Mengkonsumsi beragam nutrisi bagi anak memang sangat diperlukan, namun, tidak hanya itu saja, lemak juga perlu untuk dipenuhi. Hal ini karena lemak tidak jenuh dapat membantu pertumbuhan anak anda. Seperti yang dituturkan oleh dr Fiastuti Witjaksono, Sp.GK.

Anak-anak masih membutuhkan lemak cukup banyak untuk mendukung pertumbuhannya. “Karena itu, mereka tidak boleh menjalani diet rendah lemak,” kata dokter ahli gizi, dr Fiastuti Witjaksono, Sp.GK. Meskipun begitu, bukan berarti orangtua bebas memberi anak lemak jenuh tanpa batas. Pilihkan lemak baik untuk anak, yaitu lemak tak jenuh tunggal dan ganda. Contohnya, hilangkan kulit dari daging ayam yang diberikan untuk anak.

Agar tumbuh kembang anak optimal, orangtua wajib memberi nutrisi sesuai kebutuhan anak. Lalu, bagaimana mengetahui kebutuhan gizi kita dan anak-anak sudah pas? “Mudah, ini bisa dilihat dari berat badan. Nutrisi sudah cukup untuk tubuh apabila berat badan pas. Berat badan berlebihan dan naik terus mendandakan jumlah makanan berlebihan. Tubuh terlalu kurus berarti jumlah makanan masih kurang,” jawabnya.

Belakangan ini tak sedikit anak yang hanya mau makan mi instan. Bagaimana dari sisi kebutuhan nutrisi? “Kalau mi saja, anak hanya makan karbohidrat. Menu makanan sehat harus ada lauk pauk sumber protein, dan sayur. Usahakan makan mi ditambah telur dan sayur. Makanan sehari-hari hendaknya terdiri dari karbohidrat 60 persen, protein 15-20 persen, dan minyak 30 persen,” katanya.

Mi berbahan terigu, yaitu gandum proses atau karbohidrat sederhana yang kurang baik manfaatnya untuk kesehatan. “Orang yang berusaha hidup sehat memilih karbohidrat kompleks, seperti gandum atau beras merah,” ungkap dr Fiastu