tak boleh licin, jika perlu berikan alas karet agar tak licin dan lebih empuk untuk anak yang terjatuh.
• Tak ada benda berujung tajam, misalnya ujung meja / kursi / dinding. Jika ada yang agak tajam, perlu ditutup dengan lapisan kain / karet, agar anak yang terjeduk di sana tak sampai luka.
• Mainan yang disediakan ukurannya cukup besar, artinya lebih besar dibandingkan mulutnya.
• Mainan itu adalah satu kesatuan, bukan mainan rakitan. Perhatikan jangan sampai nih Bunda, ada bagian-bagian yang bisa terlepas dari mainan anak!
• Jangan ada bagian mainan yang menonjol panjang, takutnya anak akan berusaha memasukkan ke mulutnya dan tersedak. Contohnya hati-hati dengan tongkat balon, sendok, sedotan, dll.
• Jangan ada bagian mainan anak yang punya tali panjang, misalnya mainan yang ditarik-tarik. Tali juga bisa dimasukkan ke mulut, dan jika terurai bisa membuat anak tersandung.
• Bersihkan mainan secara bergiliran, sehingga kalaupun masuk ke mulut anak, masih relatif aman.
Sedikit contoh mainan yang baik buat anak 2 tahun ke bawah:
• Boneka mobil, bukan mobil-mobilan yang rodanya bisa lepas dan dimakan anak.
• Bola
• Kotak besar (ia bisa mengeluarkan dan memasukkan berbagai barang ke dalamnya, ini juga sudah permainan kok buat anak)
Pastinya anak jangan hanya di area itu saja Bunda, namun apabila anak keluar dari area itu, anak harus lebih dijaga oleh orangtua. Area ini hanya digunakan apabila tak ada yang menjaga anak karena harus mengerjakan berbagai kesibukan, sementara anak toh harus tetap diberikan stimulasi berupa kesempatan beraktivitas. Daripada anak digendong sambil Bunda memasak, dan dia jadi beresiko kena panas atau memegang benda tajam atau memasukkan cabai ke mulutnya, lebih baik Bunda tempatkan anak di area ini.
Jika di rumah betul-betul tak ada lagi area yang bisa disisihkan khusus untuk anak (misalnya di rumah petak, hanya ada beberapa ruang kecil untuk seluruh keluarga), artinya seluruh rumah harus aman buat anak. Coba deh Bunda pertimbangkan, mungkin perlu menutup beberapa pintu agar anak tak masuk ke area rumah yang tak aman (kamar mandi, dapur, gudang), juga mengunci lemari yang berisi benda beracun (cairan pembersih lantai / kaca, deterjen, pelembut pakaian, dll) atau benda tajam (pisau, linggis, sabit rumput, dll).
Intinya Bunda, bukankah lebih baik kita menghindari jangan sampai anak memasukkan benda berbahaya daripada baru panik setelah ia menelan sesuatu?
Setahu saya rongent biasanya harus atas rujukan dokter, kalo tanda - tanda anak menelan sesuatu yang berbahaya tentunya dapat dilihat dari kondisi kesehatan anak sendiri, tapi apa yang membuat bunda khawatir anak menelan sesuatu yang berbahaya ? anak dibawah dua tahun memang suka sekali memasukan ke mulutnya apa saja yang ia dapat, memang perlu kewaspadaan dari orangtua saat menjaga anaknya, lantai tempat ia bermain harus selalu bersih dan yang paling penting jauhkan benda - benda yang berbahaya dan benda benda kecil yang dapat mudah tertelan.
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
19 April 2010, 11:23 AM
7 September 2009, 12:37 PM
7 September 2009, 10:38 AM
7 September 2009, 04:33 AM
Jika kita memiliki anak yang masih suka memasukkan segalanya ke mulut (biasanya anak yang masih tahap Oral, usia 2 tahun ke bawah), kita memang harus hati-hati jangan sampai anak memasukkan barang berbahaya ke mulut. Ada baiknya memiliki tempat bermain khusus buat anak, tak harus berupa ruang tersendiri sih, tapi bisa saja satu pojokan yang nyaman buat anak. Pojokan itu perlu diberi batas yang tegas, misalnya dengan adanya pagar (sekarang banyak dijual dalam berbagai bahan). Jadi area bermainnya seperti ia berada dalam box, tapi ukurannya lebih lebar dari box.
Di area itu perhatikan hal-hal ini (berikut ini adalah khusus untuk anak yang masih suka memasukkan mainan ke mulut ya Bunda, untuk anak usia lebih tua, ada beberapa yang bisa dikurangi):
• Lantai tak boleh licin, jika perlu berikan alas karet agar tak licin dan lebih empuk untuk anak yang terjatuh.
• Tak ada benda berujung tajam, misalnya ujung meja / kursi / dinding. Jika ada yang agak tajam, perlu ditutup dengan lapisan kain / karet, agar anak yang terjeduk di sana tak sampai luka.
• Mainan yang disediakan ukurannya cukup besar, artinya lebih besar dibandingkan mulutnya.
• Mainan itu adalah satu kesatuan, bukan mainan rakitan. Perhatikan jangan sampai nih Bunda, ada bagian-bagian yang bisa terlepas dari mainan anak!
• Jangan ada bagian mainan yang menonjol panjang, takutnya anak akan berusaha memasukkan ke mulutnya dan tersedak. Contohnya hati-hati dengan tongkat balon, sendok, sedotan, dll.
• Jangan ada bagian mainan anak yang punya tali panjang, misalnya mainan yang ditarik-tarik. Tali juga bisa dimasukkan ke mulut, dan jika terurai bisa membuat anak tersandung.
• Bersihkan mainan secara bergiliran, sehingga kalaupun masuk ke mulut anak, masih relatif aman.
Sedikit contoh mainan yang baik buat anak 2 tahun ke bawah:
• Boneka mobil, bukan mobil-mobilan yang rodanya bisa lepas dan dimakan anak.
• Bola
• Kotak besar (ia bisa mengeluarkan dan memasukkan berbagai barang ke dalamnya, ini juga sudah permainan kok buat anak)
Pastinya anak jangan hanya di area itu saja Bunda, namun apabila anak keluar dari area itu, anak harus lebih dijaga oleh orangtua. Area ini hanya digunakan apabila tak ada yang menjaga anak karena harus mengerjakan berbagai kesibukan, sementara anak toh harus tetap diberikan stimulasi berupa kesempatan beraktivitas. Daripada anak digendong sambil Bunda memasak, dan dia jadi beresiko kena panas atau memegang benda tajam atau memasukkan cabai ke mulutnya, lebih baik Bunda tempatkan anak di area ini.
Jika di rumah betul-betul tak ada lagi area yang bisa disisihkan khusus untuk anak (misalnya di rumah petak, hanya ada beberapa ruang kecil untuk seluruh keluarga), artinya seluruh rumah harus aman buat anak. Coba deh Bunda pertimbangkan, mungkin perlu menutup beberapa pintu agar anak tak masuk ke area rumah yang tak aman (kamar mandi, dapur, gudang), juga mengunci lemari yang berisi benda beracun (cairan pembersih lantai / kaca, deterjen, pelembut pakaian, dll) atau benda tajam (pisau, linggis, sabit rumput, dll).
Intinya Bunda, bukankah lebih baik kita menghindari jangan sampai anak memasukkan benda berbahaya daripada baru panik setelah ia menelan sesuatu?
6 September 2009, 19:56 PM