Saat hamil, pusar biasanya tampak menonjol keluar. Hal ini normal karena ukuran janin yang semakin membesar. Namun terkadang ada yang disertai gatal dan terasa nyeri. Cari tahu seputar pusar di sini!

Apakah normal bila pusar saya jadi menonjol sejak hamil? Pusar biasanya mulai tampak menonjol saat kehamilan Anda memasuki trimester ke-2, karena ukuran janin sudah cukup besar. Rahim yang ikut membesar mengikuti ukuran janin, akan mendorong perut Anda ke arah depan sehingga pusar Anda jadi menonjol. Selain itu, jumlah janin yang dikandung serta berat dan tinggi badan Anda, ikut mempengaruhi besarnya tonjolan pusar. Pada beberapa ibu hamil, pusar yang menonjol ini mungkin terasa mengganggu. Tapi, Anda sebaiknya tidak menempelkan plester atau selotip untuk menahan pusar. Sebab, Anda justru akan berisiko mengalami iritasi pada kulit yang tertutup selotip atau plester tersebut.

Pusar saya yang kini menjadi seukuran koin dan kulitnya meregang, apakah setelah melahirkan dapat kembali normal? Selama hamil, memang ada sebagian ibu yang pusarnya tidak hanya menonjol tapi juga melebar. Bahkan, ukurannya bisa mencapai dua kali lipat dari ukuran awal. Ini juga disebabkan oleh ukuran perut yang semakin besar seiring bertambahnya ukuran janin. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena setelah melahirkan, bentuk dan ukuran pusar Anda biasanya akan kembali ke bentuk semula.

Pusar saya sering terasa gatal, apakah ini berbahaya? Rasa gatal pada pusar muncul akibat kulit yang meregang sehingga menimbulkan iritasi. Untuk mengurangi rasa gatal, Anda perlu menjaga kelembabkan kulit perut. Gunakan pelembab kulit yang aman digunakan oleh ibu hamil secara rutin. Sebagai pilihan, Anda dapat menggunakan pelembab yang terbuat dari minyak cocoa karena mudah diserap kulit tapi tidak menutup pori-pori. Minyak cocoa ini juga membuat kulit Anda halus serta dapat membantu mencegah timbulnya stretchmarks. Bila saat kehamilan Anda memasuki trimester ke-3 dan rasa gatal di pusar kian meluas hingga ke kaki, lengan, serta bokong, bisa jadi terkena PUPP (Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy). Gangguan kulit ini dipicu oleh peningkatan hormon HCG (Human Chorionic Gonadatrophin) dan hormon estrogen. Selain gatal, timbulnya PUPP biasanya juga disertai dengan gejala lainnya seperti ruam, rasa kebas, kulit kemerahan, bengkak, serta muncul bintik-bintik berisi cairan.

Apakah berbahaya bila bagian dalam pusar saya terasa nyeri? Rasa nyeri di bagian dalam pusar Anda timbul akibat tekanan dari kulit yang mengalami peregangan kuat. Biasanya rasa nyeri ini akan terus Anda rasakan hingga masa kehamilan berakhir dan mencapai puncak rasa tidak nyaman ketika kehamilan Anda berusia sekitar 20 minggu. Nyeri pada bagian dalam pusar ini juga dapat terjadi sebagai efek samping dari muntah yang terus menerus Anda alami. Bedanya, rasa nyeri tersebut akan hilang dalam satu atau dua hari setelah Anda berhenti muntah-muntah. Namun, jika rasa nyeri tersebut cukup mengganggu apalagi disertai dengan adanya benjolan pada pusar Anda yang menonjol, sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sebab, itu seringkali merupakan gejala hernia.

Apakah saya harus melepas anting di pusar yang telah saya pakai sejak belum hamil? Biasanya, ketika kehamilan Anda masih pada rentang trimester pertama, anting di pusar belum terasa mengganggu. Tapi, bila kehamilan Anda sudah memasuki trimester ke-3 dan pusar Anda sudah menonjol, Anda akan mulai merasa tidak nyaman dengan adanya anting di pusar. Anda punya pilihan untuk melepas atau tetap memakainya. Jika Anda melepasnya untuk waktu yang cukup lama, lubang tindikan akan menutup dengan sendirinya. Sedangkan bila Anda tetap ingin memakainya, sebaiknya gantilah dengan anting pusar khusus untuk ibu hamil yang berukuran lebih panjang dan berbentuk melengkung sehingga memberi ruang bagi kulit untuk meregang di sekitar anting. Ada juga pilihan anting pusar lainnya yang terbuat dari bahan akrilik atau plastik anti alergi sehingga akan terasa lebih nyaman dibandingkan anting pusar yang terbuat dari besi. Di samping lebih ringan dan lebih panjang, juga bersifat fleksibel. Bagi Anda yang sebelum hamil tidak memakai anting pusar, sangat tidak dianjurkan untuk menindik pusar saat Anda hamil. Sebab, luka bekas tindikan sangat rentan infeksi, sementara risiko infeksi pada ibu hamil lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh selama masa kehamilan tidak berfungsi secara optimal. Apabila muncul luka di sekitar lubang tindikan, segera lepas anting pusar Anda agar terhindari dari risiko terkena infeksi.

Benarkah anggapan yang menyatakan bila pusar saya menonjol, berarti bayi yang saya kandung laki-laki? Itu hanya mitos! Bentuk dan ukuran pusar bukan merupakan petunjuk jenis kelamin dari janin yang dikandung. Pada kenyataannya, ada ibu hamil yang pusarnya sangat menonjol tapi ternyata bayi yang dilahirkan perempuan. Bagi sejumlah orang, memang menyenangkan untuk menebak jenis kelamin janin yagn dikandung berdasarkan bentuk pusar ibu saat hamil. Tapi, itu hanya sebatas mitos.