5 Keajaiban Kehamilan
Mujizat itu selalu ada, bahkan di saat manusia merasa sudah tidak mungkin. Dan mujizat bisa terjadi dimana pun dan kapan pun, asal kita percaya. Seperti beberapa peristiwa kehamilan ini.

Ibu perkasa! Bayi 3 bulan bisa selamat setelah terseret ratusan meter akibat banjir bandang. Amiratu Nazah masihtetap hidup dalam pelukan bundanya, tersangkut pada sebuah batu besar. Bayi mungil itu hanya mengalami luka ringan di bagian kepala dan tangan.Sementara sang ibu, Tetin (30) mengalami luka serius di kepala dan badan. Setelah sempat terombang-ambing air bah setinggi 2 meter, Tetin membentur batu besar dan akhirnya tersangkut. Ia berusaha mendekap anaknya sementara tubuhnyaterus terseret arus. Usahanya membuahkan hasil. Meski sempat dilarikan ke RS. Jasa Kartini, Tasikmalaya, keduanya selamat dan membaik. Banjir bandang yang melanda Kampung Ciawitali, Ciamis, Jawa Barat pada 28 Maretlalu telah memporakporandakan sebagian rumah Tetin. Namun, Ia tak hentimengucap syukur karena jiwanya selamat.

Hidup lagi berkat dekapan. Kate Ogg, seorang ibu dari Australia, sesaat setelah melahirkan bayi prematur, Jamie,oleh dokter bayinya divonis sudah meninggal. Kate dan suaminya diberi kesempatan mengucapkan selamat tinggal pada Jamie. Saat itulah Kate memohon sambil mendekap jenazah Jamie di dadanya. Ia berharap setidaknyaJamie membuka matanya untuk sekedar tahu keberadaan orangtuanya dan betapa mereka mencintainya. Menit demi menit berlalu, Jamie tetap tidak membuka matanya. Di menit kelima, Jamie mulai bergerak perlahan. Dokter berkata itu wajar karena refleks gerakan orangtuanya dan terus meyakinkan bahwa Jamie tidak akan hidup lagi. Namun setelah dua jam, Jamie mulai membuka matanya. Pasangan Daviddan Kate Ogg mengira peristiwa ini hanya sesaat dan Jamie akan menutup matanya lagi untuk selamanya. Ternyata tidak! Mata Jamie tetap terbuka dan ia mulai bergerak mencari puting susu ibunya. Kesedihan pasangan inipun berubah seketika menjadi kebahagiaan. 27 Agustus 2010 pun merupakanhari bersejarah bagi keluarga ini.

Tumbuh di luar kandungan. Azelan Cruz Perfecto akhirnya lahir dengan selamat pada 8 Agustus 2011 lalu. Padahal sebelumnya dokter menyarankan sang ibu, Nicolette Soto(27) menggugurkan kandungannya karena janin tumbuh di luar kandungan. Namun Nicolette tetap bersikukuh mempertahankan janinnya meski terancam akan kehilangan rahim dan usus. Bayi mungil ini berkembang di luar rahimdan melekat pada dinding di luar rahim. Plasenta yang belum berkembang sempurna akhirnya melekat pada bagian luar dinding rahim. Setelah usia kehamilan 32 minggu, Nicolette melahirkan bayinya di RS.Arizona dengan berat sekitar 900 gr. Tim medis mengatakan kelahiran justru jauh lebih mudah dari yang dibayangkan. Tidak ada intervensi medis khusus serta kehilangan darah dapat diminimalkan. Satu-satunya yang berbeda dari operasi normal adalah bekas luka yang lebih besar daripada bedah cesar umumnya. Nicolette dinyatakan sehat dan dapat pulang 4 hari setelahnya. Sedangkan si bayi harus dirawat di RS selama 3-4 minggu sebelum diperbolehkan pulang. Kasus bayi Azelan ini membuktikan bahwa tidak selamanya segala hal bisa diprediksi manusia.

Tak Gentar dengan Tornado. Tornado di Alabama, Amerika Serikat, membuat Amanda Berry hampir kehilangan janinnya. Benda melayang telah menikam perutnya dan meninggalkan sebuah lubang di plasenta. Ditambah lagi, Amanda terjebak dalam kawat berduri. Akibatnya, kaki kanannya hampir putus. Saat itu ia sedang hamil 5 bulan.
Ketika bantuan datang, petugas medis langsung membawanya ke RS dan melakukan operasi. Mereka memberikan perawatan intensif kepada Amanda dan dan janin dalam perutnya selama berbulan-bulan. Keajaiban datang, lubang di plasenta sedikit demi sedikit sembuh. Pada 1 September, Bayi mungil laki-laki yang diberi nama Kaden lahir sehat dengan berat sekitar 3,2 kg. Tidak ada kesulitan apapun saat persalinan.

Pecah Ketuban di Usia 16 Minggu. Ketuban Laura Hill bocor di usia kehamilan 16 minggu. Ia menepis saran dokternya untuk menggugurkan kandungannya. Menurut dokter, kemungkinan bayinya akan selamat hanya 1 %dan jika pun selamat, ia akan beresiko cacat otak dan paru-parunya. Setelah tau ketubannya bocor, ia melakukan scanning dan tes darah dua kali seminggu. Ajaibnya, pada usia kehamilan ke-21 minggu membran ketuban tersambung kembali dan di 24 minggu, cairan amniotic terisi kembali. Laura bisa menjalani kehamilannya hingga akhir dan bayi mungil Charlie lahir tepat di hari ulangtahun Laura pada 1 Maret lalu. Dengan berat sekitar 3,2 kg, Charlie dinyatakan normal dan sehat. Lagi-lagi, vonis dokter bukanlah akhir segalanya, selalu ada mujizat jika kita percaya.