Untuk mencegah masalah bau mulut pada anak balita, coba lakukan beberapa hal berikut:

Pastikan si kecil cukup minum sepanjang hari. Kurang minum mengakibatkan produksi saliva berkurang, sehingga mulut menjadi kering. Akibatnya mulut menjadi tempat berkembang biak yang baik untuk bakteri penyebab bau mulut.
Kalau hidung si kecil tersumbat, sedot cairan dari hidungnya menggunakan pipet serta air garam, terutama pada malam hari sebelum ia tidur. Hal ini membantu mencegah si kecil bernafas melalui mulut. Selain itu, si kecil juga akan tidur lebih nyenyak kalau hidungnya tidak tersumbat, kan?
Sikat gigi si kecil dengan teratur. Ajari juga cara menyikat gigi yang benar. Balita biasanya masih membutuhkan bantuan Bunda untuk menyikat gigi hingga ia berumur 7 tahun. Selain gigi, coba bersihkan juga lidah si kecil dengan sikat gigi atau sendok plastik karena bakteri dan sisa makanan kadang tersisa di lidah.
Masalah pencernaan yang menyebabkan asam lambung juga bisa menyebabkan bau mulut. Kalau anak balita Bunda terlihat sering meludah, perut sakit setelah makan, perut berbunyi, serta tidur gelisah, bisa jadi hal ini yang jadi penyebab bau mulutnya. Usahakan agar jam makan si kecil lebih teratur. Selain itu, Bunda bisa memberikan makan dalam porsi yang lebih sedikit, tapi lebih sering. Jaga pula agar si kecil tetap duduk tegak dan tidak banyak bergerak setidaknya 30 menit setelah makan.
Kalau setelah 4-5 hari balita Bunda masih mengalami masalah bau mulut, sebaiknya Bunda berkonsultasi pada dokter anak. Kalau Bunda melihat masalah gusi berdarah atau gigi yang rusak, bisa jadi masalah bau mulut si kecil disebabkan oleh masalah gigi & gusi tersebut. Kalau hal tersebut yang jadi masalah, kunjungan ke dokter gigi akan membantu masalah Bunda.