Proses pemecahan hemoglobin di dalam tubuh pada bayi terkadang mengalami proses yang tidak sempurna, karena sel darah merah yang masih muda sehingga dalam proses pemecahannya sangat mudah hancur, proses kurang sempurna kemudian menyebabkan berlebihnya kadar bilirubin di dalam tubuh.

Fungsi zat bilirubin secara normal adalah untuk memberikan warna pada kotoran dan air urine. Tetapi berlebihnya zat bilirubin hingga di atas 12% yang mengalir bebas di dalam aliran darah dapat menyebabkan tubuh bayi menjadi kuning. Ketika organ hati belum bekerja dengan baik pada bayi, maka permasalahan hyperbilirubin atau bayi kuning biasanya sering terjadi.

Walaupun ada batas kadar normal yang bisa ditoleransi, namun sebaiknya orang tua berusaha menghindari kondisi bayi kuning. Sebab kelebihan bilirubin ini bisa menjadi fatal dan menyerang otak yang akhirnya dapat membahayakan bayi. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan ibu yang baru melahirkan si cabang bayi untuk mencegah bayi kuning. Beberapa langkah sederhana tersebut dapat dilakoni ibu dan anggota keluarga di rumah, yaitu;

1. Penuhi kebutuhan gizi si bayi. Berikan asupan ASI ataupun susu formula sesuai kebutuhan bayi, jangan sampai bayi kekurangan susu. Biasanya bayi yang baru lahir lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan diam. Sebagai ibu, jangan biarkan hal itu terjadi. Berikan ASI selama 1 jam pada tiap 2 jam per hari, agar bayi menjadi cukup kenyang sehingga tubuh akan cepat melakukan rekonstruksi dan menyempurnakan organ tubuh yang tidak sempurna. Atau apabila ibu memberikan susu tambahan, sebaiknya bayi diberikan susu antara 8 sampai 12 kali dalam sehari.

2. Jemur bayi di bawah sinar matahari pagi sekitar pukul 07.00 sampai dengan 10.00 WIB. Biarkan tubuh depan dan punggung bayi terpapar langsung dengan sinar matahari kecuali mata selama 15 hingga 30 menit. Biarkan bayi mendapat manfaat dari sinar matahari yang menyehatkan tubuh dimana sangat baik mengelola Vitamin D serta memperlancar aliran darah.

3. Ibu menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan memacu peningkatan volume air susu ibu. ASI yang berkualitas akan memberikan gizi dan makanan yang baik bagi bayi yang baru lahir. Biasanya ibu yang kurang gizi akan menyebabkan tidak bisa menghasilkan ASI dalam jumlah berlimpah dan memadai. Sehingga biasanya, bayi kuning juga dipengaruhi dari asupan ASI yang kurang berkualitas dan rendah kuantitas.

4. Segera lakukan konsultasi pada dokter anak apabila Anda menemukan gejala-gejala awal bayi kuning sebelum menjalar lebih luas ke tubuh si bayi. Biasanya dokter akan menawarkan fototerapi dan obat-obatan untuk mengantisipasi bayi yang mulai menunjukkan gejala-gejala bayi kuning.