Penyakit yang sering melanda balita, biasanya adalah panas, diare, batuk, dan muntah. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan adalah berkonsultasi ke dokter supaya lekas ditangani dengan obat yang tepat, agar cepat sembuh. Untuk mempercepat kesembuhan balita, anda bisa membanti mengimbangi dengan pengaturan makanannya.

Untuk Balita dengan Panas Tinggi

Balita yang sakit disertai dengan panas tinggi, kebutuhan gizinya lebih banyak. Hal ini disebabkan metabolisme tubuh yang meningkat dan penyerapan zat-zat gizi yang menurun. Namun, nafsu makannya biasanya menurun.

Pemberian makanan hendaknya memenuhi syarat-syarat:

Konsistensinya lunak. Makanan pokok yang bisa diberikan antara lain seperti nasi tim, kentang pure, bubur, dan lain-lain.
Sumber protein seperti susu, daging, hati, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan diberikan lebih dari porsi normalnya.
Berikan air lebih banyak. Karena suhu lebih tinggi dari normal, banyak terjadi penguapan melalui keringat. Sari buah sangat dianjurkan karena mengandung air, vitamin dan mineral.
Makanan dan minuman jangan diberikan terlalu panas atau terlalu dingin. Kebutuhan kalori pada balita yang panas tinggi juga meningkat, maka sebaiknya diberikan porsi makan yang kecil dan sering.
Untuk Balita dengan Diare

Diare pada bayi dan anak merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di Indonesia. Diare diartikan sebagai buang air besar tidak normal atau bentuk tinja encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.

Akibat Diare, anak akan kehilangan banyak air dan elektrolit, atau dikenal juga dengan dehidrasi, yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan, gangguan gizi yang dikarenakan masukkan makanan kurang sedangkan pengeluaran bertambah, dan hipoglikemia, yaitu kadar gula darah turun di bawah normal.

Pengaturan makanannya secara umum adalah :

Cairan harus cukup untuk mengganti cairan yang hilang, baik melalui muntah maupun Diare. Setiap kali buang air besar beri minum satu gelas larutan oralit atau larutan gula garam.
Berikan makanan yang rendah serat, cukup energi, protein, vitamin dan mineral.
(3)Suhu makanan dan minuman lebih baik dalam keadaan hangat, tidak panas atau terlalu dingin.
Bentuk makanan lunak.
Untuk Balita dengan Gejala Penyakit Saluran Pernapasan

Penyakit saluran pernapasan yang dikenal adalah Bronchitis, dan umumnya disebabkan virus, misalnya virus influenza. Selain itu juga karena cuaca dan polusi udara.

Mengatur makanan bagi balita dengan Bronkhitis antara lain,

Banyak diberi minum, terutama sari buah-buahan, sebaiknya diberikan dalam keadaan hangat.
Makanan diberikan dalam keadaan lunak dan tidak merangsang.
Susu dapat diberikan dalam bentuk minuman atau campuran seperti sirup dan lain-lain. Bisa juga dibentuk makanan kecil seperti puding.
Hindari makanan yang digoreng.
Untuk Balita dengan Gejala Muntah

Muntah merupakan gejala dari beberapa penyakit antara lain keracunan makanan, infeksi appendiks, gula darah yang sangat rendah, dan lain-lain.

Syarat makanan bagi balita yang muntah - muntah antara lain,

Berikan makanan lunak yang mudah dicerna, dalam porsi kecil tetapi bertahap dan sering.
Banyak cairan untuk mengganti cairan yang keluar, seperti sari buah segar dan susu.
Cukup protein, mengingat karena penyakitnya ia membutuhkan peningkatan protein dibandingkan dengan kebutuhan biasa. Bisa diperoleh dari telur, susu, daging, ayam dan lain-lain.
Lemak perlu diberikan, untuk memberi rasa dan meningkatkan kalori. Tetapi berikan makanan yang mudah dicerna dan secukupnya, karena kelebihan lemak akan membuat mual.
Untuk Balita dengan Gejala Batuk

Sakit batuk bisa bercampur dengan gejala lain, misalnya pada penyakit Bronchitis yang disertai panas, demikian juga penyakit lain seperti flu dan sebagainya.

Pengaturan makanan yang perlu diperhatikan bagi balita yang sedang batuk antara lain,

Jika ada gejala panas, beri makanan lunak dan banyak cairan atau minum.
Nafsu makan yang menurun akibat batuk terus-menerus harus diimbangi makan yang cukup supaya kondisi tubuh membaik.
Untuk memudahkan pengaturan makannya, berikan porsi kecil tetapi sering dan bertahap agar kebutuhan gizinya terpenuhi.
Jangan makan gorengan atau bumbu yang tajam. Kurangi mengonsumsi yang terlalu manis dan bisa menimbulkan batuk seperti cokelat, permen, manisan dan minuman manis.
Cukup protein, karena penyakit dengan gejala batuk membutuhkan protein lebih tinggi dari biasanya. Berikan menu menu ikan, telur, tahu, tempe dan sebagainya yang tidak digoreng.