Tidak sedikit ibu-ibu yang mempertimbangkan untuk kembali bekerja setelah memiliki anak. Sebetulnya, kalau dicermati cukup banyak lho, pilihan pekerjaan yang dapat dipertimbangkan oleh ibu bekerja.

Ayo tentukan sendiri pekerjaan yang paling pas untuk anda dan tetap bisa memprioritaskan waktu untuk keluarga anda.

Yang anda butuhkan “hanyalah” keberanian untuk berubah. Menjadi pekerja paruh waktu atau seorang freelancer juga bisa mencapai sukses. Jangan anggap jenis pekerjaan itu sebagai kemunduran karir, pandanglah itu sebagai kesempatan atau tantangan lain dalam hidup anda.

Kehadiran sang buah hati, sedikit-banyak pasti mempengaruhi kehidupan kerja anda juga. Sebab, sekarang ini prioritas hidup anda sudah berubah. Inginnya sih bekerja dengan jam kerja yang teratur (9 to 5), letak tempat kerja tidak jauh dari rumah sehingga waktu kita tidak “habis” di jalan, bisa pulang ke rumah untuk menyusui, atau jika kantor jauh dari rumah, ada tempat penitipan anak/bayi di kantor. Atau mungkin, bekerja di tempat kerja yang family-friendly dimana ibu-ibu yang memiliki bayi/anak usia pra-sekolah dibolehkan membawa anak/bayinya ke kantor. Sayangnya, tidak semua ibu beruntung memperoleh tempat kerja idaman seperti itu (by the way, ada tidak ya tempat kerja yang family-friendly seperti itu di Indonesia?). Pada akhirnya, semua berpulang pada anda sendiri untuk menentukan jenis pekerjaan yang paling “pas” untuk anda dan kehidupan keluarga anda.

Mungkin anda perlu membuat semacam daftar mengenai hal-hal apa saja yang paling anda inginkan dari kehidupan kerja anda. Apakah anda berencana untuk bekerja seterusnya atau hanya untuk sementara waktu. Jika anda berencana hanya bekerja untuk sementara waktu, ada baiknya anda (bersama suami) memikirkan rencana keuangan khusus untuk penghasilan anda. Misalnya, menganggarkan sebagian besar gaji anda untuk ditabung, sehingga ketika masa bekerja anda berakhir anda akan punya cukup tabungan untuk menghadapi (kalau-kalau ada) kebutuhan tak terduga, tanpa perlu kembali bekerja lebih cepat dari yang anda rencanakan.

Bekerja Paruh Waktu - Dengan bekerja secara part-time, anda mungkin harus “ngantor’ setiap hari. Tapi anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga, dibandingkan bila anda bekerja secara full-time.

Freelancing - Anda sendirilah yang memilih dimana anda bekerja, menentukan kapan anda bekerja, dan berapa banyak pekerjaan yang anda ambil.

Bekerja di Rumah - Dengan bekerja di rumah, anda akan merasa lebih tenang karena bisa sambil mengawasi anak-anak secara langsung. Sekali waktu mungkin anda perlu ke kantor untuk koordinasi dengan rekan kerja/atasan atau bertemu klien. Tetapi bekerja di rumah memerlukan kedisiplinan anda dalam menentukan jadual/jam kerja dan anda tetap membutuhkan bantuan pihak lain untuk “terjun langsung” dalam pengurusan anak-anak selama anda bekerja (supaya konsentrasi kerja anda tidak terganggu).

Bekerja Selama Periode Tertentu (Term-Time Working) - Anda bekerja penuh waktu selama periode/waktu tertentu, setelah itu ada jeda untuk beberapa waktu, sebelum kembali bekerja selama periode tertentu. Misalnya, menjadi guru sekolah.

Wiraswasta - Sudah banyak contohnya ibu rumah tangga atau ibu yang tadinya bekerja kantoran, akhirnya sukses menjalankan bisnisnya sendiri. Selain itu dengan berwiraswasta anda juga berkemungkinan menyediakan lapangan kerja untuk orang lain.

Setiap jenis pekerjaan tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Jangan terlalu merasa kecewa jika tidak selamanya kehidupan keluarga dan pekerjaan yang anda pilih berjalan dengan mulus. Yang harus anda pertimbangkan adalah pilihan yang membuat anda dan keluarga merasa bahagia