Air Susu Ibu atau ASI merupakan sumber makanan pokok bagi si Kecil yang baru lahir hingga usia 6 bulan. Setelah berusia 6 bulan, si Kecil akan mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Selama pemberian MPASI, konsumsi ASI memang masih terus diberikan. Menginjak usia 2 tahun, pemberian ASI sebaiknya mulai dihentikan. Hal tersebut sesuai dengan anjuran dari WHO untuk menjaga kesehatan baik bagi Ibu maupun bagi si Kecil. Berikut ini merupakan 5 tips yang efektif diterapkan ketika menghentikan ASI pada si Kecil berusia 2 tahun.
Awali menghentikan ASI pada saat yang tepat
Mengawali sesuatu merupakan bagian tersulit dari proses tidak terkecuali ketika Ibu menghentikan ASI pada si Kecil. Untuk itu, Ibu perlu memilih momen yang tepat sebagai awal mula proses menghentikan pemberian ASI. Ibu sebaiknya menghentikan pemberian ASI ketika si Kecil sedang sangat sehat. Penghentian ASI saat si Kecil sedang sakit akan berdampak buruk karena membuat proses penyembuhannya menjadi lambat.
Berikan botol susu saat si Kecil merengek
Selama proses menghentikan ASI berlangsung, si Kecil akan selalu merengek setiap kali ingin meminum ASI. Ibu dapat mengatasi hal tersebut dengan memberikan botol susu pada si Kecil. Berikan susu Frisian Flag 123 PRIMANUTRI yang tentunya disukai si Kecil karena memiliki 3 varian rasa yaitu madu, vanila, dan coklat.
Kandungan di dalamnya sangat lengkap seperti omega 2, omega 6, minyak ikan, zat besi, asam sialat, dan sphingomyelin yang akan membuat si Kecil semakin pintar. Selain itu terdapat pula kandungan vitamin A, C, E, Send, Selenium, dan Serat Pangan Inulin yang berperan menjaga si Kecil selalu kuat. Ada pula kandungan protein, kalsium, dan vitamin D yang membantu proses penambahan tinggi si Kecil. Memberikan botol susu Frisian Flag 123 PRIMANUTRI dalam botol tentu dapat membantu menghentikan ASI pada si Kecil.
Mengganti rutinitas meminum ASI dengan aktivitas lain
Tentu si Kecil memiliki jam rutin meminum ASI. Ibu sebaiknya mulai mengganti rutinitas meminum ASI dengan aktivitas lain sehingga si Kecil mulai terbiasa tanpa ASI. Jika sebelum tidur biasanya si Kecil minum ASI, Ibu bisa mulai menghentikan rutinitas tersebut. Gantilah dengan menonton film pendek atau membacakan cerita dongeng pada si Kecil. Hal ini pada awalnya agak sulit karena si Kecil akan terus merengek meminta ASI, namun semakin lama ia akan mulai terbiasa. Ibu juga bisa membacakan cerita atau mengajak menonton film sembari memberikan si Kecil susu botol untuk mengalihkan perhatiannya dari meminta ASI.
Kurangi frekuensi pemberian ASI secara bertahap
Salah satu tips paling penting dalam menghentikan ASI pada anak adalah lakukan secara bertahap. Ibu tidak bisa memaksa si Kecil untuk berhenti minum ASI dalam sehari. Hal tersebut akan membuat si Kecil sangat tertekan, stres, dan bisa membuatnya sakit. Oleh karena itu, Ibu sebaiknya mengurangi frekuensi pemberian ASI secara bertahap. Seminggu pertama, berikan hanya jika si Kecil meminta meminum ASI. Pada minggu kedua, berikan hanya 3 kali saja dalam sehari. Pada minggu ketiga, berikan ASI hanya sekali saja setiap hari. Maka pada minggu keempat Ibu sudah bisa menghentikan ASI pada si Kecil secara total dan menyeluruh.
Pastikan si Kecil selalu merasa kenyang dengan MPASI
Pada usia 2 tahun, ASI bukan lagi menjadi makanan pokok bagi si Kecil. Ia telah terbiasa menerima asupan MPASI sejak usia 6 bulan. Memberikan MPASI yang lezat dan disukai si Kecil dapat membantu menghentikan pemberian ASI. Ibu sebaiknya selalu membuat si Kecil merasa kenyang hanya dengan mengkonsumsi MPASI saja. Apabila si Kecil dalam kondisi kenyang, ia tidak akan merengek meminta ASI. Dengan begitu, Ibu dapat mulai membiasakan si Kecil tanpa ASI. Cara ini sangat efektif terutama jika Ibu bisa membuat racikan MPASI yang disukai si Kecil.
Berbagai cara di atas dapat Ibu terapkan untuk menghentikan ASI pada si Kecil yang mulai memasuki usia 2 tahun. Ketergantungan terhadap ASI tentu bukan hal yang baik. Selama proses penghentian ASI, Ibu harus konsisten dan membantu si Kecil agar dapat menghentikan konsumsi ASI. Dukungan moral dan semangat akan sangat berdampak baik pada si Kecil ketika proses penghentian ASI. Pastikan setelahnya si Kecil mendapat makanan sehat pengganti ASI sehingga ia tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, dan pintar.
Apa pendapat Ibu tentang artikel ini?
Tulis Komentar