Vaksin itu antara lain untuk penyakit: 1. Tetanus Tetanus adalah infeksi akut karena racun yang dibuat dalam tubuh oleh bakteri Clostridium tetani. Penyakit ini bisa membuat kejang otot, rahang terkancing, gangguan bernapas, dan kematian. Bakterinya terdapat di debu, tanah, lalu masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terpotong, luka terbuka, dan luka terbakar. Macam vaksinnya adalah toksoid, diberikan dalam bentuk suntikan. Vaksinasi tetanus biasanya diberikan sebagai imunisasi dasar pada bayi melalui vaksinasi DPT dan perlu diulang setelah 10 tahun. 2. Meningitis meningokokus (Meningokok) Penyakit radang selaput otak (meningitis) disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis (meningokokus). Cara penularannya melalui udara, batuk, bersin dari orang yang telah terinfeksi bakteri, atau kontak dengan sekret pernapasan (minum dari gelas yang sama). Gejala penyakitnya berupa demam, sakit kepala, dan tidak enak badan. Penyakit ini lebih sering terdapat di Afrika dan agak jarang dijumpai di Indonesia. Biasanya, para calon jemaah haji diwajibkan menjalani vaksinasi ini tiga minggu sebelum keberangkatan. Vaksinnya diberikan dalam bentuk suntikan, dan bertahan di tubuh selama 2-3 tahun. 3. Tifoid Lebih dikenal sebagai penyakit typhus atau demam Tifoid. Penderita akan mengalami panas tubuh yang tinggi (di atas 40?C), sakit kepala, rasa lelah, dan hilang nafsu makan. Gejala lain, sakit pada perut, buang-buang air, mual, dan menggigil. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Penularan terjadi akibat mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi bakteri. Vaksinnya berupa bakteri yang dimatikan, diberikan melalui oral (ditelan) atau suntikan (jenis vaksinnya Thyvim A). Satu kali vaksinasi bertahan untuk tiga tahun. 4. Campak (Measle) Penyakit yang disebabkan virus ini memiliki gejala demam, menggigil, serta hidung dan mata berair. Timbul ruam-ruam pada kulit berupa bercak dan bintil berwarna merah pada kulit muka, leher, dan selaput lendir mulut. Saat penyakit memuncak, suhu tubuh bisa mencapai 40?C. Terjadi pembengkakan di sekeliling mata, membuat penderita silau melihat cahaya terang. Vaksin campak merupakan virus yang dilemahkan, dan diberikan dalam bentuk suntikan. 5. Parotitis (Mumps) atau gondongan Parotitis disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air liur di mulut, dan banyak diderita anak-anak dan orang muda. Semakin tinggi usia penderita, gejala yang dirasakan lebih hebat. Kebanyakan, orang menderita penyakit ini hanya sekali seumur hidup. Tetapi, sekitar 10% penderita kemungkinan bisa mengalami serangan kedua. Vaksinnya merupakan virus yang dilemahkan, diberikan dalam bentuk suntikan. 6. Rubella (campak Jerman) Rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, mengakibatkan ruam pada kulit menyerupai campak, radang selaput lendir, dan radang selaput tekak. Ruam ini biasanya hilang dalam waktu 2-3 hari. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku pada persendian, dan rasa lemas. Biasanya diderita setelah penderita berusia belasan tahun atau dewasa. Bila infeksi terjadi pada wanita yang sedang hamil muda (tiga bulan pertama) dapat memengaruhi pertumbuhan bayi. Nama vaksinasinya MMR (Measle Mumps Rubella). Vaksinasi ini dianjurkan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu ketika usia wanita mencapai 18 tahun dan disarankan satu kali lagi ketika akan menikah. Bila sudah menerima 2 kali, maka tidak perlu diulang lagi. 7. Yellow fever (demam kuning) Penyakit ini disebabkan virus yang dibawa nyamuk Aedes dan Haemagogus. Orang yang akan bepergian ke Afrika Selatan wajib menjalani vaksinasi penyakit ini. Serangan ringan demam kuning memberikan gejala mirip dengan flu. Bila lebih parah akan disertai dengan timbulnya rasa mual, muntah-muntah, perdarahan, lalu kulit menjadi kekuningan. Vaksin diberikan dalam bentuk suntikan. Satu kali suntikan bertahan memberi perlindungan selama 10 tahun. 8. Hepatitis B Vaksinasi hepatitis B diperlukan untuk mencegah gangguan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Gejala penyakitnya diawali dengan timbulnya demam selama beberapa hari. Lalu timbul rasa mual, keletihan, dan tetap terasa letih meski telah beristirahat cukup. Urine (air seni) akan terlihat keruh seperti air teh. Bagian putih bola mata dan kuku akan terlihat berwarna kuning. Cara penularannya mirip dengan HIV/AIDS, yaitu melalui darah atau produk darah. Misalnya, lewat transfusi darah yang telah tercemar HVB, penggunaan bersama peralatan yang bisa melukai, seperti jarum suntik, pisau cukur, jarum tindik, jarum tato, sikat gigi yang dipakai oleh penderita HVB (karena bila terjadi luka berarti darah yang menempel di alat tersebut bisa menjadi sumber penularan), dan melalui hubungan seksual. Vaksin diberikan dalam bentuk suntikan, dilakukan tiga kali, yaitu bulan ke-0 (saat pertama penyuntikan), ke-1, dan ke-6. Vaksinasi diulang setelah 5-10 tahun. 9. Japanese B enchephalitis Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menimbulkan infeksi pada otak. Virus dibawa oleh nyamuk Culex yang hidup di daerah Asia (dari India Timur ke Korea, Jepang, dan Indonesia). Vaksinasi diberikan melalui suntikan pada hari ke-0, 7, dan 28. Dilakukan vaksinasi pendukung setahun kemudian. Vaksinasi diulang setiap 3 tahun. 10. Rabies Penyakit infeksi pada otak ini disebabkan oleh virus. Penularannya melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi virus rabies. Hewan yang mungkin menularkan rabies adalah anjing, kucing, kelelawar, monyet, dan lainnya. Vaksin diberikan melalui suntikan sebanyak 3 kali, yaitu hari ke-0, 7, dan 28. Vaksinasi pendukung dilakukan setahun kemudian. Vaksinasi rabies diulang setiap 5 tahun. Bagi yang belum pernah menerima vaksinasi rabies, penyuntikan dilakukan sebanyak 5 kali, yaitu pada hari ke-0, 3, 7, 14, dan 28. Penyuntikan dilakukan lagi setelah 3 bulan. 11. Influenza Penyakit yang disebabkan oleh virus dari keluarga Orthomyxoviridae ini menimbulkan wabah berulang dengan aktivitas kuat serta kejadian infeksi dan kematian yang tinggi pada semua usia. Influenza merupakan penyakit yang cukup berat bila diderita oleh orang berusia lanjut (di atas 65 tahun) serta penderita yang mempunyai penyakit jantung, paru-paru, dan diabetes mellitus (kencing manis). Karena itu, vaksinasi influenza sangat penting diterima oleh kelompok ini ditambah dengan para penderita asma, gagal ginjal, dan penderita dalam keadaan imunkompromais (orang yang kekebalan tubuhnya menurun karena suatu hal. Misalnya, orang yang harus menjalani cuci darah, penderita HIV/AIDS). Vaksin influenza diberikan setiap tahun disesuaikan dengan virus terbaru yang ada.