Di era new normal saat ini semua rutinitas dan kebiasaan turut berubah, termasuk soal perekonomian. Anjloknya perekonomian mengakibatkan banyak orang terkena imbasnya. Ada yang mengalami pengurangan gaji hingga harus kehilangan pekerjaan yang mengakibatkan hilangnya pemasukan.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Menabung pun menjadi suatu keharusan untuk bisa bertahan hidup. Kebiasaan yang dulu mudah untuk dilakukan harus dikurangi terlebih dulu supaya pengeluaran tidak membengkak. Yuk, sama-sama berhemat dengan menerapkan cara menabung di era new normal berikut ini:

Mengevaluasi Jumlah Pemasukan

Ibu juga perlu selalu mengevaluasi jumlah pemasukan sebagai cara menabung di era new normal saat ini. Saat ada pengeluaran baru, cobalah hitung apakah pemasukan tersebut bisa mencukupi semua kebutuhan, baik lama dan baru, atau tidak. Jika tidak, maka mungkin ada beberapa kebutuhan kurang penting harus dihilangkan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting. Misalnya anggaran untuk jalan-jalan atau hiburan harus dialihkan dulu untuk dapat mencukupi kebutuhan untuk membeli perlengkapan untuk kesehatan dan keamanan Ibu sekeluarga.

Baca Juga: Inspirasi Nama Bayi Perempuan Modern yang Indah Beserta Artinya

Mengatur Ulang Daftar & Anggaran Pengeluaran

Dulu Ibu mungkin bisa dengan leluasa membeli berbagai macam barang tanpa memikirkan harganya. Namun kini, Ibu harus mulai menata ulang daftar dan anggaran pengeluaran keluarga Ibu. Kurangilah beberapa barang yang kurang penting dan seleksilah dalam memilih barang. Ibu lebih baik memilih barang dengan merek berbeda yang kualitasnya serupa dan harganya lebih murah.

Artikel Sejenis

Kemudian untuk saat ini ada beberapa kebutuhan baru yang wajib dicantumkan dalam daftar belanja Ibu, seperti masker, hand sanitizer, desinfektan, dan sarung tangan. Untuk melindungi Ibu dan keluarga dari paparan virus. Di samping itu, Ibu juga sebaiknya memasukkan vitamin dan makanan bernutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Tutuplah Pengeluaran yang Tidak Diperlukan

Menutup pengeluaran yang tidak diperlukan selama new normal ini juga menjadi salah satu cara menabung yang bijak, Bu. Dikarenakan saat ini kondisi masih belum aman, jadi lebih baik tidak tetap berada di rumah dan tidak keluar jika tidak mendesak. Tundalah keinginan untuk nongkrong, jalan-jalan, atau pergi ke tempat yang terdapat banyak kerumunan orang. Dengan tidak bepergian, Ibu pun jadi bisa menghemat pengeluaran yang tidak penting. Jika merasa bosan atau ingin bertemu dengan teman, Ibu bisa memanfaatkan teknologi yang kini sudah semakin canggih.

 

Baca juga: Tips Mengajarkan Uang pada Balita

Bijak dalam Berbelanja

Bijak dalam Berbelanja

Suka kalap saat berbelanja untuk kebutuhan bulanan? Mulai kini Ibu harus bisa menahan diri, ya. Tahanlah keinginan untuk berbelanja di luar kebutuhan, meski saat itu sedang ada promo. Buatlah daftar kebutuhan sebelum Ibu berbelanja dan jangan sampai keluar dari daftar tersebut. Ibu juga bisa memanfaatkan jika ada penawaran dari bank tempat Ibu menabung atau mendapatkan voucher berbelanja.

Ibu yang harus bekerja dari rumah dan anak yang sekolah dari rumah juga akan membuat tagihan listrik membengkak. Oleh karena itu Ibu harus lebih bijak dalam penggunaan listrik. Alihkan kegiatan yang membutuhkan listrik dengan yang lebih bermanfaat. Dengan cara ini ibu pun jadi bisa menghemat pengeluaran.

Sisihkan Pemasukan untuk Dana Darurat

Kita memang harus selalu memiliki dana darurat, terlebih di kondisi new normal saat ini. Walaupun pemasukan sudah tidak sebanyak dulu, tapi Ibu tetap harus bisa menyisihkan sedikit pemasukan yang Ibu dapat untuk dana darurat, setidaknya sebanyak 10%. Dana darurat ini diperlukan jika suatu saat ada kondisi buruk yang menimpa keluarga Ibu yang memerlukan biaya, seperti sakit, kecelakaan, atau musibah lainnya.

Jangan Sampai Berhutang

Cara menabung selanjutnya adalah menghindari membeli barang secara kredit. Berbelanja dengan cara kredit memang terdengar menggiurkan, tapi faktanya justru sangat memberatkan. Ibu harus membayar cicilan setiap bulan berikut bunganya, sehingga bisa mengganggu kestabilan keuangan. Untuk itu hindarilah membeli barang dengan harga jutaan pada masa ini. Lebih baik membelinya secara tunai saat sudah benar-benar dibutuhkan saja.

Persiapkan untuk Kebutuhan Anak

Persiapkan untuk Kebutuhan Anak

Kebutuhan anak jangan sampai terlewatkan ya, Bu. Kebutuhannya sehari-hari serta sekolahnya tetap harus tercukupi. Saat Ibu menerima pemasukan, segera sisihkan untuk biaya kebutuhan anak supaya tidak bingung saat harus waktunya membayar nanti. Dikarenakan saat ini anak bersekolah dari rumah, Ibu jadi bisa berhemat uang bensin dan uang jajannya.

Bila Perlu, Carilah Penghasilan Ekstra

Tak ada salahnya berjaga-jaga dalam kondisi yang serba tidak menentu seperti saat ini, Bu. Mungkin saat ini pemasukan Ibu masih mencukupi, tapi beberapa bulan ke depan bisa saja mengalami pemotongan gaji atau bahkan diberhentikan dari pekerjaan saat ini.

Jadi, sebelum kemungkinan terburuk tersebut terjadi, lebih baik carilah penghasilan ekstra yang masih bisa dikerjakan, seperti memulai usaha kecil-kecilan atau melakukan freelance. Meski hasilnya tidak seberapa, tapi lebih baik menambah pemasukan yang sudah mepet, bukan?

Berhemat dan menabung merupakan suatu hal yang harus Ibu lakukan saat ini. Bijaklah mengatur keuangan dengan mengikuti cara menabung di atas. Anak juga perlu diberi pengertian dan diajari untuk menabung sejak dini. Tetap semangat ya, Bu, semoga kondisi ini bisa segera berlalu.

Baca Juga: Rekomendasi Nama Bayi Laki-laki Beserta Artinya

Fitur Tanya Pakar hadir bagi Ibu yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan membantu menjawab pertanyaan Ibu. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.