Ada beragam bentuk stimulasi yang dapat diberikan lingkungan untuk mendukung perkembangan otak bayi. Dapat berupa situasi yang diatur sedimikan rupa oleh orang tua sehingga anak dapat terstimulus. Misalnya orang tua mengajak anak untuk berkomunikasi melalui gerak tubuh ataupun mengajak anak berbicara secara langsung sehingga anak dapat terlatih untuk berkomunikasi.


mainan bayi
Selain fasilitas yang diberikan orang tua, bayi juga dapat menstimulasi perkembangan otaknya sendiri, dengan mencoba berkeliling di area sekitarnya, menarik dan memukul, mengenali obyek disekitarnya, mainan bayi, dan wajah serta dengan mendengarkan bunyi yang bervariasi.

Semakin banyak interaksi antara orang tua dan anaknya, maka semakin kuat ikatan yang terbetuk diantara keduanya. Orang tua juga dapat mejadikan saat-saat interaksi tersebut untuk menstimulus perkembangan otak bayi, melalui gerakan fisik, sebuah permainan ataupun dengan berbagi emosi yang tepat dengan anak.

Sebagian besar interaksi tersebut dapat menggunakan mainan bayi sebagai sarana pendukung. Berbagai interaksi positif yang anda lakukan bersama bayi anda akan membantu bayi anda membentuk dasar penting bagi tumbuh kembang selanjutnya.



Tips Cerdas Memilih Mainan Bayi
Kini telah tersedia bermacam-macam mainan bayi yang dapat digunakan untuk menstimulasi kemampuan sensoris bayi. Dengan menstimulasi kemampuan sensorisnya,maka kemampuan fisik, kognitif dan emosinya dapat ditingkatkan, yang mana semua itu berkaitan dengan perkembangan otak.

Karena bayi memiliki tahap perkembangan sensoris yang berbeda di tiap rentang usianya, maka pemilihan mainan bayi untuk menstimulus sensorinya juga harus anda sesuaikan. Berikut ini contoh mainan bayi yang dapat menstimulus sensori sesuai dengan usianya:

Usia 0-3 bulan.

Rattle, yaitu mainan bayi yang dapat menimbulkan bunyi jika digerakkan. Mainan ini dapat menstimulus kemampuan indera peraba dan indera pendengarannya. Mainan ini juga dapat melatih kekuatan otot lengan pada saat bayi mencoba menggenggam dan menggerakkan untuk menimbulkan bunyi.

Gambar obyek hitam putih. Hitam dan putih adalah warna kontras yang mampu dikenali oleh bayi di usia ini. Mainan ini dapat membantu menstimulus kemampuan visualnya dan melatihnya untuk fokus. Banyak toko mainan bayi yang telah menyediakan gambar obyek seperti ini. Jika anda kesulitan untuk menemukannya, anda juga dapat mengkreasikan sendiri di rumah. Misalnya dengan menggambar panda, zebra atauun pinguin. Memberikannya beragam gambar akan menambah pengenalan bayi terhadap obyek.
Bola empuk. Mainan bayi jenis ini tersedia dalam bermacam-macam tekstur sehingga memberikan pengalaman beragam kepada bayi tentang tekstur benda yang dia raba. Pada usia ini, mungkin bayi anda baru bisa memegang dan melempar bola, tetapi sebenarnya pada saat yang sama dia melatih oto mataya untuk dapat berkoordinasi dengan baik ketika mengikuti kemana arah bola menggelinding.
Lonceng. Mainan ini dapat anda gunakan untuk melatih kemampuan sensori auditorinya.

Usia 3-6 bulan.

Cermin mainan. Mainan bayi ini adalah mainan yang sangat sesuai untuk meningkatkan pengenalan anak terhadap wajahnya dan melatih kemampuannya untuk fokus. Bayi sangat menyukai wajah orang. Dengan memainkan cermin, dia akan sangat terhibur.
Gigitan bayi. Selain untuk mengantisipasi gatal pada gusi akibat tumbuhnya gigi pada bayi, mainan ini juga berfungsi untuk meningkatkan kekuatan otot-otot di sekitar mulut serta mengenalkan tekstur pada indera pengecapnya.
Mianan aksi-reaksi, misalnya mainan yang menimbulkan bunyi ketika dipukul, atau mainan yang dapat bergerak ketika ada sentuhan. Mainan ini dapat mengambangkan kemampuan kognitif anak. Ketika mainan bergerak menjauhinya, maka dia akan tertarik untuk mengikuti, sehingga fisiknya juga terlatih.

Dengan contoh mainan bayi yang telah disebutkan diatas, anda dapat berkreasi dengan mainan-mainan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan untuk menstimulus kemampuan sensoris bayi dan perkembangan otaknya.