Segala Hal Tentang Pencernaan Bayi


Setelah lahir, bagaimanapun, si kecil baru dapat makan dengan cara menghisap dan menelan susu melalui mulut lalu menuju saluran pencernaan. Sistem pencernaan bayi baru lahir terdiri dari suatu sistem yang rumit, organ yang halus, dan fungsi pencernaan yang belum sempurna.

Sementara itu, frekuensi gerakan usus bervariasi dari bayi ke bayi. Apa yang normal untuk beberapa bayi tidak selalu standar untuk bayi lain. Beberapa bayi yang baru lahir hanya membuat gerakan usus tunggal per hari, sementara yang lain dapat membuat sebanyak 15 per hari selama minggu pertama mereka kehidupan. Selain itu, warna dan konsistensi buang air besar juga bervariasi. Selama dua hari pertama setelah lahir, bayi Anda akan melewati substansi yang dikenal dengan mekonium. Beberapa hari setelah lahir, feses si kecil akan berwarna hijau kehitaman dengan konsistensi yang sangat lengket. Setelah bayi Anda mulai menyusui lebih banyak dan secara teratur, secara bertahap warna feses akan berubah menjadi cokelat kehijauan.

Sebagai salah satu organ vital, pencernaan si kecil pun tidak luput dari berbagai masalah. Beberapa masalah yang kerap menyerang bagian pencernaan bayi antara lain diare, sembelit, gastroenteritis, radang usus, iritasi usus, bahkan infeksi saluran pencernaan. Permasalahan sistem pencernaan bayi kerap menjadi momok bagi para orang tua, karena bila pencernaan si kecil sudah mulai terganggu, suplai makanan untuk si kecil pun ikut terganggu. Perhatikan saja bila seorang anak yang sedang mengalami gangguan pencernaan, pasti ia menjadi tidak nafsu makan. Satu hal yang ditekankan disini yaitu penanganan pertama yang harus diperhatikan adalah dengan memberikan si kecil cukup cairan agar terhindar dari bahaya dehidrasi akibat kurangnya asupan makanan bayi dari luar. Setelah itu, Anda bisa melihat gejala lain yang muncul pada si kecil dan memberikannya obat. Bila gangguan pencernaan si kecil sudah sampai menunjukkan tanda-tanda feses yang berlendir dan terdapat darah, maka tidak ada alasan lagi untuk menundanya pergi ke dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk mencegah terulangnya gangguan pencernaan pada si kecil, Anda bisa mengupayakan untuk memberikan menu makanan bayi dengan zat gizi seimbang dan zat penunjang lainnya. Salah satu zat penunjang yang sangat bermanfaat untuk pencernaan bayi adalah probiotik dan prebiotik. Probiotik merupakan bakteri baik yang menguntungkan yang diproduksi di dalam tubuh si kecil yang berfungsi sebagai sumber imunitas bagi tubuh. Dan untuk mendukung kinerja dan fungsi probiotik, Anda perlu memberikan zat prebiotik pada si kecil. Prebiotik merupakan zat yang terkandung di dalam beberapa bahan makanan untuk menunjang tumbuh kembang probiotik di dalam tubuh. Probiotik sendiri terdiri dari beberapa genus. Diantaranya Lactobacillus, Bifidobacterium, Escherichia, Enterococcus, Bacillus, Saccharomyces. Dalam usus, bakteri probiotik ini dikategorikan dalam genus, species dan strain, contoh Lactobacillus Casei Shirota, artinya genus Lactobacillus, species Casei dan strain Shirota. Masing–masing jenis bekerja sangat spesifik mempunyai fungsi masing-masing.

Perlu diperhatikan bahwa probiotik yang diharapkan mampu memberikan manfaat yang baik adalah bakteri yang memang identik dengan yang ada dalam usus. Jika tidak, tubuh akan menganggapnya sebagai benda asing yang memerlukan perlawanan sistem imun dan menimbulkan gejala-gejala yang tidak diinginkan. Sejak lahir, bayi secara alami mempunyai komposisi dan jumlah probiotik yang seimbang, sehingga selanjutnya, Anda tinggal mempertahankan perkembangannya dengan memberikan prebiotik. Jumlah probiotik yang dikonsumsi juga tidak secara pasti berada pada ambang batas yang baik karena perubahan atau perkembangan yang terjadi selama dalam produk tidak dapat diketahui walaupun bakteri tersebut berada dalam keadaan dorman. Jadi, sebaiknya berikan prebiotik saja untuk mendukung proses pencernaan yang lebih lancar dan ketahanan tubuh yang lebih tinggi.