Banyak orangtua yang memberikan suplemen untuk buah hati, karena ketakutan anaknya kekurangan vitamin dan mudah terkena penyakit. Padahal, anak tidak selalu membutuhkan multivitamin.

Suplemen vitamin sebaiknya hanya diberikan jika asupan makanan si kecil kurang, dan untuk memenuhi kebutuhan vitamin anak. Atau, jika anak menunjukkan gejala kekurangan vitamin.

Contohnya, jika anak kekurangan vitamin C, gusinya akan mudah berdarah saat sikat gigi, dan muncul sariawan. Jika demikian, Anda bisa memberikan suplemen vitamin C. Setelah itu untuk pencegahannya, berikan anak buah dan sayuran yang mengandung banyak vitamin.

"Kurang vitamin bisa menghambat pertumbuhan anak. Untuk itu, sangat penting mengatur pola makan tiga kali sehari dengan menu bergizi dan kaya vitamin. Lalu, bisa juga diberikan camilan sehat di antara jam makan," kata dr. Soeklola, di Jakarta 20 Mei 2010.

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin anak, sebaiknya diusahakan mendapatkannya dari bahan makanan. Tetapi, jika anak sulit makan, atau termasuk pilih-pilih, Anda bisa memberikan suplemen.

"Sebaiknya hindari memberikan makanan instan pada anak. Karena, kandungan kalorinya sangat tinggi dan gizinya kurang memadai. Makanan instan juga membuat anak tidak menngenal banyak rasa," tambah dr. Soeklola.

Untuk dosis pemberian suplemen vitamin harus disesuaikan dengan usia anak. Karena kebutuhan vitamin berbeda tiap usia. Agar tidak salah dosis atau kelebihan, sebaiknya dalam memberikan vitamin Anda berkonsultasi dulu dengan dokter anak. Terutama jika kondisi kesehatan anak sangat sensitif atau memiliki alergi. (umi)
• VIVAnews